18 | Garda Terdepan |

71 8 22
                                    

Bilur makin terhampar dalam rangkuman asa
Kalimat hilang makna, logika tak berdaya
Di tepian nestapa, hasrat terbungkam sunyi
Entah aku pengecut, entah kau tidak peka

Ku mendambakanmu mendambakanku

Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Pasti kau temukanku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan

Kau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas
Tetap menjelma cahaya di angkasa
Yang sulit tertampik dan sukar tergapai

Ku mendambakanmu mendambakanku

Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Akulah orang yang selalu ada untukmu
Meski hanya sebatas teman

Yakin kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan

[On Mulmed : Garis Terdepan - Fiersa Besari]

11 | Garda Terdepan |

~Te Extraño~

Jangan lupa follow Author🎀

Budayakan meninggalkan jejak. Vomment-nya ya♥

Karena itu sangat berarti untuk Author

Happy reading :D

Aku percaya kamu
Tapi lagi-lagi kau bohongiku
Kau telah tipu akuu oh

Aku menyayangimu
Tapi lagi-lagi kau sakitiku
Kau telah khianatiku

Tak pernah ku sangka kau telah berubah
Kau membagi cinta dengan dirinya
Aku yang terluka, sungguh aku kecewa

Entah apa yang merasukimu

Kwakk.. kwakkk...

Hingga kau tega mengkhianatiku

Kwakk.. kwakkk...

Yang tulus mencintaimu

Kwakk.. kwakkk...

"Cocok nih lo cosplay jadi burung gagak." Hendra masih bertahan dengan tawanya yang kencang hingga membuat perutnya terasa sakit.

"Matamu!.." balas Sony dengan kedua matanya melotot tajam. "Melemahkanku." lanjutnya dengan pelan.

"Ngegas lo!" timpal Ghani dengan menempeleng kepala Sony.

"Ya emang di gas lah, biar selalu jadi yang terdepan."

"Hahahahaa, lucu sekali Sony wakwaw." Adib tertawa renyah melihat kegaringan Sony.

Te ExtrañoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang