Jihyo masih bingung berulang kali dia melempar batu di kolam, hingga ciuman Hyunjin kembali terputar dalam kepalanya
"Serius, masa' aku beneran suka dia?"
Dia melihat layar ponselnya dan kembali tersenyum, dia tidak habis fikir kenapa dia malah memikirkan Hyunjin di saat-saat seperti ini. Perlakuan Hyunjin yang berbeda dari kakaknya membuat dia merasa lebih nyaman, dengan Hyunjin dia tidak harus memenuhi standar tertentu untuk berada disampingnya.
"Dasar..." dia hanya bisa kembali tersenyum saat melihat pesan Hyunjin
"Apa tidak apa begini?"
Jihyo berjalan kembali ke rumahnya langkahnya terasa lebih ringan karena dia sudah memantapkan jawaban. Sementara itu Hyunjin masih berguling diatas ranjangnya sambil kembali berteriak hingga Changbin melempar bantal kearahnya
"Kak Bin!!" Dia langsung memeluk Changbin dan mencium pipinya
"Hya, kamu sudah gila ya!! Aku masih normal, cium Han saja sana yang takut sama cewek!!"
"Aku bukan takut cewek tapi masih trauma sama mantan" jawab Han yang kini membaringkan tubuhnya diatas ranjang
"Kamu masih waras kan?"
"Kak Bin..."
"Apa?"
"Hehehe"
Changbin semakin gemas melihat Hyunjin yang hanya menjawab pertanyaan Changbin dengan senyuman
"Kak Bin aku otw jadian"
"Sama monyet?"
"Itu sih kamu, oh aku lupa kalau pacarnya dulu anak singa" celetuk Han yang langsung dihadiahi pukulan
"Kak kayaknya aku lagi terbang"
"Sarap ini anak!!"
Changbin mendorong kepala Hyunjin tapi bukannya marah Hyunjin malah tersenyum seperti orang gila
"Kamu lupa ya kalau kamu emang anak burung, burung unta" kata Han sambil tertawa sendiri mendengar candaan garing nya
Changbin menatap tajam kearah Han, karena setahu dia burung unta tidak bisa terbang. Selama beberapa detik dia berfikir, apa selama ini burung unta hanya pura-pura tidak bisa terbang dihadapannya?
"Seungmin mana?"
"Sebentar lagi datang, mau antar Tzuyu pulang dulu baru ke sini"
Tiba-tiba Minhyun membuka pintu kamarnya, dia memanggil Hyunjin karena ingin bicara dengannya. Mereka segera menuju beranda lantai dua dan menjauh dari teman-teman Hyunjin yang terkenal tidak bisa menjaga rahasia antar sesama.
"Kamu serius soal Jihyo?"
"Iya"
"Kamu kenapa?" Minhyun bertanya saat melihat senyuman bodoh muncul di wajah adiknya
"Hah, enggak! Aku cuma lagi bahagia kakak ku tercinta"
"Kalian melakukan apa?"
Hyunjin memutar tubuhnya setelah berjalan beberapa langkah
"Serius kakak mau tahu?"
"Kisseu" lanjutnya tersenyum sambil memegang wajahnya yang merah dengan kedua tangannya
Hyunjin meninggalkan Minhyun yang hanya bisa merasa kesal karena tidak percaya, bagaimana bisa Jihyo diam saja saat Hyunjin menciumnya padahal selama ini dia selalu marah kalau ada lelaki lain yang melakukan kontak fisik dengannya.
"I am you, i see me in you..."
Hyunjin menyanyikan lagu stray kids sambil melompat kembali menuju kamarnya, tapi saat tiba disana semua temannya sudah menghilang
"Mereka kemana? Apa tadi cuma halusinasi ku saja mereka masuk ke dalam kamar? Tau ah, bodoh!!"
Sebuah panggilan dari Jihyo membuat ponsel Hyunjin berbunyi nyaring, dengan sigap dia langsung mengangkat panggilan dari Jihyo
"Halo, dengan pangeran Hyunjin di sini. Ada yang bisa dibantu?"
"Aku mencari anak bebek"
"Kakak ih, gitu banget sama aku"
"Jin, iya..."
"Iya apa? Aku kan gak tanya apa-apa?"
"Ya sudah, tidak jadi"
Hyunjin berteriak keras dari dalam kamarnya
"Serius!!! Ah, i love you kakak punyaku!!!"
"Punyamu bukannya masih menempel" goda Jihyo
"Kakak ih!!"
"Mulutmu maksudku"
Di ruangan lain Minhyun sedang mengusap layar ponselnya dan melihat kembali foto kenangan Jihyo dan dirinya saat mereka masih bersama
"Aku yakin kamu masih mencintaiku, aku tidak akan pernah menyerah mengejarmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) END
FanfictionCinta...sesuatu yang bisa membuatmu bahagia tapi juga bisa memberikan luka disaat yang sama "Aku mencintaimu, akankah kamu jadi milikku?" Hwang Hyunjin "Aku jatuh cinta pada adik mantanku" Park Jihyo "Aku sadar kalau aku hampa tanpa mu, kembalilah p...