Setelah sekian lama-lama-lama-lama banget :")
.
(Warning! Dalam cerita ini mengandung kata-kata kasar, mohon bijak dalam membaca, menerima, dan mengolah kata)
.
Happy enjoy...
⭐
Jisoo memasuki kamar Jimin diikuti Seokjin dibelakangnya. Beberapa saat yang lalu Rose mendatanginya dengan alasan bahwa Jimin memanggilnya. Sementara Seokjin yang memang selalu nempel pada wanita itu memilih ikut.
"Ada apa?" tanya Seokjin tanpa basa-basi.
Jisoo menyikut perut Seokjin, lalu menggeleng saat Pria itu menoleh padanya.
"Kau membutuhkan sesuatu Jim?" tanya Jisoo lembut, melangkahkan kakinya kesisi tempat tidur.
"Kata Chaeyoung, Jungkook itu mate-nya Lisa." kata Jimin langsung pada intinya.
Jisoo menghentikan gerakannya, wanita itu menoleh menatap Rose yang tengah merapatkan bibirnya disisi lain tempat tidur. Jisoo menghela nafas pelan.
"Ya... Hanya saja aku tidak mengerti, maksudku bagaimana bisa Jungkook menjadi mate Lisa, sementara Jungkook itu--"
"Apa yang sedang kalian bicarakan sebenarnya? Jungkook? Lisa? Mate? Omong kosong macam apa itu?" potong seokjin cepat.
"Apa kami ketinggalan sesuatu?"
Jisoo dan Rose membulatkan matanya saat Namjoon dan Suga tiba-tiba saja berada didepan pintu, entah sejak kapan yang jelas pintu kamar itu sudah terbuka lebar.
Ya ampun nafasku sesak. -Rose
Kedua gadis itu seketika menjadi gugup, tidak menyangka jika mereka akan berada dalam keadaan seperti itu. Jisoo lantas mengambil alih keadaan.
"M-Mari bicarakan ini kalau semua sudah berkumpul, kecuali Lisa dan Jungkook--"
🎲🎲🎲
Jungkook memasuki mansion yang tampak sepi dengan Lisa yang masih dalam dekapannya. Pria itu langsung membawa Lisa kekamarnya. Meletakkan tubuh gadis itu dengan pelan diatas tempat tidurnya, sangat pelan seakan Lisa adalah keramik yang mudah pecah jika diperlakukan dengan kasar.
Jungkook tak langsung keluar. Dia duduk disisi tempat tidur, menatap lamat wajah cantik itu. Rencananya memang tidak berjalan dengan lancar, tapi entah kenapa rasanya menyenangkan melihat Lisa tak berdaya seperti ini. Benar-benar menggemaskan.
Tangannya terulur membelai wajah gadis-nya, entah sejak kapan dia mengklaim Lisa sebagai gadisnya. Dibalik wajah angkuh dan dinginnya itu, siapa sangka jika dia ternyata dengan susah payah menahan debaran keras didadanya setiap kali berdekatan dengan gadis itu. Gadis yang tengah terbaring lemah diatas tempat tidur. Lalisa.
"Eughh," Lisa melenguh, merasa terganggu dengan belaian lembut diwajahnya.
Matanya perlahan terbuka, mengerjap lucu menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya. Sedangkan Jungkook menunggu, menunggu manik bambi itu terbuka sempurna, menatap tak bersahabat dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VAMPIRE MATE] REVISI
VampireLemonade | Lizkook Bagi Lisa, sama sekali tidak ada jalan untuk menyukai Pria seperti Jungkook. Namun sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi, malah terjadi padanya. Takdir atau bukan, Moon Goddes yang menentukan. 🍑