Chapter 5 : Lost Control

2.2K 241 2
                                    

Happy enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy enjoy...

.

.


Lisa berjalan angkuh menyusuri lorong kecil, Rose mengikutinya dari belakang. Gudang tak terpakai dibelakang sekolah adalah sasaran amarahnya sekarang. Emosi gadis itu sudah meluap-luap, sekarang membunuh adalah hal yang paling dia inginkan.

Bahkan jika dia harus membunuh sekarang, disekolah ini, akan dia lakukan jika ada yang menghalanginya.

"Aassshh sebentar, tunggu!"

Rose menarik tangan Lisa kuat-kuat, membuat gadis bersurai blonde itu meringis sebal. Tadinya dia akan membunuh siapa saja yang akan menghalanginya, tapi sekarang ada pertimbangan untuk sahabat.

"Apa?"

"Lihat itu!"

Rose menunjuk seorang Pria yang berdiri didepan pintu gudang, seperti patung. Lisa menyipitkan matanya mengingat-ngingat apa dia mengenal Pria itu.

"Dia Park Jimin, Vampire murni juga."

Mata Lisa seketika ingin keluar, gadis itu menepuk kepalanya frustasi. Rose menaikkan sebelah alisnya menatap Lisa yang terlihat lebih stres darinya.

"Kenapa?" tanya Rose.

"Hmmmm? Hmmmm." Lisa menggeleng sambil tersenyum kaku.

"Jika satu vampire murni saja bisa membuatku gila karena aromanya, bagaimana jika sekarang ditambah satu lagi!" batin Lisa memekik.

Lisa melamun sejenak, namun Rose menepuk bahunya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Rose.

"Hmmm? Ya." sahut Lisa cepat.

Gadis itu kembali menatap Pria bernama Jimin yang masih setia mematung didepan pintu masuk gudang, pintu yang tadi ditendangnya seenak jidat.

"Sebenarnya apa yang akan kita lakukan?" tanya Rose.

"Aku akan membunuh mereka, tapi sebelum itu akan kumintai mereka informasi soal Jennie, karena setelah mereka aku akan membunuh Jennie juga."

Rose bergidik ngeri. "Baiklah, lalu apa yang bisa aku bantu sekarang?"

Lisa menatap Rose sejenak.

"Aku tidak mungkin melawan dua vampire itu sekaligus, Jungkook saja aku sudah kalah karena aroma dan sekarang ditambah Jimin tidak mungkin."

"Kau-- bisakah kau melawan Jimin?" tanya Lisa hati-hati.

"Hmmm tentu saja aku bisa, aku mau mencoba sihir baruku." Jawab Rose mantap, lalu tanpa persetujuan Lisa gadis itu sudah melangkah maju menyerang Jimin dari jauh.

"Kenapa semangat sekali." gumam Lisa sambil memperhatikan Rose yang terus memberikan serangan kepada Jimin.

Segala macam benda disekitarnya, dilempar kearah Jimin. Saat Jimin menjauh dari pintu Lisa tak menyia-nyiakan kesempatan.

[VAMPIRE MATE] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang