•Bab 19

48 15 3
                                    


Assalamu'alaikum ..

Besoknya, seluruh siswa SMA Bina jaya mulai dari kelas X hingga jelas XII, berangkat sekolah tidak lagi ke Sekolah mereka melainkan ke masjid Al-Huda yang terletak di dekat sekolah mereka--kira-kira berjarak 400 meter dari sekolah mereka-- untuk mengadakan acara isra'dan mi'raj nabi Muhammad Saw.

Fasya yang saat ini telah sampai di dalam masjid,bahkan telah mengambil ancang-ancang untuk duduk tengah celingukan mencari Hana dan Anisa yang tidak juga menampakkan batang hidungnya.

"Mereka kemana sih?" tanya Fasya sedikit kesal kepada Via yang saat ini telah duduk santai di sebelah Fasya.

"Mana gua tau sih Sya.. " jawab Via santai.

"Dasar Via Valen.. Tapi yang triple KW nya.. " ledek Fasya.

"Yeeeeh... B aja dong mbak koh.. " kata Via tak kalah nyolot.

Lima menit lagi acara isra' mi'raj akan dimulai. Namun Hana dan Anisa masih belum juga datang.

Ngomong-ngomong masalah pengisi acara untuk isra' mi'raj. Bukan kelas Fasya yang di tunjuk untuk mengisinya. Dan masalah apa yang dikatakan oleh Cici kemaren, itu masih termasuk ke dalam rencana mereka.

Huft.. Jika di ingat-ingat lagi permasalahan kemaren, ingin rasanya Fasya tertawa terbahak-bahak. Sungguh akting mereka sangat memuaskan. Fasya saja sampai menangis di buatnya.

"Gue cari ke depan dulu deh.. " kata Fasya,lalu berdiri dan meninggalkan masjid yang sebentar lagi acaranya akan di mulai itu.

Via hanya mengangguk tanpa minat untuk ikut menunggu Hana dan Anisa di luar. Sepertinya gadis itu sedang PMS. Sejak tadi Fasya ajak bicara, bawaan nya emosi terus. Fasya yang cantik kan jadi atut.

Fasya keluar masjid disaat MC baru saja memulai acara. Huft.. Fasya tidak peduli dengan semua itu. Jika Hana tidak hadir, lalu dengan siapa Fasya pulang nanti? Sendiri?

'TAKKUUUUT' teriak Fasya dalam hati.

Dulu Fasya pernah pulang sendiri menggunakan bus yang biasa lewat di depan rumahnya. Sial nya, didalam bus itu dia bertemu dengan siswa SMA tetangga.

Dengan tidak berperi kemanusiaan nya, mereka mengganggu Fasya seolah Fasya wanita murahan. Semenjak saat itu, Fasya memantapkan hati, berjanji pada diri sendiri untuk tidak lagi pulang sendirian naik bus.

Jika tidak ada teman untuk di ajak pulang bersama, maka ia akan lebih memilih untuk menunggu kakak sematawayang nya sampai malam sekalipun.

"Hanaaa... Anisa... Mana sih?? " gerutu Fasya.

Dilain tempat, Rafka yang sedang berjaga diluar demi keberlangsungan nya acara, melihat Fasya yang sepertinya tengah mencari seseorang.

Rafka pamit pada ketiga teman polsis nya yang lain untuk menemui Fasya.

"Hey.. " sapa Rafka.

Fasya membalikan badannya dan menemukan Rafka dengan tampang bodoh yang membuat Fasya ingin sekali mencium nya. Cium sama sepatu gue.

"Ngapain lo?" tanya Fasya .

"Ngeliatin lo" jawab Rafka ngasal.

Fasya memutar bola matanya jengah. Dasar buaya laut. Eh, buaya darat. Dimana-mana gombal saja kerjaan nya.

'Gak tau waktu banget sih ni anak kalau mau ngegimbal.. Ga liat apa gua lagi kalang kabut gini' dumel Fasya dalam hati.

"Receh banget gombalan lo" kata Fasya.

Cinta Dipenghujung Masa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang