Romy begitu memahami seorang Driko,, ia tidak memaksakan kehendaknya.
Cukup Driko mau bertahan untuknya hanya menyayanginya seorang, itu anugerah terindah bagi seorang Romy,, dan itu sudah Driko buktikan selama belasan taun hati Driko hanya bertahan pada Sātu nama yaitu seorang 'ROMY FERLYANDO. '
Jadi Romy bertekad tidak akan menyianyiakan seorang Driko yang begitu besar mempersembahkan hati untuknya.
Dan disinilah dihalaman belakang rumah orang tua Romy,, Romy membawa Driko duduk berdua setelah keduanya meyakinan dulu Ara bener bener sudah terlelap kedunia mimpinya.Romy membimbing Driko duduk pada bangku panjang terbuat dari kayu jati disitu,, Romy merangkul lembut pundak Driko, pandangan keduanya mereka lepaskan jauh keangkasa malam yang kala itu cerah bertabur Bintang.. Mereka takjub begitu mengagumi keindahan lukisan alam sang Maha Cipta bibir keduanya tersenyum pandangan keduanya tak lepas dari keindahan langit malam.
"Indahnya.. Taburan Bintang itu. "Ucap Driko, Romy pandangannya beralih ke Driko, ia tersenyum tangan menggenggam jemari Driko lembut.
"Tapi kamu lebih Indah sayang. "Ungkap Romy, giliran Driko menatap Romy pandangan keduanya bertemu.
"Kak Romy.. "Lirih Driko kemudian ia menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya.
"Um.. Itu benar Driko kamulah yang paling Indah,, karena hanya kamulah yang mampu bersinar dan terus berpendar dihatiku. "Ucap Romy lirih namun jelas, seraya tangannya meraih dagu Driko untuk melihat wajah sang pujaan yang tertunduk, jujur ia terus dibuat gemes dengan tingkah kekasih imutnya ini.
Romy berlahan mendekatkan wajahnya ke Driko begitu keduanya sudah bertatapan kembali,, semakin dekat,, namun mata Romy melirik ke bibir tipis Driko.. Dekat dan dekat...
Chuuup..
Lembut Romy mempertemukan bibir mereka,Driko menikmati dan sebuah perlakuan
mesra dibuat Romy,, Driko walau kaku mencoba membalas apa yang diperbuat Romy, lembut dan penuh Cinta mereka lakukan.Lumatan lembut mereka terhenti setelah sekian menit mereka lakukan. Napas keduanya tersengal setelah adegan ciuman Cinta itu. Keduanya tersenyum.
"Driko jangan pernah tinggalkan aku.. Aku sangat mencintaimu apapun yang terjadi kamulah hidupku sayang."ungkapan romantis hati seorang Romy kembali membuat pipi Driko bersemu.
"Aku tak akan kemana mana, karena dari dulu dan sekarang hatiku kupersembahkan hanya buatmu kak.. Justru aku takut kamu yang meninggalkan aku. " balas Driko.
"Ssst.. Jangan berkata seperti itu sayang,, aku tak akan lagi melakukan kebodohan itu,, cukup dulu aku abaikan kamu, sekarang sedetik pun duniaku tak akan ku palingkan darimu Driko. "Jari telunjuk Romy sematkan dibibir Driko ketika berucap.
"Jangan semuanya kak duniamu untukku.. Hmm ingat masih ada Ara loh. "Driko sedikit memanyunkan bibirnya,, Romy sekali lagi dibuat takjub dengan tingkah imut Driko yang satu ini. Hmm.
"Hehehe.. Iya kalian berdua prioritasku sekarang hm. "Kekeh Romy seraya merengkuh Driko dalam dekapannya.
"Sayang maaf ya atas kebodohanku dulu.. "Lirih Romy berkata sambil membelai lembut surai hitam Driko yang masih dalam dekapannya.
"Kebodohan.. ?"Driko bertanya heran.
"Sebenarnya aku dari jaman SMA dulu aku sudah menaruh rasa suka padamu.. Tapi bodohnya aku mati matian mengabaikan rasa tersebut,,dan bodohnya membuatmu menjauh dariku..hhh"Romy menghela napasnya berat ia renggangkan dekapannya dan memandang Driko,pandangannya menyendu,,Driko yang melihat perubahan ekspresi Romy tersenyum matanya memandang lekat Romy nya.
"Ga apa apa kak..saat itukan kamu masih punya kak Nita."
"Tidak Driko..aku dan Nita memang dekat,,tapi dekatnya hanya sebatas rekan dalam organisasi semata,tidak lebih..tapi memang Nita mempunyai rasa lebih terhadapku,dia selalu menempel kemana aku pergi,,sehingga gosip itu merebak aku disangka pacaran sama Nita."tutur Romy,Driko menyimak penuturan Romy dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Bujang Imut
General Fictioncerita pertama,, seorang lelaki yg sudah lama menyendiri. yang dimana dia penasaran dengan sebuah hubungan.. iya sayangnya rasa penasarannya bukan pada hubungan dengan lawan jenis.. melainkan dengan sejenis. maka dari rasa penasaran itu dia menjelaj...