•Bab 1

268 27 0
                                    

(Revisi✓)

••Hidup-hidup gue, berarti suka-suka gue. Kalau suka-suka dia,ngapain gue hidup? ••

"Home stay? Dipuncak? Seriusan lo?" pekik seorang gadis yang kini tengah berjalan menuju sebuah ruangan yang akan selalu ramai dikunjungi oleh warga sekolah disaat jam istirahat. Apa lagi kalau bukan kantin.

"Mulut lo terbuat dari apa sih? Suara gede banget kayak toa gitu! " ringis gadis dengan rambut sebahu sambil mengusap telinganya yang terasa berdengung setelah mendengar teriakan maut dari perempuan berjilbab dengan mata sipit itu.

Lihat saja ulahnya, sampai-sampai seisi kantin melemparkan tatapan horor kearah empat orang gadis ini.

"Sorry gue refleks" kata perempuan bermata sipit itu sambil menyengir sehingga membuat matanya hilang dan tidak kelihatan. "Tapi lo serius? Promnight tahun ini homesate dipuncak?".

"Home stay" ralat perempuan berjilbab satunya lagi.

"Iya itu maksud gue! "

"Iya, nanti habis pulang sekolah seluruh kelas XII wajib hadir di aula buat rapat soal ini" jelas perempuan berambut sebahu.

"Gilaaa! Pertama kalinya di SMA Bina Jaya ngadain Promnight diluar sekolah" teriak Gadis bermata sipit itu lagi.

"Lebay deh lo" kata perempuan sebahu sambil melirik dengan malas.

Baiklah, mari kita perkenalan terlebih dahulu!

Felisya Anugrah Abraham, seorang gadis dengan tinggi kurang lebih 152 cm, bermata sipit,disertai alis mata hitam, dan tidak lupa juga sifatnya yang periang.

Gadis berhijab ini selalu menjadi penghibur bagi ketiga temannya, bahkan bagi siapapun yang berada disekitarnya. Entah apa yang dilakukannya, pasti selalu berhasil mengundang gelak tawa orang orang disekitarnya.

Kekanak-kanakan memang sikapnya. Tapi, jika telah serius, maka kedewasaannya melebihi kedewasaan orang-orang dewasa.

Gadis ini kerap kali disebut cebol oleh ketiga temannya. No problem! buat mereka bertiga,tidak masalah untuk Fasya as Falisya. Tapi jika orang lain yang memanggilnya seperti itu, siap-siap bugeman Fasya menjadi makan malamnya.

Reihana Jannah, juga gadis berjilbab, dengan hidung lumayan mancung. Tinggi 1 cm diatas Fasya. Huft, Fasya memang yang paling pendek.

Ok, panggil saja Hana. Wanita sholehah yang selalu saja menjadi panutan bagi ketiga sahabatnya. Hanalah yang paling dewasa diantara mereka.

Meski jika dilihat dari perhitungan tanggal, Fasya yang lebih tua, tapi lihatlah, bahkan Fasya sendiri yang paling bocah. Sedangkan Hana yang umurnya paling kecil, terlihat begitu sangat dewasa.

Anisa Raodatul, juga wanita berjilbab, dengan bulu mata lentik dan.. Ya, lebih putih dibandingkan temannya yang lain. Orangnya suka tidak jelas, kadang suka badmood tiba-tiba. Tapi, dia yang paling care.

Yunisa Olivia, biasa dipanggil Via. Gadis ini berbeda dengan ketiga temannya yang lain, karena Via tidak mengenakan jilbab. Tapi bukan berarti Via non-muslim. Katanya dia belum sanggup.

Cinta Dipenghujung Masa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang