Duduk canggung berhadapan dengan seseorang yang membuat hatinya hangat, sungguh melelahkan pikir Namjoon karna itu membuatnya gugup.
"Nak Namjoon bagaimana kondisi anda sudah membaik?"
Pertanyaan Ayah Seokjin membuat Namjoon terkejut, dia menatap Ayahnya sekilas dan nampak ekpresi wajah menyesal dari sang Ayah.
"Eum, sudah membaik, aku sudah bisa kembali melakukan apapun yang aku inginkan."
Namjoon menjawab dengan tenang, namun dapat dia lihat jika Seokjin terlihat mendengarkan meskipun dia sedang menyibukan diri dengan memotong asparus panggang.
"Syukurlah, mendengar cerita dari Ayahmu, paman ikut khawatir."
"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, tapi sekarang aku sungguh sudah baik-baik saja, Oh ya Paman apa di toko bunga Paman ada bonsai?"
Namjoon terlihat mengalihkan pembicaraan.
"Eoh bonsai?"
"Kau ini Nak, tidak ada bonsai di Toko Smeraldo."
"Oh tidak ada ya, maaf aku tidak tahu."
Namjoon tersenyum kikuk.
"Jadi kau suka bonsai Nak? Paman punya kenalan yang bisa menunjukan tempat kau bisa membeli bonsai, Seokjin bisa mengantarmu."
"Benarkah? Appa aku boleh membeli bonsai lagi kan?"
"Iya Nak, belilah sesukamu."
Namjoon tersenyum senang.
"Manja sekali."
Seokjin menggerutu lirih, menatap Namjoon. Dia malas melihat drama didepannya, sungguh saat ini di pikiran Seokjin adalah keluarga Kim didepannya cuma membual saja. Hati Seokjin sudah termakan kabar burung yang didengarnya dan mencocokan apa yang terjadi di keluarganya, dan malah membuatnya semakin yakin jika kabar itu adalah benar.
-●●-
"Yoongi-ya bisa kita bicara sebentar?"
Permintaan Jimin menghentikan langkah Yoongi yang baru saja akan memasuki ruangannya, ternyata Jimin mengikutinya sejak dari kantin.
"Ada apa?"
Yoongi membalikkan tubuhnya dan menghadap Jimin yang menatapnya dengan senyuman, seperti biasa.
"Bisa ke taman sebentar?"
"Jam istirahat sudah habis."
"Masih ada setengah jam."
Mendengar penuturan Jimin, Yoongi hanya bisa menghela nafas. Dia tidak bisa berbohongi Jimin.
Keduanya berjalan beriringan menuju taman rumah sakit, mencari tempat yang teduh untuk berbincang. Jimin tahu dan paham betul dengan Yoongi yang tidak tahan terkena sinar matahari. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam."Cepat katakan ada apa, aku masih banyak pasien."
Tukas Yoongi saat keduanya sudah duduk di bawah gazebo.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Promises
FanficWARNING! YAOI AREA! BOYSLOVE AREA! MPREG AREA! 19+ AREA! Kau melukai. Maka kau akan terluka. Kau mengecewakannya. Maka kau akan dibuat kecewa. Kau mencintainya. Maka kau akan dicintainya. Dan penyesalan selalu datang di akhir cerita. Seperti i...