NP (17)

1.8K 148 33
                                    

"Dokter Park Jimin."

Jawaban Seokjin membuat Namjoon terkejut, beruntung lampu sudah menyala hijau, dia segera menginjak pedal gas sembari mencoba bersikap tidak ada apa-apa.

"Oh."

"Melanjutkan pertanyaanmu di toko tadi, lalu apa yang kau lakukan dirumah sakit sampai bisa melihatku beberapa kali dirumah sakit? Kau kerja di rumah sakit?"

Mereka melanjutkan obrolan yang sempat dibahas di toko tadi dan sebenarnya Seokjin tahu dan dia juga sempat melihat Namjoon hanya saja pada saat itu dia tak terlalu menghiraukan, dia melihat Namjoon duduk di kursi roda dan memakai baju pasien ditemani seseorang yang memunggunginya. 

"Tidak, saat itu aku sedang dirawat disana, aku tidak sengaja melukai kakiku saat bermain bola, aku bukan penguntit seperti yang kau kira, aku bukan laki-laki mesum."

Namjoon tak sepenuhnya berbohong dan tak sepenuhnya berkata jujur, setidaknya dia tidak mengatakan jika dia bekerja di rumah sakit.

"Dasar ceroboh."

Namjoon tersenyum mendengar penuturan Seokjin entah kenapa kalimat meremehkan dari Seokjin malah terdengar kalimat peduli baginya. 

.
.
.
.

"Namjoon!"

Yoongi berjalan menghampiri Namjoon yang datang membawa kardus bunga diikuti Seokjin dibelakangnya, mereka sudah sampai dirumah sakit.

"Yoongi-ya, bantu aku membawa buket yang ini."

Namjoon menginterupsi Yoongi untuk membawakan buket bunga mawar yang ada di tangan kirinya, Yoongi segera membantu membawakan dia belum menyadari jika ada yang mengekor dibelakang Namjoon.

"Semuanya sudah siap, Paman Lee sudah datang dengan pendongengnya, Paman Lee  khawatir karna kau tak kunjung datang, apa semuanya baik-baik saja?"

"Iya aku baik-baik saja, tadi aku sedikit kesusahan membawa 2 box bunga ini, jadi aku meminta bantuan pemilik tokonya, Seokjin-ssi, kenalkan ini Dokter Min Yoongi."

Seokjin yang berada di belakang Namjoon segera menengokkan kepalanya dan tersenyum.

"Hallo, Yoongi-ssi salam kenal."

"Ya, Seokjin-ssi, eoh bukankah anda yang diselamatkan Namjoon waktu itu?"

"Iya, Namjoon-ssi sudah menyelamatkanku waktu itu."

Yoongi mengangguk, menyembunyikan rasa tak enak dihatinya entah kenapa saat Namjoon mengenalkan Seokjin tadi Yoongi merasa seperti Namjoon sedang mengenalkan kekasihnya pada Yoongi.

"Baiklah, Ayo kita keruangan sekarang, anak-anak pasti sudah menunggu ya kan?"

"Iya, ayo."

Yoongi tersenyum dan berjalan disamping Namjoon tak memperdulikan Seokjin yang acuh berjalan dibelakang keduanya.

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di deoab ruangan yang sudah disediakan Yoongi untuk acara membaca dongeng, ini adalah bangsal anak penderita kanker, jadi tak heran jika ada Dokter Park Jimin juga disini yang sudah menunggu didepan pintu.

"Eoh, Jimin-ah!"

Seokjin segera memanggil Jimin saat melihat pria itu.

"Eoh? Seokjin hyung?"

"Iya, ini aku, kau lupa? Hanya beberapa minggu tidak bertemu kau sudah lupa?"

"Hyung sedang apa disini?"

"Aku? Aku sedang bekerja, kau tidak lihat aku sedang membawa kotak bunga?"

"Ehem!"

Deheman suara Namjoon membuyarkan suasana aktab Seokjin dan Jimin yang sepertinya sampai lupa jika ada 2 manusia disamping mereka yang sedang menatap bingung. 

No PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang