Dara melirik jam dinding yang tergantung di sebelah lemari es. Sekarang sudah pukul 06.20. Dara mempercepat sarapannya lalu mengambil tas nya dengan gerakan cepat. Dara untuk hari ini tidak mau terlambat.
Langkah kaki Dara berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya. Sekitar pukul 06.55 mobil Dara sudah berada di parkiran sekolahnya.
Mobil Dara sudah memasuki area parkiran mobil. Soal parkiran Dara tidak pernah khwatir, karena dia sudah meng hak patenkan parkiran yg berada di dekat kelasnya. Bukan hanya posisnya yang strategis, tetapi parkiran itu juga teduh sehingga mobil Dara tidak kepanasan.
Saat mobil Dara sudah mendekati lahan parkirnya, mobil hitam telah mengisi lahan parkir mobilnya. Sebelum ini tidak ada yang berani mengambil lahan parkirnya karena orang orang sudah tau kalau itu milik Dara.
Dara memicingkan matanya. "B 6118 ca? WTF! mobil si cowok judes lagi! Kenapa sih tu cowok selalu ngeganggu ketenangan gue!" Gerutu Dara kesal.
***
"Pagi Dara!" Sapa junet sambil menjatuhkan bokongnya di bangku.
"Tumben lo datengnya pagi. Biasanya lo kan dateng sesudah bel masuk bunyi." Sambung Juna dengan santai"Ya elah. Gue dateng pagi lo heran, giliran gue dateng siang lo heran juga. kalo gue dateng siang pasti lo bakal bilang kayak gini "heran gue, lo cewek tapi kok datengnua siang mulu" Heran Dara dan Juna hanya terkekeh.
"Eh kenapa tu muka, ditekuk amat si Ra."
"Kesel gue Jun! Ya baru kali ini ada yang berani nempatin lahan parkir gue sih!"
Juna mengernyitkan dahinya. "Wah gila tu orang. Oke juga nyalinya, berurusan sama singa betina kayak lo. Emangnya siapa tu orang?"
"Raga" Jawab Dara setelah terdiam sejenak.
"Eh buset! Kak Raga?" Juna membelalak.
Dara menghela napas dengan kasar "Hm"
***
Fisika adalah salah satu pelajaran yang terberat bagi Dara, ditambah lagi guru mara pelajarannya yg terkenal akan ke ganasannya menjadi salah satu alasan mengapa Dara tidak menyukai pelajaran itu.
Sudah lebih 20 menit Bu Novi menerangkan rumus rumus yang membuat kepala Dara pusing tujuh keliling.
"Jun, lo ngerti nggak?" Tanya Dara
Juna cengengesan. "Enggak Ra. Hehehe..."
Dara menutar bola matanya dengan malas. "Btw gue hari ini mau putusin Alfin, Jun." Ujar Dara lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Juna. "Gue udah bosen sama doi." Ucap Dara berbisik.
Juna menganga, "Gila lo Ra. Baru juga pacaran dua minggu! Udah bosan aja."
"Ya gimana dong, gue udah bosen. Lagian udah gue pikirin kok siapa yang akan jadi target mainan gue yg baru."
Kening Juna berkerut. "Siapa Ra?"
Dara tersenyum lalu menjawab santai, "Raga."
Juna tampak terkejut. Bahkan matanya yg sipit membulat.
"Wah... udah gila lo!" Ucap juna tidak percaya."Kemarin kan lo sendiri yang bilang kalau gue harus main cantik" Ucap Dara enteng. "Gue udah rencanain buat bikin Raga jatuh cinta sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana
Teen FictionTerkadang semesta suka sebercanda itu. Mempertemukan dua orang yang berbeda, entah itu hanya bertemu bukan bersatu. Kisah tentang si badgirl yang dipertemukan dengan si perfectboy. *warning : Mengandung kata kata kasar. Tidak untuk di tiru!