13; Keberuntungan seorang Dara

23 3 0
                                    

Dara mengambil kursi yang berhadapan dengan Raga. Malam ini, Dara diner bersama Raga dan tante Mira. Suasana saat ini hening, hanya terdengar suara decitan sendok yang bersentuhan dengan piring.

"Dara mau cumi atau ayam?" Tanya tante Mira.

Dara menjawab yakin. "Ayam aja tan, soalnya aku aleregi seafood tan.."

Mira memandang Dara. "Oalah alergi seafood toh, maaf ya Ra tante nggak tau.."

"Nggak papa kok tan.. Dara juga minta maaf ya tadi nggak bantuin tante masak hehe.."

"lo bisa masak?" Ucap Raga datar. Saking datarnya Dara bingung membedakan pertanyaan atau pernyataan.

Dara berfikir sejenak, "Ya bisa dong, kalau nyokap lagi kambuh kan gue yang gantiin nyokap buat masak."

Tante Mira mengerutkan dahi. "Kambuh? Mama nya Dara lagi sakit ya?"

Dara merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa dia keceplosan. "Oh..umm ma..maksud Dara bukan kambuh ta..tapi sibuk, iya sibuk. Jadi kalau mama lagi sibuk, Dara yang gantiin buat masak." Dara merutuki kebodohan nya. Untung saja tante Mira percaya.

Drrtt...drrtt..

Ringtone handphone tante Mira berbunyi. "Hallo.....iya nanti uang nya saya transfer ya...satu minggu setengah? Nggak bisa 5 hari ya?..... ya udah minggu depan udah beres ya..bye.." Ucap tante mira mengakhiri sambungan telpon. "Ra, mobil kamu minggu depan baru bisa diambil.." Sambungnya dengan rasa bersalah.

"Oh ya udah tan, gak papa. Dara kan bisa naik taksi kok.."

"Bahaya Ra, gak usah. Gini aja, abang maukan anterin Dara selama seminggu?"

Raga mengernyitkan dahinya heran. "Kok Raga sih ma?"

"Ya kamu kan satu sekolahan sama Dara. Udah dong bang nurut aja sama bunda ya..." Bujuk tante Mira dengan wajah memelas.

Raga menghela nafas kasarnya lalu menatap Dara yang tengah senyum senyum sendiri membuat Raga bergidik ngeri. "Yaudah iya."

Dara mencoba mengontrol dirinya agar tetap stay cool padahal aslinya saat ini  rasanya dia mau jungkir balik karna terlalu senang dengan jawaban Raga. Dara benar benar tidak percaya kalau Raga bakalan mau ya walaupun terpaksa tapi sungguh Dara sangat senang malam ini.

"Nah gitu dong bang, kan bunda jadi seneng.."Ujar tante Mira.

"Iya tan! Gue juga seneng bangetttt!!" Ujar Dara dalam hati.

                             ***

Setelah melewati hari yang panjang dan melelahkan, akhirnya Dara pamit pulang.

"Tante kayanya udah kemaleman deh. Dara pamit pulang dulu ya.." Ujar Dara sambil melihat kearah jam dinding yang terpajang di ruang tengah.

"Oh ya udah kamu tunggu bentar ya. Tadi tante sudah suruh Raga buat nganterin kamu pulang."

Dara langsung mendongak, menatap mata tante Mira dengan mata berbinar binar. Sungguh hari ini hari keberuntungan baginya.

"Cepetan kemobil. Gue anterin lo pulang." Ucap cowok dengan nada tidak santai.

Dara hanya melongo. Masih tidak percaya dengan semua ini.

"Lo budeg ya!" Singgung Raga di iringi bunyi klakson mobil.

"Eh iya.. iya! Tante Dara pamit pulang dulu ya.." Dara mencium tangan Mira lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Raga menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya.

FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang