#Kisah Duapuluh#

1.7K 90 18
                                    

Setelah ngobrol panjang lebar  Romy kembali mengajak Driko masuk, sampailah keduanya kembali diruang keluarga.disana ibu Ambar sedang duduk disebuah sofa..memegang album foto.

"Mah.." panggil Romy pelan,dan bu Ambar mengalihkan pandangannya dari album foto tersebut berganti memandang putranya dan Driko,beliau tersenyum,,tapi senyum itu tak bisa menutupi urat sendu pada pancar matanya, Romy melihat itu.

"Ada apa mah... Mama merindukan mereka ya? "Ucap Romy lirih, dengan menggandeng Driko, Romy mendekat ke bu Ambar dan keduanya duduk disamping beliau.
Driko melihat di album foto itu, terpampang dua foto orang pria.

"Hmm.. Kak mereka siapa? " Tanya Driko spontan.
Romy melihat sebentar kearah Driko, kemudian kembali memandang kedua foto pria tersebut seperti bu Ambar.

"Hmm.. Mereka... "Romy menelan ludahnya ada nada berat pada suaranya.

"Mereka adalah sosok yang sangat berarti dalam hidup kami nak Driko. "Suara bu melanjutkan apa yang hendak Romy ungkapkan.bu Ambar dalam mengatakannya tanpa mengalihkan atensinya pada album foto itu, Driko terdiam ia merasakan sebuah aura kesedihan.

"Mereka Ayah juga Papa aku Driko. "Lanjut Romy.

"Eeh.. Maksud kakak,,mereka berdua bapak dari kakak.. Jadi maksudnya kakak punya dua bapak gitu.. Eh maaf gimana sih ngomongnya.. Maaf kak. "Driko menunduk ia merasa bingung dan ada rasa tidak enak sambil ia memainkan jemarinya. Romy yang melihat Driko yang salah tingkah terkekeh gemas.

" Hehehe.. Mereka adalah bapakku,, yang ini namanya Ayah Purnomo(tunjuk Romy pada salah satu foto) beliau bapak kandung kami,, beliau meninggal waktu aku SMP dan Dinda SD,, hhh. "Romy menghela napasnya.kemudian bersuara kembali melanjutkan.

"Tentunya kamu sudah tau dari mamah kan tentang beliau,, dan pria yang satu ini(tunjuk Romy pada salah satu foto yang lain) juga bapaku,, dalam arti bapak sambung beliau adik dari Ayah Purnomo,,beliau bersedia mendedikasikan sisa hidupnya hanya untuk menjaga kami dengan mau menikahi mamah karena amanat almarhum Ayah Purnomo,, dan beliau ikhlas menjalani nya,, Aku dan Dinda memanggilnya Papa Tony, Papa  Tony yang adalah sahabat papanya Nita, dan beliau yang menjodohkanku dengan Nita,, walau begitu aku tidak menyalahkan beliau.karena beliaupun tidak tau bagaimana sifat asli Nita..Papa dan Ayah meski saudara kedua berbeda karakter,, Ayah yang penyabar bersahaja,, sedang Papa yang keras sedikit diktator,, tapi persamaan mereka adalah sama sama menyayangi kami. "Terang Romy.

"Nah.. nak Driko sekarang sedikit banyak kamu tau tentang keluarga kami,,karena kami sudah menganggapmu bagian keluarga kami."ucap bu Ambar menimpali.
Driko mengangguk dia tersenyum, ia beranjak dari duduknya mendekat ke bu Ambar dan memeluknya.

"Terima kasih.. Bu.. "Ucap Driko.

"Mulai sekarang kamu panggil mamah ke ibu,, seperti Romy,,mau kan hmm? "Lembut berucap bu Ambar pada Driko.

"Eehm.. Baiklah.. Mamah. " ucap Driko tersipu karena mungkin belum terbiasa.

"Hehehe... "Romy terkekeh ia mengusak lembut rambut Driko.bu Ambar tersenyum melihatnya, seraya menutup album foto itu, pandangannya ikut terlalih pada Driko sosok pria imut yang disukai Romy putranya.

----------
----------

Sementara itu..

"Kurang ajar!!  Romy.. Aku tidak Terima kamu campakan demi Driko.. Homo sialan itu!
Aaaaaargh.. Brakk!!..prang!! "Tampak seorang Nita dengan emosi memukul meja kaca dengan tongkat bisball.

Ia mendengus,, sambil meraih hp nya di atas nakas, menekan beberapa digit nomernya.

"Dyass.. Bersiaplah.. Kita jalankan rencananya..kita hancurkan mereka!"sebuah seringai tampak dibibir Nita.
+
+
+
+
+
+

Bersambung aja lah...

LOPE YU OLL❤❤

Terima kasih.


Gairah Bujang ImutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang