2; Cewek Bar-Bar & Cowok Judes

60 4 0
                                    

Dara berjalan sambil sesekali menatap langit malam. Malam ini tidak ada bintang sama sekali, begitu juga bulan. Dara memejamkan matanya sejenak, menikmati helaian angin malam yang sejukan hati. Entah kenapa saat ini perasaan-nya benar benar kacau ditambah lagi saat ini terlintas kenangan indah bersama papa-nya dulu.

Perlahan Dara membuka matanya dan menghela nafas gusar. Tak mau membuang waktu, Dara mulai mempercepat langkah kakinya disepanjang trotoar.

'TUK'

"Aww..." Ringis Dara ketika sesuatu mengenai kepalanya.

"Sorry gue nggak sengaja." Ujar seorang cowok dengan sombong.

Dara mendongak menatap pasangan sejoli yang berada ditaman komplek dengan tatapan tajam. Hancur sudah, mood Dara malam ini sangat buruk.

Dengan penuh emosi, Dara melangkahkan kaki-nya menuju kearah cowok itu dan tak lupa membawa botol yang menjadi saksi kemarahan Dara malam ini. "Eh curut lo pernah sd nggak sih?" Tanya Dara dengan nada tak santai.

Si cowok terdiam sejenak, lalu menjawab. "Ya pernah lah. Secara gue ini orang yang terdidik, bukan kaleng kaleng." Ujarnya dengan percaya diri.

Dara mengernyitkan dahi-nya, "TERDIDIK PALA LO PEYANG!" Ujar Dara ngegas. "Nih ya dengerin. Kalo lo EMANG orang terdidik, kenapa lo buang sampah sembarang BAMBANK!" Sambung Dara sambil mengarahkan botol kearah si cowok.

"Yaelah santai aja kali mba. Kan gue udah minta maaf." Ujarnya sesantai mungkin

"Nggak usah panggil gue mba. Emangnya gue mba lo apa!" Ujar Dara sewot.

"Yaudah kali, masalah sepeleh kok dibesarbesarin." Dara beralih menatap pacar si cowok itu.

"Kenapa lo nggak suka?! Mangkanya suruh tuh cowok lo jangan suka buang sampah sembarangan!" Ujar Dara tambah ngegas.

"Eh gue gak suka ya lo bentak bentak cewek gue!" Ujar si cowok tak kalah ngegasnya dari Dara.

Baru hendak Dara ingin mengeluarkan kata kata, tiba tiba si cewek menarik tangan cowoknya lalu berujar, "Udahlah ya bep nggak usah diurusin, dia itu cuma iri sama kita." Ucapnya dengan keras.

Dara mengernyitkan dahinya, "Siapa juga yang iri sama pasangan norak kaya lo!"

Si cewek terkekeh, "Pakek nanya segala! Ya lo lah yang iri. Lo iri karna lo nggak ada pasangan. Nggak kaya gue sama cowok gue." Ujarnya dengan bangga.

"Gue iri sama pasangan norak kaya lo?" Ujar Dara sambil menunjuk secara bergantian kearah pasangan itu lalu terkekeh. "Pacaran modal dengkul aja bangga." Ujar Dara dengan nada meremehkan.

"Maksud lo apa?!" Akhirnya si cowok angkat bicara setelah lama terdiam."

Dara mengibaskan rambutnya dengan anggun, lalu menatap pasangan itu dari atas ke bawah. Memperhatikan penampilan mereka. "Muka paspasan, penampilan norak," Dara diam sejenak. "Ditambah ngedate ditaman komplek lagi. Gak ada tempat laen apa?! Oh gue tau pasti ga ada modal kan." Sambungnya dengan lantang sehingga beberapa pasang mata menatapnya dengan sinis.

Cewek itu menatap Dara dengan tajam lalu pergi meninggalkan Dara dan cowoknya.

Si cowok menatap Dara tajam, "Cewek gila!" Sindirnya secara terang terangan lalu bergegas mengejar pacarnya.

"Mangkanya jangan cari masalah sama gue!" Ucap Dara dengan suara lantang lalu bergegas pergi.

Langkah kaki Dara sudah hampir dekat dengan mini market, dia tinggal berjalan menyebrang lalu belok kearah kanan setelah itu sampai. Kini Dara berada di depan zebra cross menunggu waktu yang tepat untuk menyebrang jalan.

'BRUUSSHH'

Cipratan air sukses mengenai wajah dan bajunya. Satu kata yg terlontar dari mulut-nya, BANGSAT.

Dara dengan cepat menoleh ke arah mobil itu." B 6118 ca. Mobil bangsat!!" Umpat Dara sambil membersihkan baju nya.

Untuk kesekian ribu kalinya Dara menghela nafas lalu melangkahkan kaki nya yang ringan melintasi zebra cross. Tak lama setelah itu Dara tiba di mini market.

Kurang dari lima belas menit. Dara sudah keluar dari mini market dengan menenteng satu asoy di tangan kirinya dan satu botol jus di tangan kanannya.

Ketika sedang menikmati sebotol jus apel kesukaannya, tidak sengaja pandangan Dara tertuju pada mobil si bangsat yang sedang terparkir di depan toko buku. Dengan penuh keyakinan Dara langsung menghampiri mobil itu. Dia sudah tidak sabar untuk mencekik si pengemudi. Hampir 10 menit Dara menunggu tetapi tidak ada tanda tanda diempunya mobil.

Menghembuskan napas kasarnya. Dara bersandar di depan pintu kemudi.  Sambil memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi. "Jangan jangan dia udah tau kalo gue nung__"

"Misi." Satu kata yg terlontar dari mulut cowok yang berada tepat di depan Dara. Membuyarkan semua  lamunannya . Dara langsung menoleh dan mata nya beremu dengan mata teduh yang memesona. Hanya satu kata sederhana yang pantas terlontar untuk cowok itu....Ganteng.

"Lo tuli, ya?" Tanya cowok dengan nada datar. "Lo bukan cuman tuli, lo bisu juga, ya?"

WHAT THE FUCK. Dara sangat menyesal dan ingin menarik kata katanya barusan yang memuji kegantengan cowok itu.

"Lo harus tanggung jawab!." Dara akhirnya membuka suaranya.

"Hah?" Tanya cowok itu bingung."Maksud lo apa?"

"Lo gak liat apa! Baju gue basah kena cipratan mobil lo! Muka gue juga ikutan kena! Lo gak tau kan seberapa mahalnya biaya untuk sekali perawatan muka gue!." Ujar Dara. "Lain kali kalo lo bawa mobil tu yang bener dong! Ga becus amat sih lo!!."

"Lo tu kalau jalan bukan cuma pake kaki dan mata, tapi lo harus pake otak juga! Udah tau habis hujan, ya jelas lah banyak genangan air! Jalannya jauhan dikit kek! Gunain tuh otak lo kan bisa! Dasar lo aja yang bego!" Ujar cowok itu tajam dan ketus.

Kening Dara berkerut." Loh kok lo nyolot gitu sih? Gue disini jadi korban! Nih lo liat baju gue basah!!" Kemarahan Dara tak terbendung lagi.

Cowok itu memberikan tatapan tajam kepada Dara, dan langsung di balas Dara tak kalah tajam. Mereka berdua saling tatap.

"Oke...oke biarpun gue nggak suka sama cewek bar-bar kaya lo, tapi gue masih punya moral. Gue.minta.maaf." Ucapnya dengan penuh penekanan di akhir kata katanya.

Dara merasa tersinggung dengan ucapan cowok itu yang mengatakan dia cewek bar-bar. "Maaf? Gue gak butuh kata maaf dari mulut bangsat lo!"

Cowok itu menghela napas kasarnya. "Jadi lo maunya apa?!" Ucap cowok sambil mendorong Dara menjauh dari pintu kemudinya. Lalu cowok itu masuk ke mobilnya dan langsung menginjakan gas pergi meninggalkan Dara.

"Woi...mau kemano lo!" Dara tidak mampu lagi menahan emosinya.
"FUCK YOU!" Umpatnya sambil mengacukan jari tengahnya kearah mobil cowok itu.

Bersambung...

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang