Hai teman teman, Flo mau tanya nih. Flo kan pengen rajin update, kira kira Flo update berapa kali seminggu ya dan hari apa aja? Tolong banget partisipasi ya teman teman:(
Oh ya. Flo juga minta dukungan dari kalian yaa biar Flo lebih semangat buat update, kadang pengen banget update tapi lihat vote dan komen itu bikin gak semangat:( mohon dukungannya ya teman-teman.
Love u all and Happy reading!
***
Alenna menatap sinis kearah pria disampingnya ini, pria tampan dengan tubuh atletis yang terbalut dengan kemeja berwarna putih serta jas hitam yang menambah kegagahannya. Pria itu nampak begitu santai mengendarai mobilnya itu tanpa memperdulikan wanita disebelahnya yang menatapnya dengan tatapan tajam. Cukup lama saling berdiam diri tanpa ada yang mau membuka suara untuk memecahkan keheningan , akhirnya Alenna dengan canggung mulai membuka suara.
"Sebenarnya maumu apa, Erlang?" Tanya Alenna membuat Erlang menaikkan sebelah alisnya penuh tanya, kemudian melirik sekilas kearah Alenna.
"Mauku?" Tanya Erlang dengan pandangan yang masih fokus ke depan.
"Heem," gumam Alenna mengiyakan pertanyaan Erlang barusan.
"Kamu dan Anak kita," Erlang menjawab pertanyaan yang ditanyakan Alenna padanya dengan jawaban yang singkat padat dan jelas yang membuat Alenna mendengus dengan kedua bola matanya yang memutar.
" Kamu tidak mencintai kami Erlang, kamu hanya kasian," ucap Alenna singkat dengan tatapan yang tertuju pada pemandangan diluar jendela yang berada disampingnya.
"Apakah penjelasanku kemaren belum jelas? Perlukah lagi aku mengulangi penjelasannya atau perlukah aku memanggil teman teman ku? " Alenna hanya diam tanpa memperdulikan ucapan Erlang barusan, ia tau jika Erlang sungguh sungguh dalam berucap. Perasaan dan logika Alenna berperang membuat Alenna merasa bimbang, hatinya mengatakan jika Erlang serius dengan semua ini namun pikirannya masih mengingat jelas rasa sakit yang pernah ia rasakan karena Erlang. Alenna tau jika semua ini bukannya hanya salah Erlang, namun Alenna juga sadar dia juga bersalah disini.
"Aku mencintai Renold," ucap Alenna sambil menundukkan kepalanya serta tangan yang memilin ujung rok span nya.
"Kamu berbohong Alenna," ucap Erlang enteng tanpa beban sedikitpun.
"Untuk apa aku berbohong, sebentar lagi kami akan menikah," gumam Alenna sambil melihat lihat kearah luar jendela. Erlang bertanya dengan santainya," bukan kah dulu kau sangat membencinya?"
"Iya dulu aku sangat membencinya karena berusaha memisahkanku dengan orang yang aku cintai namun sekarang aku bersyukur karena aku tau ia memang benar mencintai ku, ia tak membiarkan diriku jatuh pada pria brengsek seperti mu," ucap Alenna dengan nada yang sinis dan tatapan tajam yang ia tujukan pada Erlang serta tidak lupa bibir yang tersenyum miring seolah olah meremehkan.
Seketika tubuh Alenna terdorong cukup kuat kebelakang saat Erlang dengan sengaja menginjak pedal gas dalam dalam, Alenna rasanya seperti menumpang dengan pembalap F1 yang sedang berada di arena balap.
Selama beberapa detik Alenna menahan nafasnya dengan susah payah, menelan salivanya sendiri saat mobil yang dikendarai oleh Erlang dengan lihainya menyalip kendaraan kendaraan lain yang berada didepannya.
Selama perjalanannya Alenna hanya mampu terdiam, dalam hatinya berdoa agar tak ada kejadian buruk yang menimpa mereka.
Alenna akhirnya mampu menghembuskan nafas lega saat mobil mewah milik Erlang berhenti di halaman depan kantor milik keluarga Frasa, dimana dirinya bekerja sebagai sekertaris sesuai dengan jurusan yang ia ambil saat masa sekolah ya, walaupun dirinya belum bisa menyelesaikan kuliahnya untuk mendapatkan sebuah gelar sarjana.
![](https://img.wattpad.com/cover/168030776-288-k690745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RomansaKisah tentang perjuangan seorang pria brengsek untuk mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali bersama dengan wanita yang ia cintai-- wanita yang dulu ia permainkan, ia sakiti dan ia hancurkan masa depannya karena wanita itu harus hamil atas perbua...