part 19

180 46 4
                                    

Jihyo menerima lembar hasil ujiannya, dia tersenyum melihat hasil testnya sedangkan ditempat lain Hyunjin sedang meletakkan kepalanya diatas meja. Dia sedang jenuh apalagi saat melihat teman-temannya sedang mojok berjamaah.

"Tumben gak sama kak Jihyo?" Seungmin yang sedikit peka mulai bertanya saat melihat wajah Hyunjin yang cemberut

"Kak Jihyo lagi sibuk ulangan"

"Jin, bagaimana hasil ulangan mu?"

Changbin langsung tertawa saat melihat nilai ulangan Hyunjin yang dia perlihatkan padanya.

"Hya, menyebalkan!!" Hyunjin merajuk setelah melihat reaksi Changbin

"Hya, aku hanya bercanda!" Changbin langsung menepuk pelan bahu temannya

Sudah beberapa hari ini Jihyo tidak menemui Hyunjin, padahal biasanya sepulang sekolah gadis itu langsung menuju kelas Hyunjin untuk menunggunya.

"Sabar...bukannya sudah jelas alasan kak Jihyo tidak menemuimu adalah karena sedang tidak ingin konsentrasi belajarnya terganggu"

Hyunjin berjalan menuju kelas Jihyo tapi lagi-lagi Jihyo seolah mengajaknya bermain kucing-kucingan. Dia tidak ada didalam kelas dan saat Hyunjin mencoba menghubunginya, pacarnya itu selalu mendiamkannya.

"Ck, menyebalkan!!" keluhnya

Dia berjalan menuju atap dengan wajah kesal, hingga dia melihat Minhyun dan Jihyo duduk berdekatan diatap.

"Bagaimana ulanganmu?"

"Baik"

"Baguslah. Testnya minggu depan, kamu sudah siap kan?"

"Tentu saja. Terima kasih, kakak sudah membantuku"

Minhyun tersenyum kearah Jihyo dengan senyuman lembut yang sama seperti beberapa tahun yang lalu. Hyunjin semakin bertambah kesal saat Minhyun menyentuh kepala Jihyo lembut.

"Kak!!"

Keduanya menoleh saat mendengar suara Hyunjin, hanya saja keduanya menunjukkan reaksi yang berbeda. Minhyun tersenyum samar dihadapan Hyunjin sedangkan Jihyo dia terlihat sedikit khawatir tentang apa yang akan Hyunjin fikirkan tentangnya.

"Jin..."

"Bisa kita bicara? Dan bapak tua itu sebaiknya pergi saja!!"

Minhyun pergi sambil menepuk bahu adiknya. Jihyo merasa tidak enak saat Hyunjin memilih mendiamkannya.

"Mau bicara apa? Tadi aku dan kak Minhyun cuma..."

"Kenapa tiga hari ini tidak menghubungiku?!! Bahkan pesan ku tidak dibalas!!"

"Ponselku hilang, aku baru sadar setelah pulang ke rumah dua hari yang lalu"

"Alasan!!"

Baru kali ini dia melihat Hyunjin semarah itu padanya.

"Bilang saja mau memutuskan aku dan kembali pada pria tua itu!!"

Jihyo masih diam, dia menatap Hyunjin sambil menahan tawanya. Entah kenapa dia suka sekali saat melihat wajah cemberut Hyunjin yang memajukan mulutnya imut. Hyunjin kembali akan membuka mulutnya tapi dia segera terdiam saat Jihyo memasukkan permen kedalam mulutnya.

"Hya, kakak kira ak..."

Hyunjin membeku saat Jihyo menarik dasi seragam Hyunjin dan mengambil kembali permen didalam mulut kekasihnya.

"Akhir-akhir ini aku jadi stres karena belajar, maaf jadi mengabaikanmu. Aku takut hilang konsentrasi saat melihatmu, makanya aku..."

Kali ini Hyunjin membalas perbuatan Jihyo hingga Jihyo hanya bisa tersenyum sambil melihat kearah Hyunjin yang kini sudah tidak polos lagi.

"Apa? Jangan salahkan aku!! Kakak duluan yang mulai"

"Aku tidak menyalahkan mu. Jin, kamu yakin bisa masuk universitas yang sama denganku?"

"Yakin!"

Jihyo mengenggam satu tangan Hyunjin dan menaruh kepalanya diatas bahu kekasihnya.

"Aku pinjam dulu bahu mu, aku lelah beberapa hari ini"

"Tidurlah, siapa tahu saja nanti saat terbangun perut kakak sudah membesar gara-gara aku"

Jihyo menarik rambut Hyunjin kasar tapi suara desahan Hyunjin membuat telinganya merasa geli hingga akhirnya dia melepaskannya.

"Ah~ ah~ kak Jihyo~" Hyunjin tidak bisa berhenti tertawa saat melihat Jihyo menutup kedua telinganya

"Hyunjin!!"

Akhirnya Jihyo terpaksa menutup mulut Hyunjin dengan telapak tangannya.

"Jangan tertawa!!" teriak Jihyo untuk yang kedua kalinya

"Lalu aku harus bagaimana?"

Dengan ragu Hyunjin memajukan kembali wajahnya dan mencium lembut Jihyo yang sudah terlebih dulu menutup kedua matanya.

Jangan ikutan baper ya, susah ntar kalo baper berjamaah😄😄

Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang