6

13 7 0
                                    

Minggu pagi yang segar. Aku sedang bersama ke tiga sahabat ku, Abas, Dimas dan Amel. Amel yang baru pertama kali mengunjungi kebun ini terkagum kagum melihat kebun ini, sama seperti ku kemarin.

Kami masih diselimuti keheningan hingga aku membuka suara. "Hmm... kau betul dimas, ibu ku juga pembolos ulung," kata ku sambil terkekeh. Dimas tersenyum menanggapi.

"Di sini indah sekali...." gumam Amel.

"Alam memang indah Amel," Abas berujar. Di kebun ini banyak bunga indah yang tidak kami di ketahui namanya. Aku tak menyangka di dekat sekolah kami ada tempat seperti ini.

"Apa kau yang merawatnya Dimas?" Kini aku yang bertanya.

"Ya,tiga bulan terakhir. Walaupun aku sering membolos bukan berarti aku bermalas malasan." Dimas memperbaiki posisi duduknya. "Tanpa sepengetahuan kalian aku mengunjungi ibu bintang ketika aku bolos,"

"Aku tak pernah melihat mu," sela ku.

"Tentu saja, kau kan sekolah" kilah Dimas. "Lagi pula umur kita berbeda setahun,"

"Hah?!" Ucap kami bertiga. Hey kami baru tahu umur nya dan ternyata dia lebih tua dari kami.

"Ya, aku pernah tidak naik kelas sekali"

Mulut kami membulat membuat huruf O. Pantas saja dimas sekelas dengan ku dan kawan kawan.

"Hey aku punya usul," seru Abas.

"Apa?" Tanya ku dan Amel, dimas hanya menaikan alisnya satu.

"Bagimana kalo kita jual bunga yang ada di sini sebagian dan sebagiannya kita kembangbiakkan, bagaimana?" Usul Abas.

"Ya! Lalu kita buat pot nya dari kaleng bekas dan kita hias sendiri," usul Amel.

"Lalu kita jual di kios ayah mu saja bas, bagaimana?" Usul ku. Abas mengangguk menanggapi.

"Mintalah izin dulu bas, jika tak boleh, tak usah" saran Dimas. Abas mengangguk lagi, membenarkan.
_______________________

Sepulang bermain aku menceritakan rencana ku dan juga tentang Dimas kepada ibu, ibu dengan senang hati menjawab pertanyaan ku.

"Iya, Dimas dan ibu belajar dengan Alam" begitulah jawaban ibu ketika ku tanya apakah Dimas sering mengunjungi ibu ketika aku sekolah, dan ketika tentang alasan dimas melakukan ini ibu menjawab, "ibu dan Dimas punya kemiripan bintang, kami bosan dengan guru, maka kami lebih memilih langsung dari sumbernya, alam"

Aku menyimak cerita ibu dengan saksama seperti mendengar penjelasan guru. Sesekali aku bertanya tentang Alam.

"Kenapa ibu memilih Alam?"

"Alam lah yang memberi kita ilmu bintang, guru hanya perantara. Alam mengajar kita segalanya, bersahabat lah dengan alam Bintang."

"Baiklah bu, aku mau kekamar dulu," pamit ku. Aku langsung menuju kamar ku. Setelah sampai aku berjalan menuju meja belajar ku. Ku ambil buku gambar dan alat tulis. Aku mulai menggambar beberapa disain pot bunga. Di rasa cukup aku menuju kasur dan membaringkan tubuhku di atasnya.

Aku menatap langit langit kamar ku. Aku mulai merenungi kata kata ibu, ibu benar. Alam mengajar kita banyak hal seperti hubungan timbal balik contoh nya bila kita berbuat baik kepada alam, alam akan membalasnya dengan baik pula. Dan sebaliknya, jika kita memperlakukan alam buruk alam akan membalasnya dengan sebuah bencana.

Pukul 01.00 siang aku memutuskan untuk menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim, mempelajari kitab suci al-qur'an di tempat kak fathimah bersama teman teman ku. Abas dan Dimas pun ada di sana, bahkan Amel serta adiknya pun ikut hadir.

Di sana kak fathimah mulai dengan membaca surat alfatihah dan do'a ingin belajar serta tak lupa ayat kursi. Setelahnya kami bergiliran mengaji. Siapa yang telah mengaji kak fathimah membolehkannya pergi dari tempat pengajian.

Abas mengaji pertama, disusul Amel, aku dan yang terakhir Dimas. Selepas mengaji kami berencana bermain di perkebunan jambu milik pak Aziz.

Sampai di sana aku dan Amel langsung saja menuju ke saung sedangkan Abas dan Dimas sedang memetik jambu. Tak lama mereka tiba ke saung dengan sekantong plastik penuh jambu.

Sambil memakan jambu kami mendiskusikan tentang perdagangan yang akan kami lakukan. Tak lupa aku menunjukan disain pot bunga yang ku buat.

Rencana kami, kami akan mengumpulkan uang dan ketika kami smu Amel akan ikut sekolah bersama ku. Itu impian ku, aku ingin kami selalu bersama sama.
__________________________

626 kata guyss.
Impian bintang sederhana sekali kan gusyy??
Siapa yang mau bantuin bintang??
Bagi yang mau silahkan vote and comment yah... yang nggak mau juga tetep ya, vote and comment.

Makasih... see you next part :-)

MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang