Chapter 1 : Blood of

3.6K 322 21
                                    

Happy enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy enjoy...

.

.

Suara berisik mulai memenuhi gendang telinga Jennie dan Lisa. Kedua gadis itu berjalan dengan santai tak menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang, karena memang sudah jadi tradisi untuk tidak saling menghiraukan dan saling mengabaikan disekolah ini.

Sekolah yang dulunya hampir berisikan orang-orang yang berwujud manusia tetapi bukan sepenuhnya manusia. Sejak bulan lalu mulai banyak manusia asli yang memasuki sekolah ini karena kepala sekolah yang juga sudah diganti oleh seorang manusia. Menurut Lisa, manusia sangat lemah tapi manusia yang palinh mengerikan.

"Heii!!!"

Seseorang melambaikan tangan dari lantai dua gedung sekolah, Lisa yang langsung dapat merasakannya segera membalas diikuti Jennie. Chaeyoung atau sering dipanggil Roséanne, penyihir nakal yang selalu menggentayangi Lisa sejak gadis itu masuk. Tentu saja, dia adalah satu-satunya Werewolf disekolah ini, hanya Jennie dan Rosé yang mengetahui itu.

"Jennie eonnie, Lisa-ya, good morning." sapanya dengan senyum manis.

"Kau sangat semangat, ada gosip apa?" tanya Lisa semangat.

"Ck dasar anak-anak ini, kalau kalian mau bergosip aku akan pergi duluan." ujar Jennie hendak pergi.

"Tidak boleh!" sentak Rosé membuat Jennie berhenti ditempatnya.

"Ada apa?" tanya Jennie serius.

"Vampir-vampir itu membuat masalah lagi." Rosé berbisik.

Lagi dan lagi, Jennie menghela nafas kasar. "Kenapa orang-orang bodoh itu selalu membuat masalah, apa mereka tidak mengerti sekarang banyak manusia?"

"Sudahlah, mereka terlalu berbuat seenaknya dan lagi pula itu bukan urusan kita-kan?" sahut Lisa memasang tampang bermasa bodoh.

"Tentu saja tidak Lisa, ini menjadi urusanmu dan urusan kita." sahut Jennie sambil menatap Lisa.

"Ya, kita yang mengetahuinya dan-- aku rasa kita juga harus mencegah mereka yang terlalu seenaknya itu." imbuh Rosé menggebu-gebu. Rosé itu dengan tampang polosnya, dia juga pencinta keributan. Setiap ada masalah dia pasti berada digaris depan. Sebagai penonton.

"Baiklah-baiklah terserah kalian, lalu sekarang apa?"

"Ayo temui mereka." Jennie melangkah pergi mendahului Rosé dan Lisa yang mengikuti dibelakang.

[VAMPIRE MATE] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang