23.Penyesalan?

659 70 42
                                    

Rumah Kim
28 Desember 2018
Pukul 18.00

Dikamar yang didominasi oleh warna hitam putih tersebut terlihat kacau seperti kapal pecah.Sedangkan pemiliknya hanya terduduk dikasur,menangis sambil memegang erat gelang sederhana yang menyimpan banyak kenangan.

"Kau menghilang sebelum aku menjelaskan semuanya Kook" Taehyung tertawa lirih disela tangisannya sambil terus menggenggam erat gelang yang berada digenggamannya.

"Apa aku harus mati supaya kau datang menemuiku hiks" Taehyung menangis kencang meletakan kepalanya diantara lututnya.

...

Diluar sana terlihat mama dan papa Tehyung yang masih mencoba membujuk putranya untuk keluar kamar.

"Hiks Taee buka nak" Kim Seokjin,mama Tehyung masih mencoba membujuk anaknya yang sudah mengurung diri dikamar selama tiga hari lamanya.

"Jinnie pentingkan juga kondisimu sayang.Taetae pasti sebentar lagi akan keluar" papa Taehyung mengusap lembut bahu istrinya.

"Hiks Joonie hiks keluarkan Tae dia belum makan hiks" Seokjin memeluk suaminya dan menangis dipelukan suaminya tersebut.

Namjoon perlahan melepaskan pelukan pada istrinya untuk mendobrak pintu kamar Taehyung.

'BUK'

Namjoon ingin mendobrak lagi namun ucapan Taehyung menghentikan pergerakannya.

"Papa aku sudah bilang jika papa mencoba untuk mendobrak pintu papa pasti akan menyesal...aku serius papa" Taehyung berkata lirih,namun suaranya masih bisa terdengar oleh Namjoon.

'Tae jangan paksa papa untuk melukaimu dulu supaya kau menuruti perintah papa' Namjoon membatin didepan pintu kamar putranya tersebut.

Namjoon menghela nafasnya dan perlahan membawa istrinya kepelukan hangatnya.

"Hiks T-Tae..." Seokjin menangis sambil menggumamkan nama anaknya dipelukan Namjoon.

"Percaya padaku Taehyung sebentar lagi akan keluar Jinnie" Namjoon berkata lembut untuk menenangkan Seokjin.

Namjoon perlahan membawa istrinya menjauh dari kamar Taehyung.

Taehyung yang mendengar langkah kaki orangtuanya yang menjauh dari kamarnya pun bergumam lirih...

"Maafkan Taehyung" lirih Taehyung.

Perlahan dia berdiri dan mengambil obat tidurnya yamg berada diatas mejanya.Dia menelan lima pil sekaligus.Selama tiga hari Taehyung tidak keluar kamar dan hanya mengosumsi obat tidurnya.

"Kookie mianhae hiks..." lirih Taehyung setelah menelan obat tidurnya.Air mata perlahan keluar dari kedua mata sayu dan lelahnya.

Taehyung mengerjapkan matanya berkali-kali saat penglihatannya terasa buram.

"Aghhh!" lirih Taehyung sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing.Hingga...

'BRUK'

Tubuhnya terbujur kaku dan seluruh penglihatannya menjadi hitam.

<<<
Busan
28 Desember 2018
Pukul 18.00

Jungkook menatap hamparan pantai didepannya dengan senyuman lirih dibibirnya.Rambut panjangnya yang tergerai bebas pun berayun ayun,menambah kecantikan pada yeoja tersebut.

Jungkook perlahan menutup kedua matanya saat angin sore dipantai tersebut menerpa lembut wajahnya.

"Aku merindukanmu Tae oppa..." Jungkook melirih dengan senyuman lirihnya.

Yeoja tersebut masih memejamkan kedua matanya,sehingga tidak menyadari kehadiran namja yang berdiri disampingnya.

Bogum,namja yang berada disamping Jungkook pun menatap wajah Jungkook dengan senyuman lembutnya.

"Kau sudah dengar penjelasannya?" suara Bogum membuat yeoja tersebut membuka matanya.

Jungkook menatap Bogum sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi kehamparan pantai.

"Dengarkan dia Kookie...ingat waktu tidak bisa kau putar" Bogum menatap hamparan pantai dengan senyuman lirihnya.

Jungkook menatap Bogum dengan senyuman lirihnya.

"Oppa sakit..." Jungkook memegang dadanya yang terasa sesak.

Bogum menatap sepupunya tersebut lalu perlahan membawa tubuh mungil Jungkook kedalam pelukan hangatnya.

"Oppa tahu.Tapi setidaknya kau harus dengarkan penjelasan Taehyung dulu" Bogum mengelus lembut punggung sepupunya tersebut.

"Hiks..." tangisan Jungkook pecah saat yeoja tersebut mengingat kenangannya bersama Taehyung...orang yang dicintainya.

"Hiks a-aku hiks...s-sakit hikss sakit..." Jungkook menangis kencang dipelukan Bogum.

Bogum ikut menitikkan air matanya saat merasakan kesedihan yang dirasakan oleh adik sepupunya tersebut.

"Dengarkan penjelasannya lalu kau boleh mengambil keputusanmu.Tetap bertahan atau meninggalkannya" ucap Bogum sambil menghapus air matanya.Bogum perlahan melepaskan pelukannya lalu menangkup lembut kedua pipi Jungkook.

Jungkook perlahan membuka kedua matanya lalu menatap Bogum dengan mata sembabnya.

"A-aku takut" Jungkook melirih,air mata terus mengalir dikedua matanya kelincinya yang sembab.

"Kau takut dia tidak mencintaimu?" tanya Bogum.

Jungkook hanya menganggukan kepalanya sambil menghapus air mata dengan punggung tangannya.

"Dia pasti mencintaimu" ucap Bogum sambil mengelus lembut rambut Jungkook.

Jungkook perlahan mendongakkan kepalanya dan menatap Bogum,walaupun dia masih terisak kecil.Bogum hanya tersenyum sambil terus mengelus rambut Jungkook.

"Dengarkan Taehyung" ucap Bogum lagi sambil terus mengelus lembut kepala Jungkook.







































Maaf Choco updatenya lama sekali😂 dan maaf juga kalau chapter ini pendek soalnya Choco agak sibuk...tapi Choco bakal usahain buat cepat lanjutin chapter selanjutnya😂



Votement Juseyo~😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Milk And Love [Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang