Bruk!
Tubuh Namjoon limbung dia terduduk dilantai, kakinya mendadak lemas dan tidak mampu menompang tubuhnya.
"Namjoon!"
Pekikan tiga orang yang melihatnya limbung secara bersamaan.
"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir."
Namjoon berusaha menyakinkan saat Yoongi meraih tubuhnya dengan dibantu Tuan Kim, mereka berdua segera memapah Namjoon untuk berbaring di tempat tidurnya.
"Kita pindah rumah sakit ya Nak."
Bujuk sang Ibu.
"Aku baik-baik saja Bu, kakiku hanya kesemutan saja, jangan khawatir."
Namjoon berkilah, dia tetap kekeh pada pendiriannya, dia memang sudah tidak menggunakan infus dan masker oksigen seperti semalam. Dia sudah melepas semua itu karna keinginanya.
"Tensimu rendah Joon."
Celatu Yoongi yang ternyata sigap langsung memeriksa Namjoon hingga sang empunya tidak menyadari jika Yoongi sudah panik dan segera memeriksanya.
Karna jujur saja, sebenarnya Namjoon merasa lemas sekali, nafasnyapun terasa sangat lelah, dia terbaring tanpa penolakan itu sudah cukup menandakan jika dia tidak baik-baik saja, tapi karna ada sesuatu yang membuatnya tetap ingin bertahan dirumah sakit ini membuatnya harus membohongi dirinya sendiri dan orang disekitarnya.
"Aku baik-baik saja Yoon, jangan khawatir....eukh..!"
Namjoon mengaduh, dia menjambak rambutnya saat itu juga dia merasakan sakit di kepalanya yang mendadak.
"Namjoon! Nak, kau kenapa?"
"Kepalaku sakit."
Rintih Namjoon saat rasa sakit itu datang.
"Kita pindah Namjoon sekarang juga Paman Bibi."
"Ya kita pindah sekarang."
Won Bin segera mengiyakan, dan Namjoon tak dapat menolaknya.
"Aku tak tahu sampai kapan aku bisa bertahan, aku hanya ingin disisa waktu yang kumiliki, aku bisa bertem lagi dengan cinta pertamaku."
.
.
."Kita tidak jadi hari ini bertemu dengan Tuan Kim, nanti saja karna ... mereka sekeluarga sedang sibuk, mereka pergi ke Busan tadi malam."
Il Guk baru saja memasuki ruang rawat putranya, ternyata putranya sudah siap hendak turun dari tempat tidurnya.
"Oh begitu, ya sudah aku tidur lagi."
Seokjin dan sang Ayah berencana mengunjungi Namjoon ke ruang rawat, namun semalam Won Bin menghubungi Il Guk jika mereka pindah ke Seoul Hospital karna Namjoon kolaps.
"Tadi pagi sekali kau menerima telpon dari siapa?"
Seokjin terkejut pasalnya dia mengira sang Ayah tak menyadari hal itu.
"Dari teman."
"Oh teman, oh ya besok sore kau sudah boleh pulang, karna kondisimu sudah bisa untuk rawat jalan saja."
"Akhirnya aku sudah boleh pulang."
"Tapi ingat kau harus banyak istirahat dulu."
Seokjin tersenyum mengangguk, dia kembali tiduran di tempat tidurnya.
Ayah Seokjin tersenyum tipis, dia tahu jika putranya berbohong perihal siapa penelpon pagi dini hari tadi.
Tok!
Tok!
Tok!
KAMU SEDANG MEMBACA
No Promises
FanfictionWARNING! YAOI AREA! BOYSLOVE AREA! MPREG AREA! 19+ AREA! Kau melukai. Maka kau akan terluka. Kau mengecewakannya. Maka kau akan dibuat kecewa. Kau mencintainya. Maka kau akan dicintainya. Dan penyesalan selalu datang di akhir cerita. Seperti i...