Sesuai rencana kami berkumpul di rumah Dimas. Sebelum nya aku pergi ke rumah Amel mengambil bahan untuk pot bunga. Aku dan Amel sudah mulai menghias. Dengan cat kami membuat beberapa motif geometri dan yang lainnya. Abas dan Dimas juga mulai membuat tandu dan hampir selesai. Semua berjalan dengan baik. Tahap akhir adalah melubangi bagian bawah pot. Itu dilakukan oleh Abas dan Dimas.
Semuanya selesai pada pukul 15.20. Kami mengobrol sebentar membicarakan pohon apel dan bunga.
"Hey kalian tahu tidak di kebun bunga itu ada pohon apel nya" ucap ku. Abas dan Amel kompak menjawab tidak, sedangkan Dimas menjawab tahu.
"Hey memangnya ada?" Tanya Abas.
"Adalah!" Jawabku. Aku juga ingin memberi usul untuk menjual buah apel itu bersama dengan bunga. "Bagaimana kalau kita jual buah apel itu bersama dengan bunga nanti?"
"Iya benar juga,"
Kami terus mengobrol sambil memakan cemilan kecil. Kami selesai mengobrol ketika mendengar suara azan asar. Kami memutuskan untuk pergi ke mushola. Tak jauh dari sini ada mushola.
Setelah selesai beribadah kami pulang ke rumah masing masing.
____________________Sore ini hujan turun dengan derasnya. Ibu baru pulang dengan pakaian yang basah. Aku membuatkan teh manis hangat untukku dan ibu.
Cuaca cukup dingin akibat hujan. Hujan berhenti sekitar pukul 5 sore. Cuaca dingin membuatku malas bergerak. Aku memilih berbaring di kasur.
Seminggu lagi bulan ramadhan tiba. Ini akan menyenangkan. Tadi ibu mendapat kabar bahwa ayah akan pulang sehari sebelum puasa dimulai. Sepupuku pun akan berkunjung kemari selama seminggu, dan akan datang bersama ayah.
Petang datang membawa senja yang lembut. Aku masih betah berdiam diri di kamar. Aku mulai bosan. Kulihat jam di dinding, pukul 17.30.
Aku pamit kepada ibu untuk pergi ke mushola dan malamnya aku akan pergi bermain sebentar.
Sesampainya disana aku segera berwudu dan menggelar sajadah kemudian memakai mukena. Sambil menunggu komat lantunan shalawat kami lantunkan.
Berselang beberapa detik kemudian Amel dan adiknya datang. Amel dan adiknya berpisah karena tempat wudu laki laki dan perempuan terpisah. Abas dan Dimas pun sudah duduk sedari tadi.
Selesai beribadah kami dan kawan kawan menuju lapangan untuk bermain. Sesuai yang kami rencana kan kami akan bermain bentengan. Jumlah kami sepuluh orang akan di bagi dalam dua kelompok.
Di tim ku dimas menjadi ketua. Amel dan Abas tidak seregu dengan ku. Ketua dari ke dua tim pun suit untuk menentukan siapa yang menyerang terlebih dahulu. Tim kami tidak menang tapi tak apa. Dimas kembali ke benteng dan kami pun memulai permainan.
________________________400 kata gusyy
Part ini paling pendek diantara part 1-9.
Maaf kan lah reades ini dikarenakan wp eror :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi
Teen FictionMimpi tentang mimpi mereka. tentang mimpi untuk sahabat mereka. tentang perjuangan menggapai mimpi. tentang Alam yang membantu mereka. sebuah kisah tentang 'mereka'