4 | Tantangan |

163 51 48
                                    

[On Mulmed : Dibalik Hari Ini - Dhyo Haw ]


1 | Tantangan |

~Te Extraño~

Happy reading :D










"CEPAT! GPL! LANGSUNG KE LAPUT SEMUANYA!!"

"Iya, Bu."

Tibalah mereka para anggota Boysgang yang sempat gaduh di rooftop, kini mereka berhadapan dengan Bu Enji yang masih setia memasang wajah galaknya. Mereka sekarang dikumpulkan di Lapangan utama. Bu Enji menghukum mereka hormat menghadap bendera sampai bel istirahat kedua berbunyi.

"Gara-gara lo sih, Son." gerutu Adib menyalahkan Sony.

Adib, Ghani, Sony, dan Hendra merupakan cowok berparas wajah tampan yang aktif dalam Boysgang. Mereka sering mendapatkan tatapan memuja dari para kaum fansnya yang notabenenya adalah para perempuan. Apalagi Adib sang ketua Rohis yang memiliki kepribadian yang sangat disegani oleh para cewek di SMA Sanjaya. Juga Ghani yang sering menyabet juara satu dalam prestasi non akademik yakni juara dalam perlombaan renang.

Untuk Sony dan Hendra, mereka juga punya banyak fans. Namun tak sebanyak dibandingkan Adib dan Ghani yang memang cogan tulen dengan karakternya yang menambah presentasi memikat hati para cewek di sekolah. Sony dan Hendra memang mempunyai karakter cowok humoris atau bisa dikatakan memang memiliki tingkah laku konyol. Mereka berdua memang terlihat semakin sangat konyol apabila sedang berkolaborasi seperti contohnya yang ada di rooftop tadi.

"Gak boleh nyalah-nyalahin dong, Dib. Kita itu harus corsa! Inget 'Boysgang, Corsa Selamanya' itu semboyan kita." ujar Sony sambil mengelap keringat di dahinya.

"Hem." respon Adib singkat, tak ada ujungnya jika berdebat lama-lama dengan Sony.

Eza tak sengaja melihat Intan dan Alin sedang menuju ruang guru sambil membawa tumpukan buku tulis. Mungkin karena Ali tadi tidak ikut pelajaran, maka jadilah Intan yang harus mengurus semuanya. Intan menjadi Wakil Ketua Kelas XA2. Karena itu, ia bertanggungjawab menyelesaikan urusan kelas bilamana ketua kelasnya sedang tidak ada, dan saat itu juga ia menyeret Alin untuk membantu menyelesaikan urusannya.

Tak lama kemudian dua cewek itu sudah keluar dari ruang guru. Intan menarik tangan Alin menuju laput, tempat para anggota Boysgang sedang dihukum. Sambil berkacak pinggang, Intan membawa Alin mendekat menuju Ali.

"Woyy ketua kelas! Yang becus dikit dong! Harusnya kan tadi yang beresin lo, kenapa malah jadi gue. Capek tau! Lo malah enak-enak bolos lagi! Dasar paketu gak becus!" cerocos Intan yang begitu terlihat sesabar mungkin menghadapi ketua kelasnya yang satu ini.

"Ya lo kan wakil gue. Pantes dong kalo lo yang ganti beresin kalo gue gak ada."

"Lo ada. Tapi lo-nya yang bolos melulu. Dasar Alibaba!" Intan menatap Ali sinis sambil melipat tangannya di depan dada.

Di lain sisi, Alin melirik ke arah samping kanan Ali, Eza. Bertepatan juga saat itu Eza juga tengah melirik ke arah Alin berdiri. Eza kini telah dipenuhi peluh keringat yang membanjiri dahinya.

Alin tampak mengeluarkan sesuatu dari saku baju seragamnya. Satu buah tisu ia tarik dari tempatnya, lalu tisu tersebut ia sodorkan pada cowok itu. Eza hanya menatapnya bingung. Sampai suara Alin membuatnya lebih mengerti.

"Buat ngelap keringet lo." Alin menyodorkan tisu tepat di depan Eza.

Eza mengalihkan pandangannya menuju ke arah bendera. "Gue cowok, gak pake tisu-tisuan."

Te ExtrañoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang