10 | Kilas Lampau |

139 30 103
                                    

🎶"Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu"🎶

[On Mulmed : Hanya Rindu - Andmesh Kamaleng (Tival Salsabila Cover)]

10 | Kilas Lampau |

"Kita ditakdirkan bertemu, maka ditakdirkan pula berpisah. Namun kenangan seakan selalu menetap lama dan akhirnya membekas tak ingin lepas."

~Te Extraño~

Jangan lupa vote dan comment-nya ya♥

Karena itu sangat berarti untuk Author❤

Happy reading :D











"Kita remaja yang sedang dimabuk asmara
Mengikat janji bersama selamanya
Hati telah terikat, sepasang mata memikat
Melambungkan asmara yang selalu meminta
Mengulur senja menanti datang,"

Alin dan Intan kini tengah berada di rumah Alin. Mereka berencana untuk marathon drakor saat akhir pekan biasanya. Tak hanya drakor, semua film termasuk film horror pun akan mereka tonton. Oleh karena itu, sudah biasa Intan juga sering menginap di rumah Alin kala weekend. Melihat kondisi rumah Intan yang begitu sepi, yang hanya berisikan dia bersama empat pembantunya. Kedua orang tuanya sibuk sekali bekerja hingga bisa pulang ke rumah hanya sekali dalam setahun saja.

Sebelum mereka memulai menghalu ria menonton drakor, mereka sudah membuat kesepakatan terlebih dahulu. Membersihkan dan merapikan kamar Alin. Manfaatnya juga untuk dinikmati mereka berdua nantinya. Agar mereka bisa nyaman berimajinasi bersama film dan aktor-aktor tampan itu.

"Sang pemilik hati
Rela menanti sejak terbit mentari
Tak sabar 'tuk berbagi
Segala isi di hati
Jayakan sanubari
Dan bercumbu di ujung ha--"

Ting!

Notifikasi dari ponsel Intan membuat jalannya lagu menjadi agak terganggu. Alin yang kebetulan sedang menyapu di dekat speaker dan ponsel Intan yang digunakan untuk memutar lagu pun, mengintip notifikasi yang baru saja masuk. Alin tercengang saat melihat tampilan pop up chat masuk dari cowok. Alin menoleh sebentar ke Intan. Rupanya aman, Intan tengah merapikan meja belajar juga nakas milik Alin.

Dewi ke-kepo-an Alin semakin merasuk, membuatnya tanpa berlama-lama membukanya begitu saja. Alin tercekat, menutup mulutnya melihat isi chat dari Ali di ponsel Intan. Isinya ternyata hanya hujatan-hujatan dan celaan yang dilontarkan satu sama lain. Itulah yang membuat Alin menggeleng-gelengkan kepalanya heran. Alin meletakkan kembali ponsel Intan di tempatnya semula.

"ALIN!!!!!!!!!!!!"

Alin sontak menutup kedua telinganya. Bisa roboh rumahnya jika terus menerus Intan berteriak seperti itu. Dipikir di hutan apa bisa seenaknya sendiri. Ditolehkannya ke sang pembuat kebisingan.

"Apa?" tanyanya santai.

"Lo habis buka-buka ponsel gue kan?" Intan menatapnya tajam seraya menodongkan kemoceng seolah sedang menyelidik.

"Kenapa? Takut gue buka chat lo sama Ali?"

"Lo udah baca ya?" Sorot matanya terlihat lebih menajam. Takut keciduk nih Intan kayaknya..

Te ExtrañoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang