Di kisah ini ada adegan Romantisnya sedikit sih,, anggap bumbu semoga suka saja harapannya...😉😉
Suasana rumah orang tua Romy kembali tenang pasca kedatangan Nita yang sedikit memberi ketegangan.
Rumah bu Ambar memang letaknya agak jauh dari tetangga lain jadi kedatang Nita yang merusuh tidak begitu terlalu mengusik masyarakat sekitarnya.
Bu Ambar diceritakan disini seorang single parents sejak Romy dan Dinda berusia belia, ayah mereka meninggal karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
Dan sebelumnya Driko baru mengetahui sendiri dari bu Ambar langsung tentang d
ayah Romy tersebut.
Saat itu Romy menyuruh Driko dan bu Ambar membawa Ara masuk,, Driko merasa heran kok ia tidak melihat sosok ayah Romy dirumah ini semenjak dia datang. Ia pun dengan rasa penasarannya lirih menanyakannya ke bu Ambar."Hmm.. Maaf bu kalau ayah kak Romy dan Dinda kemana ya kok ga kelihatan dari tadi. " bu Ambar menoleh keDriko dan tersenyum , beliau diam sejenak pandangannya sedikit menerawang.
"Hmm. .Ayah merekasudah meninggal nak Driko itu sejak dari Romy kelas 2 SMP dan Dinda kelas 5 SD. " jawab bu Ambar lirih, Driko mengangguk mengerti,ia sedikit menarik napasnya dan hembuskan perlahan,, ada rasa tak enak dihati Driko,tapi setidaknya rasa penasarannya terjawab sudah.
"Maaf ya bu sudah menanyakan."ucap Driko .
"Ga apa apa kok nak Driko." kembali bu Ambar tersenyum.dan tiba tiba Ara yang sedari tadi tidur dipangkuan Driko menggeliat seperti terusik,Driko membelai pucuk kepala Ara mencoba menenangkannya dan berhasil Ara pun kembali tenang.
Bu Ambar menyaksikannya interaksi tersebut,, hatinya tiba tiba menghangat, semburat senyum terukir wanita itu."Sebaiknya nak Driko bawa Ara kekamarnya aja..ibu minta tolong ya." kata ibu Ambar selanjutnya,dan Driko mengangguk setuju.
setelah mendapat petunjuk kamar yang dimaksud,Driko langsung mengendong Ara menuju kamar tersebut.Selanjutnya tidak lamā datanglah Romy dan Dinda.
"Ma.. Loh Driko mana? "Tanya Romy pada bu Ambar.
"Ada dia lagi dikamar Ara.. Sedang Nina boboin putri kamu itu Rom. "Terang bu Ambar.
"Cie calon istri kakak OK tuh,, Ara langsung nempel aja. "Goda Dinda.
Romy menanggapinya hanya dengan tersenyum, dan hendak melangkah menyusul Driko kekamar putrinya.
"Ya sudah aku mau menyusul Driko dūlu ya mah"Ucap Romy.
"Cie.. Cie.. "Goda Dinda kembali.
"Dinda jangan goda abangmu terus. "Timpal bu Ambar.
Romy tidak pedulikan godaan adiknya tersebut,, ia segera menuju kamar Ara putrinya,dimana sang pujaan hati berada,ya siapa lagi kalau bukan Endriko Wira alias Driko.
.
.
.
.
.
Sementara di daļām kamar Ara.Tampak Driko sedang duduk ditepi ranjang dimana Ara tertidur dengan tenang, tangan kanan Driko membelai sayang pucuk kepala putri dari kekasihnya itu,tatapannya menyendu memandang wajah sikecil Ara yang begitu damai dalam tidurnya,, entah kenapa antara Driko dan Ara seperti ada chemistry yang terbangun secara alami dan itu tidak luput juga dari perhatian seorang Romy.
Grepp..!
Tiba tiba kekhusyuan Driko dibuyarkan dengan seseorang yang memeluknya dari belakang, dan Driko menyadari siapa pelakunya.
"Kak Romy.. "Suara Driko lirih.
"Biarkan seperti ini dūlu sayang,,"sambil meletakan kepalanya nyaman dibahu Driko, dan keduanya melihat Ara dengan tanpa disadari keduanya šamā tersenyum.
"Dia sepertinya sangat menyukai kamu sayang,, šamā seperti ayahnya jūga begitu sangat menyukaimu. "Driko menunduk ia tersenyum,Driko merasakan kenyaman.
Romy mengeratkan pelukannya,, kepala Romy ngedusel diceruk leher mulus Driko dan menciuminya, dan perbuatan Romy tersebut bikin bulu Roma Driko meremang karena disitu salah satu area sensitivnya.
"Iiih.. Kak geli.. Aaah..ssh.""Driko sedikit mendesah, mata Driko melotot ia menutup mulutnya wajahnya merona,, ekspresi Driko untung ga diketahui Romy karena posisinya masih memunggungi Romy nya. Tapi sedikit desahan yang lolos itu terdengar jelas oleh Romy.
"Hmm kamu menikmatinya sayang?,,desahanmu sexy. "Bisik Romy lirih ditelinga Driko,, sebuah smirk muncul dibibir Romy selanjutnya.. Lidah Romy tiba tiba menjilat telinga Driko, dan Driko terkejut ia bagai tersengat listrik spontan Driko membalikan tubuhnya kearah Romy, posisi Driko tidak menguntungkan saat ini ia dalam posisi duduk miring ditepi tempat tidur yang dimana Romy dengan setengah berdiri masih memeluknya.
Jreeng..
Pandangan keduanya bertemu,, keduanya terdiam seperti sedang mengagumi wajah dari seseorang dihadapannya, perlahan tangan Romy yang berada dipunggung Driko naik kepundak, keleher dan belakang kepala Driko perlahan kedua tangannya menuju wajah Driko dengan lembut membelainya seakan meresapi kelembutan wajah Drikonya perlahan sentuhan itu turun kebibir mengusapnya dengan lembut sejenak kegiatan tersebut terhenti,, Romy memandang lembut Driko seolah meminta ijin yang punyanya.. Driko membalas nya hanya mengerjapkan matanya Driko seperti terhipnotis dengan pesona Romy.
Perlahan Romy semakin mendekatkan wajahnya tiga centi, dua senti, satu senti..
Chuup..
Romy menyatukan bibirnya dengan bibir Driko, mata Driko melotot tak percaya,, ini.. ciuman pertamanya dengan sang pujaan hati yang selama ini hanya diimpikanya saja, kini jadi kenyataan."Gleek..
Driko menelan ludahnya ada rasa membuncah didasar hati nya.
Ciuman yang dilakukan Romy beberapa saat hanya saling menempelkan bibir saja, kini perlahan Romy mulai menggerakan bibirnya dan merubahnya menjadi sebuah lumatan lembut.
"Nngg nggh.. "Driko mengerang, dan itu membuat Libido Romy terpacu lumatan bibir itu semakin menuntut,,, Driko yang tadinya pasif mulai terpancing membalas ciuman Romy yang pro.
""Ngggh.. "
""Aahh nggh"Keduanya begitu menikmati,, hingga.
"Aah om Driko jangan tinggalin Ara.. "Tiba tiba terdengar suara igauan Ara, sontak Romy dan Driko menghentikan aksi panasnya itu,napas keduanya terengah,, serempak mereka menoleh ke Ara yang ternyata masih terlelap kemudian keduanya saling pandang dan tersenyum.
Selanjutnya Driko menggeser tubuhnya kearah Ara, dan kembali membelai lembut rambut gadis kecil itu.
Romy tersenyum melihat interaksi yang diperbuat Driko pada putrinya, maka dengan spontanpun ia membelai surai hitam Driko dengan sayang."Terima kasih ya sayang sudah menyayangi kami".ungkap Romy memeluk kembali Driko, Driko merespon dengan mengelus mesra tangan Romy yang memeluknya.
"Hmm.. Sayang kamu nginap disini ya.. ".ucap Romy tiba tiba.
"Ehh.. Nginap..? "Driko memutar badannya menghadap Romy kembali.
Romy menganggukan kepalanya."Tapii.. Aku ga bisa kak." ucap Driko ada keraguan.
"Kenapa? "Selidik Romy.
"Takut.. Kak..takut karena belum bilang orang rumah,,terus dadakan juga."Jawab Driko sambil sedikit memajukan bibirnya.
Dan itu bikin Romy gemes dengan cepat ia cium tuh bibir .Chuup..
Driko merona blush blush.
"Hehehe.. " Romy tersenyum dengan tingkah ajaib kekasihnya ini sambil mengusak sayang rambutnya.
Dan ia memahami kekasihnya ini.
.
.
.
.
.
Sampai disini dulu part ini, next kisah menyusul.LOPE YU OLL❤❤❤
Terima kasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Bujang Imut
General Fictioncerita pertama,, seorang lelaki yg sudah lama menyendiri. yang dimana dia penasaran dengan sebuah hubungan.. iya sayangnya rasa penasarannya bukan pada hubungan dengan lawan jenis.. melainkan dengan sejenis. maka dari rasa penasaran itu dia menjelaj...