Happy Reading!
~~~
Tujuh hari lamanya Alenna dirawat pasca proses bersalin anak pertamanya, akhirnya Alenna diperbolehkan untuk pulang. Bau obat obatan yang kurang disukainya akan segera terganti dengan udara segar di luar sana dan ia akan merawat putranya itu bersama dengan Frasa, yang nampak begitu excited dengan kabar ini. Alenna begitu gembira saat dirinya bisa melihat wajah tampan putranya namun tak dapat dipungkiri, dia juga merasa sedih karena wajah putranya itu benar benar jiplakan dari wajah ayah yang tidak pernah menganggap anaknya.
"Len," panggil Frasa yang sama sekali tak ditanggapi oleh alenna.
"Alenna!" Panggil Frasa sekali lagi namun, dengan suara yang lebih keras dan itu berhasil menyadarkan Alenna dari lamunannya.
"Eh. Kenapa, Fra?" Frasa hanya menggelengkan kepalanya memaklumi keadaan Alenna saat ini, dirinya tau jika Alenna merasa sakit hati saat melihat wajah anaknya yang begitu mirip dengan pria yang telah menghamilinya. Usaha Alenna untuk melupakan pria itu hanya sebuah angan angan, mengingat bagaimana kemiripan anaknya dengan pria brengsek itu.
"Jangan sedih, aku selalu ada buat kamu. Lupain aja orang yang nyakitin kamu, yang seharusnya kamu ingat adalah orang yang selalu buat diri kamu bahagia," Alenna menghela nafas berat kemudian menyungingkan senyum manis, sambil menganggukkan kepalanya.
"Gini dong, masa sudah punya anak masih saja galau galauan," ucap Frasa sedikit bercanda, berusaha mencairkan suasana dan berhasil membuat Alenna terkekeh kecil.
Pandangan Alenna beralih pada seorang bayi kecil nan tampan yang membuat hidup Alenna kembali berarti. Alkano Yerikho, Alenna memberikan nama itu pada putra tampan berharap bisa menjadi seorang pria yang bertanggung jawab. Jauh dari sifat buruk Erlang, ayahnya.
"Len, Yerikhonya sudah tidur?" Tanya Frasa yang sedang sibuk merapikan barang barang milik Alenna sebelum pulang sedangkan Alenna sedang sibuk menyiapkan barang barang milik Yerikho,"sudah, nyenyak banget lagi,"
"Nanti malam kita jalan jalan, yuk! Ajak Rikho juga," Alenna menghentikan kegitannya, matanya melirik keatas. Frasa memandang penuh harap kearah Alenna yang nampak sedang berpikir.
"Gak ah, lagian Rikho baru umur seminggu" tolak Alenna, ia menatap kearah Rikho yang masih sangat mungil dan lemah. Alenna sebenarnya ingin menerima tawaran Frasa mengingat dirinya yang pulih dengan cepat karena dirinya melakukan persalinan secara normal.
"Ayolah, Len. Lagian kumu kan sudah pulih, kalau masalah Yerikho kamu titipin sama orang tua aku saja. Kamu lihatkan gimana exaitednya orang tua aku saat lihat anak kamu, mereka aja menganggap Yerikho sebagai cucu mereka sendiri," Alenna nampak berpikir atas saran yang diberikan oleh Frasa. Alenna menarik nafas dalam,"yaudah deh, tapi aku yang traktir kamu ya,"
"Lah, lah. Kok gitu sih!" Ucap Frasa tak terima atas permintaan sahabatnya itu.
"Yaudah, kalau kamu gak mau," Alenna hanya mengangkat bahunya acuh sedangkan bahu Frasa meluruh menandakan dirinya pasrah akan permintaan Alenna,"iya, iya. Kamu yang bayarin aku,"
"Harusnya gitu, kan kamu sudah bayar uang perawatan dan bersalinku," Frasa hanya mendengus kesal, Frasa tak meminta Alenna untuk mengembalikan uangnya, ia ikhlas.
"Aku kan sudah mengatakan beberapa kali kalau kamu gak boleh merasa merepotkan ku beserta keluarga besarku," peringat Frasa membuat Alenna menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal.
"Ya, tapi uang yang kamu keluarkan tidak sedikit. Dua puluh lima juta--" ucapan Alenna seketika menggantung diudara saat mulutnya dibekap oleh telapak tangan milik Frasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RomanceKisah tentang perjuangan seorang pria brengsek untuk mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali bersama dengan wanita yang ia cintai-- wanita yang dulu ia permainkan, ia sakiti dan ia hancurkan masa depannya karena wanita itu harus hamil atas perbua...