Hari selasa yang cerah. Sepulang sekolah aku tak langsung pulang melainkan pergi ke kebun bunga. Kali ini aku pergi tanpa ditemani Abas dan Dimas. Mereka pulang dulu untuk mengambil tandu dan alat berkebun.
Saat sampai disana, Amel dan Muti sudah ada lengkap dengan pot yang telah Aku dan Amel hias.
"Kau sudah datang, dimana Abas dan Dimas?" Tanya Muti. Mereka sedang duduk dibawah pohon apel memakan apelnya.
"Mereka menyusul," jawab ku sambil melakukan ancang ancang untuk memanjat pohon apel. Aku juga mau makan apel. Matahari bersinar cukup terik aku semakin membayangkan sari apel segar yang masuk kedalam tenggorokan ku. Hmmm pasti seger.
Setelah mendapatkan apel yang pas aku duduk di dahan nya. Aku sedang malas bergerak entah kenapa.
Tak lama Dimas dan Abas datang dengan membawa peralatan perkebunan yang sederhana.
"Ayo turun bintang kita mulai berkerja!" Ucap Abas.
"Iya tunggu!" Aku pun turun dan berlari kecil menghampiri teman ku.
"Oke sekarang kita bagi tugas, Amel, Muti kalian tentukan bunga yang akan dipindahkan ke pot,Aku dan Bintang yang menanam, Abas yang menata di tandu. Kita buat 10 pot dulu,"
Kami kompak mengangguk dan mulai mengerjakan tugas masing masing. Kami saling bahu membahu sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.
Dimas memang pandai dalam membagi tugas. Tak salah jika tim persami ku memilih nya sebagai ketua. Selesai melakukan tugas masing masing, kami beristirahat sebentar. Aku dan kawan kawan sepakat boleh mengambil apel dua kali lipat. Tentu saja aku tak menolak.
Abas dan Dimas yang mengambil apel nya dari atas dan kami yang di bawah menerimanya dari bawah. Setelah mendapatkan bagian Aku, Amel, dan Muti duduk di batang pohon sambil memakan apel sedangkan Abas dan Dimas memakannya di dahan pohon nya.
________________"Bagaimana lancar?" Tanya ibu sambil menutup pintu. Kami pulang setengah jam sebelum magrib. Esoknya ramadhan akan dimulai, malam ini adalah sahur pertama. Ini menyenangkan.
"Sudah bu tapi tak banyak" jawabku sambil menyandarkan tubuh ku Muti pun juga.
"Sudah sana mandi! Kalian bau sekali" kata ibu sambil menutup hidung nya. Emangnya kami sebau itu apa?!
"Ish ibu!" Aku berjalan menuju kamar ku. Muti juga mengikuti ku. Kami mulai bergantian kamar mandi. Muti terlebih dahulu dan aku menyusul.
Setelah bersih kami melakukan sholat maghrib berjamaah. Ayah sengaja tidak sholat di mushola dan untuk menjadi imam pada keluarga kecil ini. Sudah usai sholat maghrib kami lanjutkan dengan makan malam. Menu hari ini sederhana saja, ikan goreng dan sayur bayam.
"Kami keatas ya bu, yah," pamit ku ketika sudah menaruh piring kotor ke belakang.
"Aku tidur duluan yah?" Tanya Muti. Sekarang kami sedang ada di kamar. Aku mengangguk mengiyakan. Aku akan tidur setelah tugasku selesai. Eh tapi sebentar... Muti... belum sholat isya
Aku bangkit dari kursi belajar ku berjalan ke arah ranjang dan membangun kab Muti.
"Ada apa? Bukannya tadi aku boleh tidur duluan?" Tanya nya dengan suara khas orang yang mengantuk.
"Ayo sholat isya sekaligus teraweh dulu, ayo berangkat" Muti bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk berwudu. Aku melanjutkan belajar ku. Ketika Muti sudah kembali giliran aku berwudu. Kami menunaikan sholat isya secara berjamaah di mushola. Tadi kami bertemu dengan Abas, Dimas, dan Amel namun kami memilih langsung pulang. Setelahnya kami kembali melanjutkan kegiatan masing masing.
___________________Haloo semua kembali lagi bersama Bintang, Dimas, Abas, Amel, dan juga Muti.
Kali ini ceritanya 511 kata saja....
Baca dan juga Votment ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi
Teen FictionMimpi tentang mimpi mereka. tentang mimpi untuk sahabat mereka. tentang perjuangan menggapai mimpi. tentang Alam yang membantu mereka. sebuah kisah tentang 'mereka'