(warning! Dalam cerita ini mengandung kata-kata kasar, mohon bijak dalam membaca, menerima, dan mengolah kata)
.
Awaaasss bahayaaa ⚠⚠⚠
.
Happy enjoy...
⭐
12.07 PMLisa masih memandangi jam dinding, mengikuti arah jarum jam yang berputar pelan berharap matanya akan segera tertutup. Sebenarnya sudah tiga puluh menit dia melakukan itu tapi bukannya mengantuk matanya malah terbuka lebih lebar.
"Aaaishh!" Lisa bangun dan mendudukkan dirinya diatas tempat tidur sambil mengacak rambutnya kasar.
Untuk kesekian kalinya gadis itu menghembuskan nafas kasar. Sesuatu tengah memenuhi kepalanya dan tidak membiarkannya tidur dengan tenang.
"Jisoo eonni! Kau membuatku penasaran setengah hidup." lirihnya lalu membanting badannya kebelakang, membuat kepalanya hampir ditelan oleh bantal.
Beberapa menit dalam posisi seperti itu, Lisa akhirnya menolehkan kepalanya menatap keluar balkon kamarnya. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Bulan yang terang dan kolam yang tenang. Lisa kembali mengangkat badannya.
"Mungkin aku harus berenang sebentar." ucapnya lalu beranjak dari ranjangnya yang nyaman.
Lisa berjalan menuju lemari untuk mengambil baju renangnya, setelah mendapatkan yang pas dia langsung mengganti pakaiannya dengan baju renang berwarna biru. Baju renang sepaha yang memperlihatkan bagian tulang selangkanya.
"Apa ini terlalu terbuka? Ah tidak-tidak! Aku tidak akan masuk angin" ucapnya saat tangannya mulai meraih gagang pintu.
"Lagi pula serigala macam apa yang bisa masuk angin." lanjutnya lalu keluar dari kamarnya.
Dengan langkah pelan dan teratur, Lisa mengendap-endap seperti pencuri. Dia bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun saat menuruni tangga, dia hanya tidak ingin membangunkan orang-orang karena ketika dimalam hari suara kecilpun akan bergema dirumah besar ini.
Saat sampai diarea kolam barulah Lisa bisa leluasa jungkir balik membuat keributan, karena bagaimanapun suaranya akan terendam oleh suara keributan binatang malam ditengah hutan itu.
"Sial, harusnya aku lewat balkon saja." gumamnya sambil memandangi balkon kamarnya yang bisa dibilang sangat tinggi.
Gadis itu lalu menekan salah satu tombol sakelar dan tiba-tiba saja area kolam yang gelap menjadi sedikit lebih terang. Kolam yang tadinya hanya menampakkan pantulan cahaya bulan langsung berubah menjadi terang saat beberapa buah lampu disudut-sudut kolam menyala.
Lisa melangkahkan kakinya dipinggir kolam, meregangkan otot-otot tubuhnya sebelum menceburkan diri kedalam kolam. Setelah selesai Lisa tidak langsung terjun kedalam kolam melainkan menunduk dan mengulurkan tangannya untuk mengecek suhu kolam.
"Setidaknya aku tidak akan langsung mati kedinginan." gumamnya lalu perlahan-lahan menuruni kolam.
Gadis itu beberapa kali berenang memutari kolam, setelah bosan dia melakukan gaya terapung menghadap keatas, memandangi langit yang ditaburi ribuan bintang.
Indah- itu yang ada dikepalanya, tanpa sadar bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
Sekitar lima menit melakukan itu Lisa langsung berhenti saat sudut matanya menangkap keberadaan Jungkook tengah memandanginya dari balkon kamarnya, dia bahkan hampir menenggelamkan dirinya karena terkejut. Tentu saja, seseorang tengah memandanginya dengan intens disaat dia memakai baju yang... Sudahlah, tidak perlu dijelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[VAMPIRE MATE] REVISI
VampirosLemonade | Lizkook Bagi Lisa, sama sekali tidak ada jalan untuk menyukai Pria seperti Jungkook. Namun sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi, malah terjadi padanya. Takdir atau bukan, Moon Goddes yang menentukan. 🍑