Setiap pertemuan dan perkenalan pasti akan diakhiri dengan perpisahan,
Semua yang bertemu pasti akan berpisah,
Semua yang hadir pasti akan kembali,
Semua yang datang pasti akan pergi.
Tidak ada yang benar-benar tinggal, kecuali...
-
-
[Tulisan manus...
PART SPESIAL YANG AUTHOR PUBLISH DI HARI ULANG TAHUN AUTHOR
🌟 10 AGUSTUS 🌟
🎶"Kau ... Diam-diam aku jatuh cinta kepadamu 'Ku ... Bosan sudah 'ku menyimpan rasa kepadamu Tapi tak mampu kuberkata di depanmu
Aku tak mudah mencintai tak mudah bilang cinta Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh cinta Tuhan tolong dengarkanku beri aku dia Tapi jika belum jodoh aku bisa apa."🎶
[On Mulmed : Menyimpan Rasa - Devano Danendra (Eclat Cover ft. Aries Halim)]
13 | Aku, Kamu, dan Rasa Khawatir |
"Beri tau aku. Kalau perasaan ini memang murni hanya untukmu. Bukan hanya aku yang terlalu berharap dan berangan dapat memilikimu."
~Te Extraño~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa follow Author🎀
Budayakan meninggalkan jejak. Vomment-nya ya♥
Karena itu sangat berarti untuk Author❤
Happy reading :D
"Boleh nggak aku minta kita bisa seperti dulu lagi?"
Eza membelalakkan mata. Semudah itu cewek di hadapannya berkata demikian. Lalu seperti apa dia di masa lalu? Cewek di hadapannya ini belum bercermin dari kisah mereka sebelumnya.
Dimana Eza dan Aurel memang pernah menjalin hubungan, namun ia memutuskannya terlebih dulu dan meninggalkan Eza begitu saja.
Kalian tau kan, bagaimana rasa sakitnya setelah kalian ditinggal begitu saja?
Walaupun mungkin Eza bersifat kurang romantis padanya. Hanya menganggap dan memperlakukannya seolah adik perempuannya sendiri. Namun tidak ada yang tau kan perasaan bisa dibolak-balik begitu saja?
Begitupun yang Eza alami dulu.
Sedikit demi sedikit Eza mulai membuka hatinya untuk Aurel. Namun semua sia-sia. Belum sampai terbuka sempurna, ia ditinggal begitu saja. Naasnya Aurel pergi dua minggu sebelum ibunya meninggal.
Oleh karena itu, Eza dulu memutuskan untuk pergi bersama teman-temannya tanpa menghiraukan perkataan ibunya. Eza mencoba menarik keluar ingatan tentang Aurel. Gadis yang sempat dan hampir sanggup membuatnya jatuh cinta. Malah meninggalkan secuil luka. Luka itu juga masih terasa membekas pada benak Eza.
Eza beranjak pergi lalu meninggalkan Aurel sendiri tanpa mengucap sepatah kata. Pikirannya terasa kacau dan berat. Bagaimana dia bisa kembali lagi saat ia telah menemukan tambatan hati di depan mata?
