🌱 esa cemburu?

988 139 16
                                    

Semuanya udah siap.

Kemarin malam para basis cowok nginep di rumahnya Calvin, dengan alasan males berangkat pagi sendirian. Makanya pagi ini, mereka semua dianter sama 2 supir pribadi keluarga Calvin dengan 2 mobil yang berbeda.

Sekarang udah pada ngumpul di sekolah, tinggal nunggu Chacha dan Juwi aja yang masih nyalon.

Ino tentu aja ngomel dari tadi, kelas lain udah pada ngumpul, ini si duo eksis malah masih sibuk benerin rambut di salon.

Tapi gak telat banget kok. 15 menit kemudian Chacha dan Juwi udah dateng, barengan sama satu cowok tinggi yang ngebawain kopernya Juwi.

"Udah dibilangin gak usah juga," Omel Juwi ke cowok tinggi itu, Arkan.

"Ya ini berat banget soalnya Juw. Lu bawa apaan sih? Batu?" Keluh Arkan. Juwi tidak menjawab, melainkan mendorong pria itu keluar dari lingkungan sekolah.

"See you in 6 days, nanti kabarin ya kalo udah sampe Bali," Ucap Arkan kemudian masuk ke dalam mobil.

Mahesa menyaksikan dengan hati p o t e k pemirsa.

Setelah drama sayonara antara Juwi dan Arkan, akhirnya IPS 4 kumpul juga. Sedangkan briefing udah dimulai dari 10 menit yang lalu.

Briefingnya lumayan lama karena ini emang perjalanan jauh. Yang jelas mereka semua bakalan naik bus ke bandara, konsumsi disediain di bus, terus nunggu 3 jam sampe akhirnya boarding.

Segala jenis bacotan selesai, mereka semua dengan rapi masuk satu persatu ke dalem bis. Karena kebetulan IPS 4 muridnya sedikit, satu orang bisa nguasain 2 kursi bis.

Toh cuma ke bandara.

Selama 45 menit perjalanan pun semuanya sibuk makan dan tidur, kecuali Aji dan Haris yang sibuk main game di belakang.

Di bandara juga gak ada yang spesial kecuali 14 anak IPS 4 duduk lesehan di ruang tunggu sambil main kartu karena 3 jam bukan waktu yang sebentar.

TAPI YA KENAPA LESEHAN GITU LHO BIKIN MALU AJA.

"Guys gue mau beli masker mulut, ada yang mau ikut gak?" Tanya Anja tiba-tiba berdiri, dia udah menang dari permainan jadinya gabut.

"Nanti aja Ja di Bali, di airport mahal," Kata Jusuf yang notabenenya memang anak airport.

"Gapapa, gue lagi butuh sekarang. Anak IPS 2 lagi pada sakit soalnya, males banget ketularan."

"Ya udah yuk gua temenin." Esa yang udah menang juga langsung berdiri dan ngambil dompetnya dari dalem tas.

Yang bikin Anja males jalan sendirian itu adalah karena jarak antara Guardian dan gate mereka itu ujung ke ujung, belum lagi sama anak-anak kelas lain yang terpencar di airport.

Singkatnya, supaya gak digodain.

"Kenapa Sa? Murung aja," Kata Anja tiba-tiba, tentunya berhasil ngebuat Esa rada kaget karena cowok itu emang masih kepikiran Juwi.

"Hah? Kenapa apanya haha, gapapa kok," Jawab Esa singkat, terus melamun lagi.

Awas nabrak atuh!

"Lo demen Juwi ya?" Tanya Anja lagi, ngebuat Esa tambah shock. Ini sih double kill!!

"Apaan sih Ja," Jawab Esa lalu ketawa awkward.

"Keliatan kali."

Haduh, jadinya yang cemburu Esa atau Anja?








•••

Young, Dumb, and PoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang