NP (3)

3.7K 304 102
                                    

Namjoon pindah ke Amerika sejak lulus sekolah menengah atas, dia melanjutkan masuk universitas terbaik disana, agar dapat meneruskan bisnis orangtuanya. Semuanya berjalan lancar hingga dia mendapat gelar, meski dia memiliki perusahaan sendiri bukan berarti dia menyombongkan diri langsung menjadi pemimpin perusahaan orangtuanya, dia tetap mencoba dengan menjadi karyawan disebuah perusahaan dia Amerika setelah dia lulus, hingga kejadian itu menimpanya. Polisi disana dapat menangkap tersangka pengroyokan dan penculikan itu dan mereka dijatuhi hukuman. Namun ada yang janggal dari proses penangkapan tersangka tersebut. Ada salah seorang dari 5 tersangka adalah orang peribumi karna dapat dia dengar disisa kesadarannya orang tersebut menggunakan bahasa ibu negaranya, tapi pada saat penangkapan semua pelaku orang asing.
Bukan maksud Namjoon menutupi tapi dia yakin penculikannya sudah di rencanakan dan mengenal keluarganya, dan itu semakin membuatnya ingin mencari tahu siapa di balik topeng hitam itu dan dia sedang mengumpulkan bukti-bukti.

"Nak, Namjoon!"

Panggilan dari Sang Ibu membuyarkan lamunannya.

"Ah ya? Ada apa Eomma?"

Namjoon nampak tergagap dan terkejut. Dia sedang duduk disofa dekat jendela kamarnya memandang keluar kamar yang memperlihatkan langit biru di pagi hari.
Dia sudah kembali kerumah kemarin sore.

"Kenapa melamun? Ada yang membebani pikiranmu? Atau kau merasa sakit?"

Namjoon tersenyum dan menggenggam tangan sang Ibu yang duduk disampingnya.

"Aku tidak apa Eomma, aku hanya merasa senang saja, akhirnya aku kembali lagi ke tempat kelahiranku."

"Oh, jangan ada pikiran ya Nak, Eomma khawatir."

"Iya Eomma, oh ya Taetae kapan kesini?"

"Sepertinya awal bulan, dia bilang Jungkook sedang mengurus perpindahan kerjanya, dan Taetae juga akan membuka cafe disini, kau tahu kan adikmu itu walaupun tidak bisa minum kopi tapi dia suka bau kopi, dan kopi buatannya memang enak, lucu kan."

Namjoon tersenyum mendengar ucapan Ibunya.

"Taetae memang seperti itu, dia serba bisa, memasak, bisa menyetir mobil, melukis, bernyanyi bahkan dia pintar berakting menggemaskan membuatku luluh."

"Anak Eomma jagoan semua."

Sang Ibu tahu jika Namjoon selalu merendah seperti itu setelah kejadian yang meninggalkan luka berkepanjangan.

pneumotorak traumatik.

Pnemumotoraks traumatik dia dapat setelah kejadian penculikan itu, pukulan di dada yang cukup keras membuat cidera pada paru-parunya dan mengakibatkan dia mudah kolaps jika terlalu lelah, dan riwayat asma membuatnya mendapat extra perhatian.

-●●-

"Ayah, Ibu aku berangkat dulu."

Seokjin mengambil jaketnya dan menggendong tasnya, dia akan berangkat bekerja di sebuah perusahaan. Dia memilih bekerja di luar usaha milik orangtuanya karna dia tahu penghasilan dari toko bunga mereka tidaklah besar, membuatnya harus tetap mencari penghasilan sendiri dan membantu orangtuanya. Seokjin bukan dari keluarga kaya raya.

"Hati-hati ya, jangan lupa bekalnya dimakan."

"Iya Ibu, aku berangkat dulu."

No PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang