LIGHT

26. Dasar Sampah

Dont leave me alone~
You just come if u need~
:")

---

Brakkk

"Iyel!!"

Ini orang kenapa ada disini dah, batin Iyel.

"Lo gapapa kan?"

"Lo bisa liat sendiri gue disini gimana"

Gue masih bisa dengar percakapan diluar. Karena cuma kamar ini saja yang kedap suara. Gue memutuskan untuk keluar memastikan siapa yang datang.

"Siapa yang bawa lu kesini dek?"

"Iya dek kasih tau aja ke kita"

"Nanti gue gebok orangnya"

Ternyata lebih dari satu orang yang kesini dan gue kenal semua suara itu.

"Udahlah pulang aja sana capek gue"

"Ga akan. Sebelum lu kasih tau siapa dia"

"Tau lu dek di tolong juga malah begitu"

"Sakit hati akang, neng"

"Dateng aja telat, gimana mau nolong orang. Mending balik aja dah sana. Gue masih utuh ini"

Gue membeku di ambang pintu sebelum membuka pintu itu. Tangan gue berhenti mencekram gagang pintu itu. Cewe itu kenapa ga memberi tau ke mereka. Dia malah terlihat santai dan sama sekali ga berniat memberi tau. Memang dia baik baik saja tapi biasanya kalo sebagai korban pasti bakal memberi tau ke orang lain.

"Lagian ngapain sih kalian disini. Siapa yang nyuruh lagi?"

"Temen lo yang nelpon ke gue! Gue khawatir sama lo! Kita semua khawatir lu tiba tiba hilang ga jelas"

"Gila ya lo dek. Bukannya seneng dicari malah begitu jawaban lo"

"Tega lu dek sama akang. Terkenyoed ini hati akang sampe dalem. Kaya deep web"

Bacot banget anjir nih orang, batin Iyel.

"Makasih. Ayo balik"

"Ga ikhlas anjir lu dek"

"Pokoknya gue mau tau dulu siapa yang culik lo"

Seketika gue membuka pintu kamar gue dengan badan yang gue paksakan untuk berdiri tegak.

"Gue yang culik dia"

Mereka semua menatap kearah gue kaget. Sedetik kemudian tatapan mereka jadi tajam, kecuali cewe itu yang hanya mendecak kesal.

Si bego ngapain keluar lagi, batin Iyel.

Bugh bugh

Dua tinju mendarat di pipi gue. Badan gue oleng ke belakang tapi gue tetep menegakkan badan gue. Gue membiarkan dia memukul gue sepuasnya. Iya, dia itu Parez.