"Keluarga tetaplah keluarga, meskipun ada unsur yang kurang di dalamnya."
-MeyliaKeluarga adalah tempat dimana kita berbagi kisah, cinta, kasih sayang dan perhatian. Keluarga yang utuh ialah keluarga yang bahagia, katanya. Ah nampaknya tidak juga. Keluargaku tidak utuh, tetapi alhamdulillah hidupku masih baik-baik saja.
Aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku bernama Raka. Ia adalah adik dari ayah yang berbeda denganku. Bisa disebut sebagai saudara tiri. Kami terpaut usia 10 tahun lamanya. Saat ini ia duduk di kelas 4 Sekolah Dasar.
Ibuku kini berusia 45 tahun, berprofesi sebagai pedagang di salah satu pasar tradisional di dekat rumahku. Setiap hari ia bangun di waktu fajar untuk pergi berjualan demi menafkahi kami, dinginnya angin malam seolah tak lagi jadi masalah yang menghambat langkah kakinya untuk menjemput rezeki.
Ia bahkan tak pernah menunaikan sholat subuh di rumah, sebelum waktu subuh datang ia bahkan sudah pergi dari rumah. Jadi terpaksa ia meninggalkan dagangannya untuk sholat di masjid terdekat.
Ibuku adalah perempuan tegar, bagaimana tidak, sejak aku dilahirkan ia berjuang sendiri untuk mebesarkan dan membiayai semua keperluanku, bahkan biaya pendidikan sampai aku lulus dari Sekolah Menengah Atas. Aku tahu betul betapa sulit perjuangan ibu, terseok-seok demi memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak-anaknya. Hal yang sama juga ia lakukan pada adikku.
Harusnya, ibu tak perlu bersusah payah lagi bekerja karena ada ayah tiriku, tetapi tetap saja. Sayang, takdir sepertinya belum berpihak pada ibu, ia selalu saja mengalami kepahitan demi kepahitan hidup. Bahkan sampai sekarang ia tetap bak seorang janda yang harus membesarkan anak-anaknya seorang diri.
Ia berprinsip "kita boleh miskin, tapi jangan sampai miskin ilmu dan tak punya harga diri".
Ya, itulah prinsip sekaligus nasihat ibu yang selalu aku pegang teguh sampai sekarang.
Kami tinggal bertiga, lalu bagaimana dengan ayah ?
Bersambung ke Bab 3 Ayah ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggil Aku, Mey (Completed)
General FictionAda begitu banyak pertanyaan yang tersimpan rapi dalam pikiran dan berusaha kutemukan sendiri jawabannya. Enggan rasanya membagikan apa yang kualami pada siapapun, mereka semua menyebalkan bagiku. Sejak kecil, aku terlatih untuk melakukan segala ses...