5

15 10 6
                                    

Assalamualaikum WR WB.
Sekarang hari apa?

Hari senin.

Maafkan Author yang baru up sekarang.

Happy reading semuanya...

Hari ini setelah melakukan rutinitas pagi, Aku dan ibu sedang sarapan.

"Assalamualaikum!!" Terdengar suara Abas dan Dimas. Tumben sekali mereka datang pagi pagi.

"Kedepan dulu ya bu," aku melangkah menuju pintu.

"Hallo nona bintang, ayo berangkat!" Ucap Dimas dengan bahasa yang tidak biasa, hah tumben sekali.

"Aku baru saja mau sarapan,tunggu ya....?"

"Hmm, tidak ada tunggu tunggu, naik, makan saja bekal ku nanti!" Tolak Abas.

"Baik lah tunggu, cuma mengambil tas dan berpamitan." Saat aku berbalik hendak masuk, ibu sudah berdiri di depan pintu.

"Ibu mendengar percakapan kalian, memangnya ada apa hingga menjemput bintang pagi pagi?"

"Hanya masalah anak remaja bun," jawab ku. Aku yang telah selesai pun keluar dan kebetulan melihat mereka yang kebingungan menjawab ibu.

"Ooh ya sudah, selesai kan dengan kepala dingin anak anak," kata ibu menasehati yang selalu disertai senyum manis di akhir kalimatnya. Semoga saja senyum itu tak pernah luntur.

"Siap ibu, kami berangkat!" Setelah menyalami ibu, kami pergi kesekolah bersama.

Kami sampai di sekolah yang masih dalam keadaan sepi. Dimas dan Abas segera membawa ku pergi ke suatu tempat.

Saat sudah sampai aku terkagum melihat tempat yang di tunjuk oleh Abas dan Dimas. Hey dari mana mereka tau tempat seperti ini?

Di tempat ini ada satu pohon besar. Di sekitarnya tumbuh berbagai bunga kecil yang cantik, sepertinya ini bunga liar namun indah.

"Kapan kalian menemukan tempat ini?" Tanyaku kagum.

"Sudah lama aku menemukannya, ya... saat aku bolos sekolah," jawab dimas santai. Matanya terpejam menikmati semilir angin pagi.

"Kau memberitahu Abas tapi tidak memberitahu ku! Kau curang!" Kesal ku.

"Abas pun baru tahu kemarin,"

"Kemarin?"

"Ya saat malam, kami berdua pergi ke sekolah,"

"Bagaimana kalian masuk?"

"Aku sudah hafal seluk sekolah ini melebihi kepala sekolah."

"Hey dimana Abas? Dia kok tidak bicara sedari tadi," akhirnya aku mengatakannya.

"Lihatlah ke atas Abas sedang tidur."

Aku dengan refleks menengok ke atas, dan benar Abas sedang tidur. Aku teringat sesuatu, ini sudah jam pelajaran pertama. Dan artinya.... Aku.... membolos.

"Sudahlah bintang, bolos sekali tak akan membuat mu bodoh," ucap Dimas. Sebegitu kelihatan kah raut wajah ku?

"Tapi...."

"Sudahlah bintang tak apa, tanyakan pada ibu, mintalah ia menjawab jujur,"

"Tanya apa?"

"Berapa banyak ibu mu membolos saat ia seusia mu," jawab nya. Pembawaan Dimas kali ini tenang sekali.

Aku menengok ke atas , Abas masih tidur dengan nyenyak nya. Mungkin ia kecapean akibat semalam bergadang. Aku mengalihkan pandangan ku, ku arah kan pada sebuah tanaman bunga.

Entah bunga apa itu, pohonnya tak terlalu besar namun bunga nya indah, berwarna biru.
_____________

Sehabis pulang sekolah aku segera pulang setelah sampai lalu berganti baju, sholat dzuhur, makan, dan keluar menuju kebun pak Ahmad.

"Cari ibu ya dek?" Tanya salah satu pekerja. Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Itu dek," katanya sambil menunjuk orang yang sangat ku kenal.

Aku mengikuti arah jari telunjuk pekerja itu kemudian berlari ke arah ibu. Terlihat ibu sedang beristirahat bersama teman sepekerjaannya. Ibu sesekali terkekeh.

Saat sudah dekat dengan posisinya, aku tidak berlari lagi, tapi berjalan. "Assalamualaikum bu,"

"Waalaikumusalam" jawab ibu dan kawan kawannya serempak.

"Ada apa, bintang?" Tanya ibu.

Tanpa malu aku bertanya, " ibu berapa kali ibu membolos waktu ibu seusia ku? "

Teman teman ibu tertawa mendengar pertanyaan ku. Mungkin mereka menganggap itu adalah lelucon, tapi tak apa aku pun geli jika memikirkannya.

"Hey kau tahu bintang ibu mu ini tukangnya membolos," kata salah satu teman ibu di sela sela tawa nya.

"Ibu mu ini dulu nakal sekali," kata yang lain di sela sela tawa nya. Mungkin di sini ada beberapa teman sekolah ibu. Mereka tahu sekali tentang ibu.

Hingga sore datang kami membahas tentang masa remaja ibu. Ternyata ibu ku dulu menjadi bintang di sekolahnya, ia bersinar di sana. Ibu pintar, ibu manis, ibu nakal, dan ibu berani. Ibu ku, bintang ku.
_________________

616 kata guyss
See you next partt....

MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang