#Kisah Tiga belas#

2.2K 96 10
                                    

Romy melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia membawa Driko sang pujaan hatinya kesuatu tempat. Romy tidak mau berlarut larut, ia harus secepatnya mengclearkan masalahnya,,Romy tidak mau Drikonya berlama salah paham menyikapi permasalahan dengan kemunculan Nita yang tak diundang dan juga sangat tak diharapkan itu, harus! Ya memang harus!..harus clear semua bahwa hanya Driko yang Romy butuhkan,, Nita hanya serpihan debu masa lalu tak berarti,, mungkin bisa jadi mimpi buruk dalam hidup seorang 'Romy ferlyando'.
*
*
*
Setelah sekian lama melaju, mobil yang dikendarai Romy plus Driko tampak memasuki sebuah pekarangan rumah minimalis berlantai dua yang elok.
Mobil tersebut berhenti, Romy segera membuka pintu mobil lalu turun, selanjutnya ia segera bergerak kesisi mobil dan membukakan pintu untuk Driko.

"Silahkan permaisuriku.. "Romy mempersilahkan lembut Driko dengan sedikit ada usaha menggodanya

"Uh.. "Driko bengong menatap Romy, beberapa detik kemudian tampak ia geleng geleng langsung Driko merubah ekspresinya dibuat datar sih mungkin itu ekspresi datar menurut versinya, tapi semu merah pipinya tak bisa berbohong, Driko suka diperlakukan manis seperti itu.

" Apaan sih kak,, gak efek lagi rayu rayu gitu"Driko menegakan badannya keluar dari mobil kemudian berjalan melewati Romy, hm masih dibuat datar itu menurut versi Driko, padahal jelas banget pipinya bersemu merah. Hadeuh umur boleh dewasa tingkah bak Abg baru baligh.ck tapi ya sudahlah karakter Driko begitu, mau tambah usia berapa ya seperti itu terutama sama orang yang dekat dan buat hatinya nyaman saja. Namun sifat unique Driko itulah,, itu yang membuat seorang Romy sangat suka.. gimana dong.

Dan benarkan,,Romy yang melihat tingkah kekasihnya itu hanya tersenyum senyum gemas sendiri, kalau tidak lagi ada miss understanding dalam hubungan mereka sudah Romy makan tuh Driko..kayaknya sih bakal seperti itu.

Driko terus berjalan lurus melewati Romy dengan postur tubuh ditegak tegakin,,berjalan terus berjalan..eit sebentar,,Driko merasa ada yang aneh,ia merasa sunyi berjalan seorang diri..tapp langkah Driko berhenti diam kemudian berlahan ia memutar badannya,,dan.

"Kak Romy!!..kok,,hiiiih!,,ya udah aku pulang aja!"seru Driko,ia kesal ternyata Romy diam tidak mengikutinya malah senyum senyum tidak jelas menurutnya.
Driko menghentakan langkahnya berjalan satu arah kearah Romy cepat dan hendak melewati Romy,,Romy yang melihat gelagat tidak baik sedikit panik begitu Driko hendak melewatinya..dengan reflek Romy meraih pergelangan tangan Driko dan sedikit menariknya sehingga tubuh Driko terhuyung berbalik kearah Romy,,dan dengan sigap Romy langsung mendekap erat tubuh kekasihnya.degg..mata Driko melotot kaget jantungnya berdegup kencang,,sedetik dua detik, tiga detik.. Tampak Driko sedikit berontak.

"Leppas kak.. Lepas. "

Romy tidak menghiraukan malah dekapannya makin erat.

"Tidaak sayang.. Memang kamu mau kemana? "Ucap Romy lirih.

"Lepaas kak.. Aku mau pulang saja.. "Ungkap Driko dengan posisi masih dalam dekapan Romy.

Perlahan Romy merenggangkan dekapannya, wajah Romy sedikit menjauh ia memberi jarak pandangnya, Romy memandang lekat wajah Driko, Drikopun demikian memandang wajah Romy. Sementara mereka berdua berdiam saling pandang, sedang posisi kedua tangan Romy masing masing memegang kedua sisi lengan Driko.

"Tidak Driko.. Kamu ga akan kemana mana,,kita harus menyelesaikan kesalah pahaman diantara kita. "Terang Romy.

"Tapi.. Aku.. "Driko tampak menunduk.

"Kenapa.. "Romy meraih dagu Driko, sehingga kembali Driko memandang wajah Romy.

"Kamu tidak mau semua jelas,, dan menyelamatkan hubungan kita yang baru saja terjalin dari kesalahpahaman ini hem ?"Romy dengan lembut menanyakan lirih kepada Driko.

" bukan begitu.. Aku hanya takut.. "Driko tampak menyendu.

"Takut kenapa sayang? "Romy dengan suara lembut berusaha memberi kenyaman kekasihnya ini, karena Romy merasakan kegundahan hati Drikonya.

"Aku.. aku takut kehilangan kamu kak. "Lirih Driko berkata matanya tampak berkaca kaca,Romy melihat itu ia tersenyum..dan.

"Sini..."Romy reflek memeluk kembali kekasihnya itu,ia usap lembut punggung Driko seakan berusaha menenangkan karena Romy merasakan bahu Driko berguncang dan tidak lama terdengar isak dari seorang Driko.
Romy mengusap sayang rambut Driko, ia kecup lembut kening kekasihnya. Romy kembali meraih dagu Driko supaya wajah Driko kembali melihat kearahnya, Romy tersenyum penuh arti seakan berkata.. Driko kamulah duniaku prioritasku hidupku segalanya bagiku.

"Sayang aku tidak akan kemana mana dari hidup kamu.. Jangan takut tak akan aku biarkan kamu menjauh dari hidupku,, dengar Driko mendapatkanmu adalah anugerah terindah dalam hidupku,, sungguh keterlaluan kalau aku sampai menyianyiakan kamu sayang. "Ungkap Romy dari hati banget kayaknya.

Driko menatap lekat manik coklat kekasihnya itu berusaha mencari apakah ada kebohongan dalam ucapannya, dan Driko tidak menemukannya, maka ia pun tersenyum selanjutnya ia berhambur memeluk Romy kembali.

Romy terkekeh dengan tingkah manis kekasih imutnya itu.

"Hehehe..."Romy pun balas pelukan kekasihnya itu lebih erat penuh perasaan.

"Tapi kak.. Kamu masih punya hutang padaku. "Rajuk Driko seraya sedikit melonggarkan pelukannya.

"Hemm.. Hutang? "Romy tampak mengernyitkan dahinya.

"Izz.. Hutang penjelasan kak,, kan tujuan aku dibawa ketempat ini untuk itu, untuk mendapat sebuah penjelasan dari kak Romy mengenai kak Nita. "Ucap Driko sedikit manyun.

"Oh.. Hahaha itu iya sayang pasti aku beberkan semua sama kamu, aku tidak mau kekasih imutku ini manyun terus hehe. "Jawab Romy dengan sedikit menggoda Driko seraya mengusak rambut Driko dengan mesra.

"Ya sudah yuk masuk.. Kayaknya didalam sudah menunggu tuh orang yang juga berarti dalam hidupku selain orang tuaku tentunya,, kamu harus mengenalnya. "Romy langsung menggandeng tangan Driko seraya membawanya memasuki rumah minimalis berlantai dua itu.

Driko yang mendengar penuturan Romy barusan sedikit mengusik benaknya.

"Hmm ini rumah siapa kak,, hm terus yang dimaksud orang yang berarti dihidup kakak selain orang tua kak Romy..sia..pa?"Driko tidak tahan juga ungkapkan rasa penasarannya ketika mereka sudah sampai didepan pintu rumah.

Romy hanya tersenyum dan sedikit berbisik.

"Ini rumah orang tuaku sayang..dan mengenai orang yang berarti itu,,nanti kamu tau sendiri,,yuk masuk!" ajak Romy,Driko pun perlahan mengangguk mengiyakan walau rasa penasaran itu masih mengusik hatinya,dan Romy tau itu tapi ia biarkan Driko  untuk mendapatkan jawabannya sendiri nanti.hmm.
****

*******

*********

Segini dulu part ini ya,, semoga menikmati. Maaf kalau banyak kekurangan.

Tapi kesan pesan tetap sertakan ya.. Voment gitu. Terima kasih.
Lope yu oll. ❤❤❤

Gairah Bujang ImutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang