"Hallo? Jimin?" Suara itu kembali terdengar.
Degup jantung mereka semakin tak beraturan. Keringat dingin mulai keluar.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya dr.Nim yang entah saat ini sosoknya meragukan.
Tak ada balasan. Yang ada hanya gelengan kepala dari Jimin, Hoseok, dan Jungkook.
Dr.Nim melihat telepon genggam yang digenggam Jimin.
"Kau menelpon siapa?" Tanyanya.
"Ibuku...aku menelpon ibuku." Jawab Jimin dengan cepat.
"Ibumu?"
"I-iya. Aku menanyakan apakah ia sudah tiba di rumah atau belum."
Sedetik kemudian, raut wajah dr.Nim berubah. Ia menyeringai dilengkapi dengan tatapannya yang tajam.
"Hmm...tapi sepertinya kau adalah anak yang pelupa. Kau melupakan sesuatu." Ucap dr.Nim menghampiri Jimin dengan langkah perlahan.
Spontan Jimin dan kedua temannya itu mundur ke belakang...menaiki satu anak tangga.
"Kau ini sangat ceroboh Jimin." Ucap pria itu.
Jimin langsung memutus hubungan teleponnya dengan dr.Nim.
Langkah kakinya semakin lebar dan semakin dekat dengan Jimin cs.
Dalam hitungan detik, telepon genggam milik Jimin sudah berpindah tangan ke dr.Nim.
"Kau meloudspeaker teleponmu anak baik." Kata dr.Nim tetap dengan seringainya.
Saat ini untuk menelan ludah pun mereka sangat kesusahan.
"Kenapa? Kalian takut?" Tanya dr.Nim.
"Kau bukan menghubungi ibumu...TAPI KAU MENGHUBUNGIKU!!" Lanjutnya.
Dr.Nim langsung membanting handphone Jimin ke lantai. Tak puas akan hal itu, ia mengambil kembali handphone itu dan melempar sekuat tenaga ke arah dinding. Handphone milik Jimin pun hancur berkeping-keping.
"Kalian ingin seperti itu?" Tanya dr.Nim sambil menunjuk ke arah barang yang baru saja ia hancurkan.
Karena terlalu takut dan kesulitan untuk berpikir...Jimin, Jungkook, dan Hoseok tidak menjawab pertanyaan dr.Nim. Lebih tepatnya seperti bisu sesaat.
"Jawab dengan keras...KALIAN INGIN SEPERTI BARANG ITU?!!" ucapnya penuh amarah.
"Tidak dr.Nim!!" Jawab Hoseok dan Jimin tegas.
"Owhh...jadi hanya kau yang ingin hancur seperti barang itu, anak kecil?" Tatapan dr.Nim beralih ke Jungkook.
"A-aniyo dr.Nim." Jawab Jungkook secepat mungkin.
Tampak raut wajah dr.Nim semakin geram.
"BERHENTI!! BERHENTI KALIAN SEBUT DIRIKU DENGAN DR.NIM!! AKU BUKAN DR.NIM!!" Bentak pria itu.
"Dan dengan bodohnya aku masih menganggap diriku ini sebagai dr.Nim untuk mengelabui kalian...Ckck😏"
Dr.Nim....oh tidak! Bukan dr.Nim. Tetapi pria itu, yang berpenampilan seperti dr.Nim melangkah maju semakin mendekati Jungkook, Jimin, dan Hoseok.
Mereka kembali menaiki satu tangga...dua tangga...terus seperti itu. Jika dr.Nim melangkah satu langkah...mereka juga mundur satu langkah.
Sampai di penghujung tangga...mereka melihat bayangan tubuh pria yang berpenampilan seperti dr.Nim itu terlihat di dinding karena terpantul oleh cahaya rembulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of The Old House
Mystery / Thrillerkepindahan 7 orang cogan yang menempati sebuah rumah tua di pinggir kota dan jauh dari hiruk pikuk kesibukan kota menjadi sebuah malapetaka. Beberapa kejadian aneh mulai menghantui mereka dan membuat mereka terjebak di dalamnya. Pengen tahu kejadian...