Raga membaringkan tubuh Dara dengan perlahan. Mereka tidak hanya berdua, Juna Bayu dan Leon ikut masuk.
"Woy be, lo gak papa kan?" Tanya Juna.
"Yaelah masih pake nanya, udah tau gue tenggelam." Ucap Dara.
"Udah kak, gak usah dikhawatirin orang kaya dia." Ujar Juna menunjuk ke arah Dara.
"Btw, Ra kok lo bisa tenggelam sih?" Tanya Leon.
"Ini semua karna Shilcyla!" Ucap Dara emosi.
"Lah? Gimana ceritanya?" Bayu kali ini membuka suara.
Dara menghela nafas. "Udah ah males gue bahas tuh uler."
Tok..Tok..Tok..
Ketukan pintun membuat kelima orang itu secara bersamaan menatap ke arah pintu.
Leon berinisiatif langsung membukakan pintu.
Ceklek
Melihat sosok yang ada di balik pintu membuat Dara naik darah.
"Ngapain lo kesini?!" Tanya Dara dengan nada tidak suka."Nih." Ucap Shilcyla menyodorkan baju. "Baju lo basah." Sambungnya.
"Nggak mau! Ogah gue pakek baju lo." Ujar Dara.
"Ganti cepet." Ujar Raga datar.
"Apaan sih Ga, gue gak mau." Ucap Dara masih kekeh.
"Ganti." Ujar Raga lebih datar dari sebelumnya.
Dara menghela nafas nya. "Ya udah sini."
"Giliran sama pawang baru nurut." Ujar Juna. "Eh kak baju lo kan juga basah." Sambung Juna menunjuk baju Raga.
"Pinjam baju gue aja Ga." Ujar Leon lalu mengambil baju nya di lemari lali menyodorkan ke Raga.
"Ya udah. Lo berdua ganti baju sono." Ujar Bayu dan langsung mendapat pelototan dari Raga. "Maksud gue sendiri sendiri lah, enak aja lo ganti nya berduaan." Sambung Bayu.
***
Hari ini adalah hari pertama Dara membawa mobil nya lagi setelah seminggu lebih mobil nya berada di bengkel.
Dara tampak tak bersemangat karna mulai hari ini Raga tidak lagi mengantar jemputnya. Dara meraih ransel biru navy nya lalu dengan langkah gontai melangkah keluar kamar.
"Ma, Dara pamit ya." Pamit Dara lalu mencium pipi Laras.
"Ya udah cepetan, liat tuh udah jam berapa."
Dara melirik jam tangannya. Seketika mata Dara membulat. "Anjir jam tujuh." Ujar Dara lalu berlari menuju mobilnya dan langsung menancapkan gas mobil.
Butuh waktu 15 menit dari rumahnya menuju ke sekolahan. Sesampainya di sekolahan dan benar dugaan Dara, gerbang sekolah sudah di tutup.
Dara menghela nafas, jika saja tidak ada ulangan hari ini mungkin Dara lebih memilih untuk tidak sekolah. Dara memutar otaknya agar bisa masuk tanpa kena hukuman. Seketika ide cemerlang muncul di otak cantik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana
Teen FictionTerkadang semesta suka sebercanda itu. Mempertemukan dua orang yang berbeda, entah itu hanya bertemu bukan bersatu. Kisah tentang si badgirl yang dipertemukan dengan si perfectboy. *warning : Mengandung kata kata kasar. Tidak untuk di tiru!