Chapter 15 Sandiwara ✔

361 146 54
                                    

Jam 22.08 malam, Mayra membaringkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk dan mengambil ponselnya di atas nakas samping tempat tidur. Setelah menemui Kak Tara dan menghabiskan waktu bersama hingga malam hari, Mayra sejenak melupakan keadaan pangerannya.  Ia merasa bersalah karena bersenang-senang disaat sang pujaannya sedang sakit. 

Moyang Benalu
Hei handsome boy .. lo udah enakan?

Sembari menunggu balasan dari Tara, ia pun mulai membuka akun sosial medianya, mulai dari instagram, twitter, line, dan berbagai aplikasi kekinian lainnya. Hingga berakhir dengan aplikasi whatsapp, melihat apakah pesannya sudah dibaca oleh Tara. Terlihat dua centang biru.

'Gue dikacangin nih ceritanya??'

Moyang Benalu
Jualan kacang ya lo sekarang?

Lagi-lagi hanya di read. Mayra pun mengubah posisinya menjadi duduk. Ia heran ada apa dengan Tara? Seiblis-iblisnya Tara, biasanya tidak semenyebalkan ini, yang sekarang hanya membaca pesannya tanpa membalasnya. Mayra menjadi kesal dan seharusnya jika memang tak ingin membalas pesannya, lebih baik tidak usah dibaca sekalian.

Mayra malas untuk mengirim pesan lagi, ia pun menggeser layar ponselnya ke kiri, terlihat status whatsapp yang baru di-post 1 menit yang lalu dengan nama Tara Sayang. Karena penasaran, dilihatnya status apa yang dibuat oleh sang pujaan hatinya itu. Mayra membacanya dengan pelan dan penuh khidmat.

Sapi diperah,
harimau dikuliti.
Katanya gak akan nyerah,
tapi pindah hati.
Hmmz.. Sakit kokoro ini.
(Kokoro = hati)

“Buahahahhahahaha. Nih cowok kayaknya otaknya kegeser deh, sejak kapan jadi cowok gemez-gemez jijik begini?” Mayra tertawa terpingkal-pingkal hingga …

Brukk

“Aduuhhh pantat gue.”

Sedangkan di tempat lain, Aqim dan juga Arka tertawa melihat status Tara barusan. Ada yang salah dengan temannya yang satu ini.

Grup Manjah2Guantenk

A

qimsipenyendiri

@arkarazka perah aquuuu mazzz.

Atkarazka
Qulitiiii aquuu mazzz.

MahendraRegantara
B.e.r.i.s.i.k!!

Arkarazka
Si Mayra sekarang udah jatuh cinta sama Aqim ya Dra? Akhirnyaaaaa Qim, ada juga yang lo bisa banggain ke Hendra ... huahahaha.

Aqimsipenyendiri
Ciuss?!?!?!!!! Demi apaaaaa, Ka? Beneran Dra? Akhirnyaaaaa ... dedek dicintai.

MahendraRegantara
Mimpi lo.

Tara tak menghiraukan dentingan dari ponselnya yang berasal dari grupnya bersama kedua sahabat gilanya itu. Tak lama kemudian  ...

Moyang Benalu is calling ...

Tara segera mengangkat teleponnya dengan ogah-ogahan.

“Hmm ...”

“BUAHAHAHAHAHAHA”

“Gila ya lo?"

Tak Pernah Berpaling (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang