Jarum jam telah menunjukan lebih dari tengah malam. Hawa dingin semakin menusuk tulang dan tentu saja akan membuat siapa saja menggigil jika masih beraktifits saat ini.
Korea memang sudah saatnya memasuki musim salju, bahkan sore tadi salju pertama telah berjatuhan di Negara ginseng ini.Suara langkah kaki menggema dikoridor hotel mewah dikawasan Seoul. Seorang pemuda tampan berjalan dengan ekspresi dingin diwajahnya.
Tidak perlu memakai masker, kacamata hitam atau topi untuk penyamarannya. Ini sudah malam, tidak akan ada yang menyadari dan mengejarnya walaupun dirinya tidak memakai perlengkapan tadipun.Coba saja dia berjalan sebegitu santainya di siang hari, tentu saja akan dipastikan banyak fans yang mengejarnya. Mengejar member boyband ternama di Korea bahkan dunia. Siapa lagi kalau bukan Sehun EXO.
Member termuda EXO itu memang memiliki visual yang sangat mengagumkan. Wajah dinginnya menjadi daya tarik tersendiri dimata EXO-L, sebutan bagi para penggemar EXO. Ooh Sehun termasuk member EXO yang memiliki begitu banyak penggemar. Visual yang nyaris sempurna itu di dukung oleh kemampuan rap dan dancernya yang mumpuni.Setelah melangkahkan kaki yang sebenarnya tidak begitu jauh dari lift, Sehun sampai di depan kamar bertuliskan angka 307. Tanpa ragu ia membuka pintu itu yang ternyata tidak dikunci dari dalam.
Kedatangnnya membuat gadis yang tengah tertidur di sofa terkejut. Buru-buru gadis muda itu berdiri menatap Sehun dengan wajah polos dan terkejutnya.
Sehun menatapnya sekilas sebelum duduk dipinggiran ranjang king size kamar hotel berbintang ini."Kau tidur?" Tanya Sehun dingin dan membelakangi gadis itu.
"Mianhe." Hanya itu yang keluar dari bibir gadis itu.
Dia meremas jari-jemarinya karena takut dan gugup dalam waktu bersamaan.Sehun memutar tubuhnya hingga kini dia bisa dengan leluasa menatap gadis yang mengenakan dress tipis dan sangat pendek itu. Sehun memperhatikannya agak lama sebelum akhirnya kembali membuka pembicaraan.
"Kau bukan orang Korea?"
Gadis itu mengangguk, "aku dari Thailand,"
Sehun mengangguk mengerti, "siapa namamu?"
"Lisa. Lalisa," jawab gadis bernama Lisa itu.
Sehun kembali mengangguk dan beberapa kali menggumamkan nama Lalisa. Karna baginya nama itu sangat indah—walaupun dia tidak tau artinya— dan unik ketika diucapkan.
"Kemarilah!" Sehun mengulurkan tangannya.
Lisa berjalan menghampiri Sehun dan duduk dengan ragu disamping pemuda tampan itu.
Sehun mengelus rambut panjang Lisa dan sesekali menghirup wangi dari rambut gadis itu. Gejolak dalam dirinya semakin menjadi kala melihat leher jenjang Lisa dari dekat. Leher mulus tanpa cacat sedikitpun.Tanpa aba-aba, Sehun menarik dagu Lisa agar menghadap ke arahnya, dilumatnya bibir gadis itu dengan penuh gairah.
Sehun bahkan menggigit bibir Lisa agar gadis itu mau membuka mulutnya. Lisa mendesah tertahan dan kesempatan itu digunakan Sehun untuk menyelusupkan lidahnya. Sehun menarik tubuh Lisa agar terlentang dibawahnya. Namun tak lama, Sehun menjauhkan bibirnya dari gadis itu."Wae? Aku membayarmu untuk memuaskanku, kenapa diam saja?" Sehun sekuat tenaga menahan amarahnya. Karna bagaimanapun, dia butuh dipuaskan atas apa yang telah ia keluarkan untuk meniduri salah satu wanita yang disediakan mucikari langganannya.
"M-mianhe, a-aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya." Terpancar jelas sekali bahwa Lisa tengah ketakutan saat ini.
"Mwo?" Sehun terpekik tertahan.
Apakah ia salah dengar barusan?
"Kau mencoba menipuku, huh?"
Lisa menggeleng cepat, "aniya. Aku bersungguh-sungguh. Ini pertama kalinya aku akan melakukan itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Fanfiction[COMPLETED] Katanya, dunia ini berputar. Kebahagiaan akan berganti dan kesedihan akan berlalu. Dunia memang berputar, namun apakah itu berlaku bagi Lisa? Sepertinya tidak. Dia merasa bahwa hidupnya akan selamanya menderita, penuh ketidakadilan dan k...