12 | Sosok Lama |

148 24 38
                                    

🎶"Aku takut kamu pergi
Kamu hilang, kamu sakit
Aku ingin kau di sini
Di sampingku selamanya

Aku ingin kau di sini
Di sampingku selamanya
Aku takut (jangan takut)
Kamu pergi (takkan pergi)

Kamu hilang (wooo), kamu sakit
Aku ingin (aku juga)
Kau di sini (bersamamu)
Di sampingku (di sampingmu)
Selamanya"🎶

[On Mulmed : Takut - Vierra]


12 | Sosok Lama |

"Hati ini sakit entah mengapa saat aku melihatmu bersama dia. Kenapa dia datang saat hati ini telah merasakan sebuah rasa? Kenapa aku bisa sebodoh ini jatuh dan luka olehmu?"

~Te Extraño~

~Te Extraño~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa follow Author🎀

Budayakan meninggalkan jejak. Vomment-nya ya♥

Karena itu sangat berarti untuk Author

Happy reading :D












"Siapkan hp atau laptop kalian!" perintah Pak Hermawan dengan pandangan yang senantiasa terfokus pada layar laptop miliknya.

"Sambungkan ke wifi SMA SANJAYA! Buka Chrome-nya, terus kalian ketik berdasarkan format yang sudah saya tuliskan di papan tulis!"

"Sudah bisa log in semua?" tanya Pak Hermawan setelah menjelaskan tata cara ulangan harian mata pelajaran Matematika Minat yang berstandar online itu. Pak Hermawan memang mempunyai cara tersendiri untuk melakukan ulangan hariannya. Seperti yang ia lakukan saat ini, yaitu dengan menggunakan ulangan harian berbasis online. Apalagi dirinya yang sudah mengantongi pendidikan S2 M. Kom. hingga mendapat membuatnya menjadi sudah cukup akrab dengan peralatan elektronik.

"Sudah, Pak!" seru mereka satu kelas.

"Ya sudah sekarang semua buku dimasukkan ke dalam tas!" perintahnya sambil berdiri di tengah-tengah kelas. "Yang ada di meja kalian cuma hp atau laptop, kertas oret-oretan, dan alat tulis! Selebihnya masukkan semua ke dalam tas! Cepat! Jangan lama!" perintahnya kembali, kini dengan suara yang terdengar agak meninggi.

"Ya, Pak." Mereka semua terkesiap melakukan perintah Pak Hermawan dengan secepat kilat.

"Berdoa dulu, baru mulai!" jeda sejenak, Pak Hermawan mengambil ponselnya yang tergeletak di meja guru. "Saya tinggal ya! Selamat mengerjakan!"

Te ExtrañoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang