19

4.9K 341 55
                                    

Akhirnya aku bisa melihat Mbak Nova dan Mas Rian duduk berdua di pelaminan, sebagai pasangan suami isteri yang telah sah. Acara prosesi ijab qobul pagi tadi berjalan lancar tanpa suatu hambatan apapun. Dan kini, acara resepsi yang digelar didepan rumahku sendiri ini -- semuanya berjalan dengan sangat semarak dan meriah sekali.

Banyak teman-teman Mbak Nova dan Mas Rian yang tidak kuketahui namanya, datang silih berganti memberikan ucapan selamat berbahagia.

Mungkin, inilah saatnya bagiku untuk mengucapkan salam perpisahan.

"Aku mau foto sekeluarga dong!!" Pintaku pada sang fotografer yang merupakan teman dekatnya Mas Rian.

Aku memanggil semua orang-orang terdekatku. Termasuk Fajar dan juga kakek dan nenek angkatnya itu.

"Satu -- dua --"

Cklik..!

"Mbak Nova -- Mas Rian, hari ini aku senang sekali. Bisa melihat pernikahan kalian berdua."

"Kamu udah makan berapa kali, dek?!" Mbak Nova meledekku.

"Ehhmm..., sebetulnya aku mau mengatakan sesuatu.."

"Ngomong apa? Mau minta jatah?" Lagi-lagi Mbak Nova meledekku.

"Malam ini, aku akan terbang ke Tokyo."

Bukan cuma ekspresi Mbak Nova dan Mas Rian saja yang berubah. Tapi Papah Adrian dan juga kedua orang tua Mas Rian yang duduk di sebelah anaknya itupun, bereaksi hal yang sama.

"Kuliah kamu gimana, dek?" Suara Mbak Nova terdengar agak bergetar.

"Aku akan ambil beasiswa disana. Karena aku tidak mau mengecewakan sensei dan teman-temanku disana."

"Nanti malam kamu berangkat jam berapa?" Tanya Mas Rian.

"Jam delapan, mas."

"Kita ikut ya, mas.." Ucap Mbak Nova pelan.

"Jangan. Kalian kan masih banyak tamu disini."

"Enggak, dek! Pokoknya Mbak sama Mas Rian, akan ikut ke bandara!"

"Terserah ajalah."

Setelah turun dari atas pelaminan, aku jalan mengendap-ngendap ke arah sekumpulan pria-pria berwajah keren dan kece itu.

"Woii...!! Ngobrolin apa sih?!"

"Ada deh. Pokoknya rahasia." Sahut hyung sambil menaik turunkan alisnya ke arah Pak Yus.

"Nanti malem aku izin mau pamit pergi ya.."

"Ke Bandung ya? Ya - ya -ya, gue ijinin kok.." Edwin cengar-cengir gak penting.

"Ke Tokyo, Edwin."

Mata Edwin terbelalak seketika. "Tokyo?!"

"Lo seriusan mau balik kesana lagi, Dav?" Sambung Fajar.

"Kan aku udah bilang, kalo semua tugasku disini udah selesai -- ya aku akan kembali lagi ke Tokyo. Kuliah dan menetap disana."

"Kapan kamu berangkat?" Tanya hyung.

"Jam delapan malam nanti.."

"Kenapa dadakkan? Kenapa enggak besok-besok aja?"

Aku tinju perut si hyung. "Ya gak bisalah! Bisa-bisa namaku tercoreng buruk di sana nanti."

"Davi, kamu seriusan mau ke Jepang?!" Mas Noval muncul bersamaan dengan Mas Bimo. "Soalnya tadi Mas dapat kabar dari papah kalau malam ini kamu mau berangkat?"

"Iya. Emang kenapa? Mas Noval mau ikut?"

"Apa gak bisa ditunda?"

"Gak bisalah, Mas Noval."

WHEN MONEY TALKS -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang