•Bab 33

34 12 0
                                    

Flashback on..

Fasya mengetuk berkali-kali dagu nya untuk mengingat kembali bahan apa saja yang diperlukan nya untuk memasak nanti. Untung ia pernah menemani Mama nya memasak. Jika tidak,entah bagaimana lah nasib nya dan teman sekelompok nya.

"Ayo Fasya, kamu ingat lagi, kira-kira apa yang dibutuhin.. " kata Buk Iis.

"Iya Buk.. Ini lagi mikir... " ucap Fasya.
Fasya menoleh pada Mulya yang hanya memandangi nya dengan tatapan yang entah lah. Fasya sendiri tidak dapat menafsirkan nya.

"Woy, lu tolongin gua mikir kek... Dari tadi nggak ada guna lo," kesal Fasya pada  Mulya yang sedari tadi seperti orang sakit jiwa yang baru ngeliat setan.

"Ck. Gua cowok Sya, nggak tahu apa-apa.." kata Mulya membela diri.

"Udah-udah Fasya, biar ibu bantu, kalian itu hanya perlu satu bahan lagi aja.. Garam.. " kata Buj Iis melerai sebelum terjadi pertengkaran kedua anak labil tersebut.

"O iya.. Makasih buk.. " kata Fasya tersenyum lebar.

"Jawab pertanyaan ibu dulu.. " kata Buk Iis sebelum memberi garam tersebut. "Apa yang sepasang bisa dipakai, kalau sebelah nggak bisa? "

Fasya cengo mendengar pertanyaan goblok yang keluar dari mulut buk Iis. Dari sekian banyaknya pertanyaan yang diberikan Buk Iis tadi, kenapa tiba-tiba soal yang satu ini malah nge-goblok?

"Apaan tu buk? " tanya Fasya bingung.

"BH buk. "

Baik Buk Iis maupun Fasya sama-sama membelalakkan mata nya kaget mendengar kata vulgar keluar dari mulut Mulya yang notabe nya selama ini selalu baik, tidak pernah berpikiran seperti lelaki pada umumnya yang selalu berfikiran negatif,tiba-tiba menyebutkan satu benda yang akan sangat sensitif terdengar di telinga perempuan jika lelaki yang menyebutkannya.

"Heh! Bego! Kenapa itu jawaban nya oon.. Ngelantur banget lu.. " kesal Fasya.

"Ya gue jawab apaa yang gua tahu Sya.. " lagi-lagi Mulya membela dirinya. "Bener kan buk jawabannya? "

"Bener apa nya? " sentak buk Iis dengan mata melotot membuat nyali Mulya menciut seketika.

"Kan bener buk, BH kan make nya harus sepasang... Kalau cuma sebelah, gunung ibu yang sebelah lagi mau di sanggah pakai apa? "

Flashback off..

"HHAHAHAHAH" semua yang mendengar cerita Fasya tadi dibuat tertawa terbahak-bahak seketika. Termasuk Anisa. Namun,saat mata mereka bertemu dengan Fasya, sebisa mungkin ia tahan tawa itu.

"Anjirr lu Mul, mainnya sama guru.. " kata Wahyu disela tawa nya.

"Brengsek.. Emang itu yang ada dikepala gua, mau gimana lagi.. " kata Mulya.

"Jawab Sendal kek, kaca mata kek, atau anting gitu.. " jawab Fasya masih kesal.

"Kaca mata bisa dipakai sebelah, lo nggak lihat kembaran si marsha yang waktu ke rumah beruang cuma make kacamata sebelah karena kacanya patah? " tanya Mulya sekaligus membela dirinya.

"Korban kartun nih.. " celutuk Mita.

" Kalau anting juga banyak artis yang make anting gede cuma sebelah.. Sendal apa lagi, orang gila dideket rumah gue pakai sendal cuma sebelah.. " sambung Mulya.

"GUA YANG GILA KALAU KELAMAAN NGOMONG SAMA LU... " teriak Fasya yang emosi nya telah naik ke ubun-ubun.

"YANG DISANA CEPAT! WAKTU TINGGAL SATU JAM" teriak pak Tio dari tenda khusus para guru yang ikut serta dalam acara camping sedangkan guru lainnya langsung pulang sehabis acara malam prom night.

Cinta Dipenghujung Masa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang