17. Ketiga bersaudara

25 7 0
                                    

Rumah terlihat sepi, cuma terdengar hembusan napas dari Empet. Hanya ada kehadiran dari seorang manusia, yaitu Empet. Sepertinya adiknya belum pulang sekolah. Sudah biasa Empet begini karena pasti dalam sebulan orangtuanya pergi sampai empat kali ditambah lagi kalo nginep. Untung saja Empet sudah terlatih dan berpikiran dewasa.

Yah... pasti kalian mengira Empet itu cuma bocah yang ga jelas, kerjaannya sering teriak teriak, berkata kasar dan kotor, ngajak ribut, dan memandangi yang terang terang seperti Idolnya yang katanya member WANNA ONE itu, namanya Kang Daniel. Tapi di sisi yang paling dalam dia itu lebih baik daripada sisi yang diluar.

Empet mengganti seragamnya dengan pakaian santai, lalu merebahkan dirinya di kasurnya. Dia memejamkan matanya. Lalu tiba tiba ponselnya berdering tanda telpon masuk.

Ck! Siapa sih... ganggu aja sempak.

Masih posisi yang sama Empet meraba raba nakasnya. Wait, sepertinya ada yang salah. Ini kenapa lembek lembek kenyel gitu dan juga bentuknya sulit dijelaskan. Setau Empet ponselnya itu keras dan berbentuk pipih. Saat Empet mencoba memencetnya ternyata bergerak-gerak.

Empet menengok cepat.

Fuck!

SIALAN CICAK ANJJJJ

"AAAAAAAAA!!!," Empet melemparnya asal. Sialnya cicak itu malah tertempel di boneka kesayangan Empet.

Empet melotot. Ini kenapa cicaknya ngeselin banget. Udak kecil lembek hidup lagi. Empet mengumpat berbagai macam hewan. Untung cuma hewan coba manusia, ga diapa-apain juga sih sama Empet.

Ponselnya berdering lagi kedua kalinya. Empet menoleh sekilas dan balik lagi melihat si cicak itu yang masih setia menempel di boneka beruang besar bewarna putih salju. Awas aja lu ntar kena sama gue. Jangan main main sama gue!. Lalu dengan cepat Empet menyambar ponselnya dan mengangkat panggilan itu.

"APAAN?!"

"Astaga kaget aku. Sekalinya diangkat malah di teriakin. Pengeng tau telingaku"

"BODO"

"Emangnya ada apa?"

"KEPO"

"Yaudah.... sekarang kerumahku gih, mamaku ngundang kamu makan bareng"

"......"

"Ajak juga adek kamu. Biar makin rame, makin banyak orang makin asik kata mama"

"Hmmm"

"Adek kamu udah pulang?"

"Belom"

"Yaudah tungguin dulu. Mama belum selesai juga kok masaknya ini"

"Ya"

"Hmm... kalo gitu kututup telponnya"

"Hm"

Empet menaro hpnya ke nakas. Setelah itu ia mengambil sapu disudut lemari. Tidak lupa juga ia pake topi, kacamata, masker, sarung tangan, kresek hitam untuk kakinya. Ya... jadi kaya sepatu kresek gitu.

Empet ketawa keras meremehkan.

"Saatnya berperang wahai makhluk hidup lembek hinggap di tembok"

---

Tok tok tok

Cklek

"Yaampun sayang mommy kan udah bilang kalo kesini gaperlu pake ngetok, langsung masuk aja. Kalo perlu sampe bobol biar cepet dapet momongannya"

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang