Hoseok yang baru saja terbangun, terkejut setelah mendapati sepucuk surat berwarna coklat yang terlihat sedikit kusam.
"Apa ini?" gumam Hoseok.
Setelah ia membuka dan membaca isi surat itu, ia semakin bingung.
"Hanya bertuliskan satu huruf? Apakah ini lelucon? Hahaha..." Hoseok tak menanggapi serius surat itu.
Sampai Hoseok menyadari bahwa mungkin saja ini ada hubungannya dengan mimpinya.
Ya...Hoseok pernah bermimpi bertemu dengan seseorang, ia memakai pakaian serba putih dan wangi semerbak bunga. Perawakannya tinggi dan bisa dibilang cukup tampan.
Entah siapa yang Hoseok temui, namun yang ia ingat seseorang itu berkata padanya bahwa akan ada pertanda yang akan menentukan kehidupan mereka dan keadaan hidup ataupun mati tergantung pada keputusan mereka sendiri.
'Apakah ini pertanda yang dimaksud?' pikir Hoseok.
Ia langsung keluar dari kamar sambil membawa surat itu.
Saat keluar kamar, Hoseok bertemu dengan Jimin yang sedang kesal.
Melihat raut wajah Hoseok yang terlihat bingung, Jimin pun menanyakan apa yang terjadi dengan Hoseok.
Hoseok langsung menceritakan apa yang terjadi, hanya mereka berdua yang tahu masalah ini.
"Tapi aku ingin hal ini dirahasiakan, aku tidak ingin mereka semua khawatir saat mengetahui isi surat misteri ini." Kata Hoseok.
Jimin pun menyetujuinya. Mereka akan memecahkan misteri surat itu berdua, tanpa diketahui yang lain.
'Kkrrctkk...'
Hoseok memandang Jimin, lalu beralih memandang perut Jimin.
"Yaa...itu berasal dari perutku. Aku sangat lapar Hyung. Apakah ada makanan di dapur?" Tanya Jimin.
"Entahlah...Aku juga tidak tahu...kau lihat saja sendiri." Jawab Hoseok.
Jimin berjalan menuju dapur, sementara Hoseok pergi ke teras rumah untuk menghirup udara segar.
"Ahh...aku harap ada makanan yang-" Jimin tertegun.
Seketika ia mematung.
"Ular?" gumamnya.
Tepat di bawah meja makan terdapat seekor ular hitam berukuran besar yang sedang merambat menuju atas meja makan.
"Tenang...tenang...jangan takut." Gumam Jimin seraya menenangkan dirinya sendiri.
Ia menarik napas panjang. Kemudian melihat sekitar dapur untuk mencari benda tumpul yang dapat melumpuhkan ular itu sementara waktu, lebih baik lagi jika langsung dapat membunuhnya. Tak hanya itu, ia juga mencari sekantong plastik besar untuk meletakkan ular yang entah darimana asalnya.
Perlahan namun pasti Jimin mendekati ular hitam itu.
"Hana.."
"Dul..."
"Set!"
"Mati kauu!!!" Jimin memukul ular itu sekuat tenaga.
"AAAKHH!!! AWWW!!"
Jimin mendengar suara seseorang yang sedang kesakitan.
Namun, Jimin menghiraukan suara itu, ia berpikir itu merupakan salah satu gangguan dari makhluk yang tak terlihat untuk mengecoh konsentrasinya.
"AWW!!" Suara itu semakin keras saat pukulan Jimin juga semakin keras.
Ia terus memukul ular itu tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of The Old House
Mystery / Thrillerkepindahan 7 orang cogan yang menempati sebuah rumah tua di pinggir kota dan jauh dari hiruk pikuk kesibukan kota menjadi sebuah malapetaka. Beberapa kejadian aneh mulai menghantui mereka dan membuat mereka terjebak di dalamnya. Pengen tahu kejadian...