8

3.2K 280 7
                                    

Orang aneh itu lagi. Kira-kira dia mau kemana ya? Kok gerak-geriknya mencurigakan banget sih?

"Dav..."

"Fajar!! Kamu bikin aku kaget aja!"

"Hehe, sorry."

Aku perhatikan wajah Fajar. Kenapa di wajahnya itu kayak ada luka lebam gitu ya?

"Lo lagi apa, Dav?"

"Lagi ---" Tuh kan orang yang mirip banget sama hyung udah ngilang lagi! Duhh...!! "Gak ngapa-ngapain. Kenapa?"

"Ehmm, gue ada perlu.."

Mataku menangkap sosok Bintang yang sedang berjalan di lorong sana. Aku kira dia akan menghampiriku. Tapi ternyata tidak. Biasanya kan dia paling gak suka ngeliat aku lagi ngobrol deket sama Fajar.

"Perlu apa, Jar?"

"Gue --- mau pinjem uang, Dav."

"Ohhh, berapa?"

"Dua puluh juta."

"Ohhh --- hhhaahh..?!!" Aku melongok kayak sapi ompong. "Kamu uang segitu banyak untuk apa?"

"Untuk --- hmmm..." Fajar kelihatan gugup sekali. "Sorry deh Dav, gak jadi. Gue cabut dulu ya.."

"Fajar!!" Aku tahan tangannya. "Aku kan cuma nanya, untuk apa?"

"Gue -- dituduh ngambil uang ditempat kerjaan."

"Tapi bukan kamu kan?"

"Enggak, Dav! Sumpah demi Allah, bukan gue!"

"Kenapa bisa kamu yang dituduh? Emangnya ada yang gak suka sama kamu?"

"Itu ---" Fajar menggigit bibirnya. "Kalo enggak, lima juta aja ada gak?"

"Kamu mau pinjem seratus juta juga ada. Orang uangnya punya si papah. Hhihii.."

"Aku serius, Dav.."

"Mau aku transfer? Sekarang?"

"Jangan, Dav. Cash aja."

Aku melihat ke arah luar sana. Ckckck, matahari lagi gila-gilaan teriknya. Dan aku paling males jalan keluar sana. Apalagi jarak ke atm itu kan, lumayan bikin nafas ngos-ngosan.

"Kamu ambil sendiri aja ya, Jar. Aku males."

"Sama lo aja deh.."

"Manja amat! Nih kartunya! Pinnya, tanggal lahir aku."

"Gue ---"

"Udah sana buruan! Aku ada urusan lain nih..!"

Aku cepat-cepat mengusir Fajar, karena orang aneh itu kelihatan lagi di gedung C, Fakultas Kedokteran. Tak ambil pusing, aku langsung ambil langkah seribu mendekati orang aneh itu.

Ternyata dia turun dan menuju ke gedung A. Tapi tunggu dulu..!! Dia celingak-celinguk dekat tong sampah, dan --- hei...!! Apa yang dia buang barusan itu?!

Tap.. Tap.. Tap..

Ehh ada si Bintang. Kebetulan deh, kalau ada dia kan aku bisa minta tolong untuk...

"Lo dimana, jing?! ATM? ATM mana? Oke, lo tunggu disana!"

Aku berbalik. Bersembunyi di balik sebuah pilar besar dan kokoh.

"Lo banyak bacot ya! Mau lo gue bikin mampus lagi, hah?!"

Sumpah. Aku syok banget saat mendengar sesuatu yang sangat-sangat kasar itu, terlontar dari mulut seorang Bintang.

Perasaanku jadi gak enak. Entah dengan siapa Bintang berbicara barusan. Tapi yang pasti, aku merasa seperti ada sesuatu yang menyuruhku untuk mengikutinya. Tapi sebelum itu, aku harus ke tempat sampah itu, dan melihat apa yang dibuang oleh orang aneh itu tadi.

WHEN MONEY TALKS -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang