Dua tahun berlalu, Jihyo kembali mengomel dihadapan Hyunjin saat tahu dia tidak bisa menepati janjinya untuk kuliah pada universitas yang sama dengannya.
"Kalau begitu kakak saja yang pindah!"
Dua tahun ini hubungan Hyunjin dan Jihyo jadi sedikit renggang, apalagi sekarang mereka kuliah ditempat yang berbeda. Beberapa hari tidak bertemu dengan Jihyo sudah cukup membuat Hyunjin merasa pusing, belum lagi beberapa hari yang lalu Hyunjin memergoki Minhyun sedang mengantarkan Jihyo pulang saat Hyunjin tidak bisa menjemputnya.
"Enak ya bicara segampang itu tanpa memikirkan perasaan orang lain?" Jihyo bertambah kesal setelah mendengarkan perkataan Hyunjin yang terkesan menggampangkan
Jihyo mulai berdiri dari tempatnya duduk
"Enak ya yang habis diantar mantan pulang kalau pacar tidak bisa menjemput?" Hyunjin berbalik menyindir Jihyo
"Aku lelah bertengkar...aku pulang saja"
Jihyo melangkahkan kakinya keluar cafe tempat mereka biasa bertemu, bahkan sekarang Hyunjin tak lagi mengejar atau menahannya saat dia marah. Jihyo menatap kosong kearah bus yang terus berjalan melewatinya hingga Minhyun tiba-tiba saja duduk disebelahnya
"Kamu kenapa?"
"Kak Minhyun...aku hanya sedang lelah"
"Bagaimana kuliahmu?"
"Baik, hanya saja akhir-akhir ini banyak tugas menumpuk. Kakak bagaimana kabarnya? Aku dengar kakak..."
Sekarang Hyunjin menggeser tempat duduk Jihyo, Jihyo hanya bisa menatapnya dengan pandangan malas. Dia bahkan tiba-tiba kehilangan kata-kata saat melihat wajah kesal Hyunjin dihadapannya.
"Eh, ada kakak mantan..." Hyunjin tersenyum sinis kearah kakaknya
"Hyo, aku pergi dulu!"
Hyunjin langsung menghalangi tangan Minhyun yang akan mengusap lembut kepala kekasihnya. Hening...tak ada lagi yang mau bicara setelah Minhyun pergi, Hyunjin mulai melihat Jihyo dengan tatapan yang lebih lembut.
"Kak..."
Jihyo menghela nafas panjang, saat ini dia terlalu lelah bahkan untuk membalas panggilan Hyunjin
"Maaf..."
Lagi, Jihyo hanya diam bahkan saat Hyunjin menyandarkan kepalanya diatas bahu Jihyo hingga akhirnya pemuda itu menciumnya dan berakhir mendapat pukulan ringan diatas kepala.
"Sudah gila ya!! Bagaimana kalau ada yang melihat kita?"
Hyunjin kembali tersenyum setelah mendengar teriakan kekasihnya
"Iya, aku memang sudah gila" bisiknya pelan didekat telinga Jihyo
"Kakak sudah gak marah lagi kan? Aku juga tidak suka kuliah jauh dari kakak" lanjutnya
Hyunjin segera berdiri dan menarik tangan Jihyo, kali ini dia menggenggam erat tangan Jihyo bahkan saat mereka sudah duduk didalam bus
"Jin lepaskan, tanganku berkeringat"
"Baru juga tangan, belum..." Hyunjin menggantungkan kata-katanya sambil melirik dengan tatapan nakal kearah Jihyo
"Hyunjin!!"
Jihyo berniat kembali memukul Hyunjin tapi Hyunjin lebih dulu menahan kedua tangan Jihyo, dia bahkan berhasil mencium bibir Jihyo singkat setelah menarik kedua tangannya mendekat
Didalam bus lain, Minhyun menatap layar ponselnya. Matanya masih tak bisa lepas dari foto kenangannya bersama Jihyo beberapa tahun yang lalu
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan bertahan selama ini dengan adikku dan aku masih merindukanmu..."
Dia tersenyum samar sambil mengarahkan pandangannya keluar jendela setelah mematikan layar ponselnya.
Sekalian mau ngumumin kalau 5 part lagi ff ini selesai ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) END
FanfictionCinta...sesuatu yang bisa membuatmu bahagia tapi juga bisa memberikan luka disaat yang sama "Aku mencintaimu, akankah kamu jadi milikku?" Hwang Hyunjin "Aku jatuh cinta pada adik mantanku" Park Jihyo "Aku sadar kalau aku hampa tanpa mu, kembalilah p...