#Kisah Duabelas#

2.4K 98 5
                                    

Kemunculan sosok Nita yang tak disangka,, membuat seorang Romy merasa cemas.
Cemas?.. Iya Romy cemas,bukan apa apa pasalnya Romy mencemaskan Driko,karena pria imut kesayangannya melihat adegan ketika Nita tiba tiba datang dan memeluknya,,Romy melihat ekspresi wajah Driko dari yang tersenyum seketika berubah muram menyendu.

Romy termangu seharian ini,berbagai telpon yang masuk melalui phonselnya baik itu dari teman maupun rekan bisnisnya hanya ia tanggapi tidak bersemangat.

Romy pikirannya tersita dengan kejadian tadi pagi,,pertemuan dengan Nita,terutama bagaimana perasaan Driko kekasihnya,,ia sangat peduli akan hal itu,bagaimana membuat Driko mempercayainya bahwa dirinya dan Nita tidak ada apa apa lagi,karena Romy tau hati Driko jauh dari kata baik baik saja,,mungkinkah Driko meragu terhadap Romy.

"Hhh.."Romy menghela napasnya berat.

"Aku harus segera menemui Driko ku..aku ga mau dan tidak rela hubunganku dengannya kandas karena kejadian ini..aku harus jujur dan terbuka semuanya kepada Driko..hhh"Romy berusaha memotivasi dirinya.

"Aku tidak mau kehilangan dia..setelah aku begitu yakin akan hatiku bahwa Driko lah the real my love!"Romy meraup wajahnya kasar dan ia segera beranjak dari duduk dan bergegas berjalan kearah pintu.. Belum sempat menggapai handle pintu,, tiba tiba.. 'Bukk! '.

"Bukk!!.. Abang Romy iih.. "Seorang gadis cantik menabrak Romy.

"Kamu apa apaan sih Dinda,, main selonong aja"Romy memprotes tindakan gadis bernama Dinda tersebut.

"Kayak yang ga biasa aja abang ini.. Aku lagi kangen šamā abangku terus ini kan rumah abangku sendiri jūga. "Gadis bernama Dinda tampak manyun.

"Setidaknyakan ucapin salam.. Kamukan bukan bocah lagi dek."nasehat Romy pada Dinda adiknya.

Dinda hanya menganggukkan kepalanya.

Dinda memicingkan kedua matanya,, ia melihat ada yang lain pada abangnya.

"Abang kenapa,, ada masalahkah? " tanya Dinda

Romy menggeleng tapi tarikan napasnya terdengar berat. Dinda makin yakin kalau abangnya ada apa apanya.

"Ayolah bang.. Muka abang kusut gitu masih bilang tidak ada apa apa,, aku kan adikmu bukan orang lain cerità bang cerita " desak Dinda seraya ia tarik tarik lengan Romy.

" Baiklah.. Sekalian abang minta pendapat kamu, please jangan potong sebelum kelar ceritanya" Romy pada akhirnya memutuskan bercerita pada Dinda.dari ia kenal Driko kemudian sampai akhirnya menjadikan Driko kekasihnya.. Hingga kemunculan Nita sang mantan yang tak diharapkan yang pasti mengganggu keharmonisan hubungan Romy dengan Driko.

Sejenak ekspresi Dinda terkejut, karena Driko bergender sama dengan abangnya Romy yaitu laki laki itu secara singkat menyimak cerita abangnya barusan..tapi sejurus kemudian ekspresi berubah santai kembali fokus dengan cerita Romy disertai senyuman penuh artinya.

Dinda tampak manggut manggut,, tampak berbagai ekspresi Dinda tunjukan ketika menyimak cerità Romy, dari senyum penuh arti sampai mukanya tampak keselpun ada.

"Wuiih.. Jadi penasaran sama kak Drikonya abangku ini.. Kayak gimana sih orangnya yang sudah bikin abang jungkir balik dunianya,, hihihi"Dinda tersenyum ketika mengomentari kedekatan abangnya dengan Driko, sebaliknya raut kesal Dinda tunjukan ketika abangnya menyebut Nita.

"Ngapain sih lampiir itu muncul lagi dikehidupan abang.. Bikin rusuh saja,,belum puas ia nyakitin abang dan keponakanku" sungut Dinda.

"Pokoknya abang jangan pake lama..temui segera kak Driko jelasin semua ceritain semuanya bang sama kak Driko"

"Dinda dukung seribu persen hubungan abang Romy sama kak Driko" serata Dinda menepuk pundak abangnya,Romy tampak tersenyum mendengarnya ternyata Dinda mendukung hubungannya dengan Driko..hmm dasar fujoshi.
***
****-
Setelah ngobrol kesana kemari dengan Dinda,,Romy merasa lebih relax.

Sore ini jam sudah menunjukan pukul 16.00 wib,saatnya Driko sebentar lagi pulang kerja setidaknya setengah jam lagi,dan Romy segera tancap gas melajukan mobilnya ketempat kerja Driko.
**

Sementara itu Driko tampak bersiap diri untuk segera pulang,, Driko merasa hari ini begitu berat, membuatnya ingin segera nyampe rumah.. Ajakan teman temannya untuk hang out tak ia turuti, Setelah menunjukan waktu untuk pulang tiba Driko segera bergegas keluar kantor, Driko berjalan cepat menuju halte begitu ia sampai diluar.

Sesampainya dihalte Driko masih harus menunggu angkutan umum yang mengantarkan pulang., untuk menghilangka kejenuhannya menunggu Driko memainkan phonesellnya, saking asiknya berkutat dengan phonesellnya tersebut hingga ia tidak menyadari ada sosok pria ganteng berjalan kearahnya.. Sosok itu adalah Romy.

"Driko...

Driko mendongak ketika mendengar namanya di panggil.

"Degg.. "Driko melihat sosok yang memanggilnya,, seketika ia terbengong, tapi beberapa detik kemudian ia palingkan pandangannya seraya hendak beranjak pergi, dan Romy melihat gelagat itu makanya ia menarik lengan Driko.

"Driko kita harus bicara.. "

"Tidak ada yang perlu dibicarakan ".kata Driko tanpa ia pandang wajah Romy

"Ada..! Banyak yang harus kujelaskan disini sama kamu Driko.. " seraya Romy menarik pelan lengan Driko.

Driko melihat kearah Romy

"Apa yang perlu dijelaskan kak.. "Wajah Driko tampak menyendu.

"Makanya kumohon ikut aku"pinta Romy.

"Tapi.. "
"Please Driko..ikut saya biar kamu tau yang sebenarnya yang intinya aku dan Nita tidak ada apa apa dia adalah serpihan masa lalu.. Kamulah masa depanku Driko.. Kumohon ikut saya sebentar akan ku ceritakan semuanya"Romy mengatupkan kedua telapak tangannya begitu memohon.

"Baik.. "Akhirnya Driko mengabulkan,satu sisi ia penasaran dengan kehidupan seorang Romy juga ia masih menaruh harapan dan kepercayaan pada sosok Romy,,dan Driko yakin Romy tak akan mengecewakannya.
Setidaknya rasa itu yang bertahta dihati Driko.

Romy tanpa menyiakan waktu segera menggandeng Driko menuju kemobilnya, dan membawanya kesuatu tempat untuk mengclearkan semuanya.
***
***
Bersambung dulu ah.. Maaf agak membosankan partnya.

Tapi please tetep tinggalkan kesan pesannya ya voment. Trima kasih.

Love u all

Gairah Bujang ImutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang