Chapter 41 Gundah ✔

286 42 16
                                    

“Gue ...”

Waktu seakan-akan menyiksa Tara. Lebih tepatnya Mayra yang menyiksanya. Apa perlu dijeda dulu? Ini bukan sinetron, 'kan?

“Gue apa, May?” tanya Tara tak sabaran.

“Gue gak bisa.” Mayra menunduk.

Tara menghela napasnya. Kecewa? Pasti. Tapi ia juga tak dapat memaksa Mayra. Selama 7 tahun Tara mampu menunggu, tidak ada salahnya ia menunggu lagi. Menyerah? Tentu tidak. Terhitung dua kali sudah Mayra menolaknya. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan banyaknya pernyataan Mayra padanya dulu.

“Udah selesai ngomongnya?”

“A-aqim? Sejak kapan lo di situ?”

'Sejak awal.'

“Baru aja. Kenapa? Kalian ngelakuin apa sewaktu gue gak ada? Bisa-bisa kena azab. Pacar indoku berselingkuh dengan pacar Swissku.” Aqim melangkah mendekat dengan senyum di bibirnya.

“Lo yang bakalan diazab. Ngaku-ngaku jadi pacar orang, jones banget hidup lo,” ucap Tara sembari memasukkan tangannya pada saku celananya.

“Siapa yang ngaku-ngaku? Dia memang pacar gue kok. Pacar yang diakui sepihak.” Lagi-lagi Aqim mencium pipi Mayra di depan Tara. Terlihat manis, bukan? Tapi sesungguhnya ada hati yang rapuh di balik humoris dan keromantisan Aqim.

“Aduuuh, lepasin Dra.”  Tanpa ampun Tara langsung menjewer telinga Aqim. Melihat wajah Aqim yang meringis kesakitan berhasil membuat Mayra tertawa melihatnya.

“Bibir lo dijaga. Lo gak lagi di Swiss.”

“Eh, bilang aja lo juga mau gue cium. Gak usah cemburu gitu napa. Sini gue cium lo.” Malam itu berakhir dengan canda tawa tiga orang yang kembali bergembira bersama.

Mayra Cassandra, menjadi wanita sempurna setelah 7 tahun berlalu. 7 tahun adalah waktu yang cukup baginya untuk melupakan sosok Mahendra Regantara. Melupakan? Mungkin lebih baik disebut mengalihkan pikirannya dari Tara. Tapi pertemuannya dengan lelaki itu berhasil membuah benih cinta itu kembali tumbuh perlahan-lahan.

Mahendra Regantara, lelaki yang terlambat menyadari cintanya. Namun, berhasil mempertahankan perasaanya hingga 7 tahun kemudian. Melihat sosok wanita impiannya sudah berada di depannya, dengan langsung ia mengutarakan cintanya. Tapi sepertinya karma menyerangnya dengan penolakan yang diterimanya.

Claudion Haqim, sahabat Tara sejak dulu kala dan ternyata mereka mencintai satu orang yang sama. Dulu Aqim sudah menyadari betapa cintanya Mayra pada sahabatnya, dan saat itu juga ia menyadari jika tidak ada lagi peluang untuknya. Walaupun 7 tahun berlalu, Aqim sangat tahu siapa yang masih menjadi pemilik hati Mayra.

- - - - - - - - - -
SETENGAH PART INI DIHAPUS KARENA SUDAH TERBIT

Tak Pernah Berpaling (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang