03

12.2K 504 1
                                    

Terkadang bila jarak sudah memisahkan kata rindu baru terucap
-Nafisha-

Pagi yang cerah dengan sejuta semangat baru, aku memang gadis yang menurut orang orang periang. Khimar dusty pink yang ku kenakan sedikit berkibar terkena sapuan angin ku langkahkan kaki ku menuruni bis yang sudah sampai di halte institut Teknologi Bandung, kampus yang menjadi impian ku dan Allah mengabulkan doa do'aku walaupun tidak untuk kuliah tapi bagiku sudah luar biasa bisa menimba ilmu disini.

Sebenarnya pelatihan yang aku ikuti ini seperti kuliah biasa dan ada beberapa praktek yang berbeda dari perkuliahan karena memang kita orang industri.

Banyak mahasiswa yang mengawasiku entah apa yang salah dengan diriku, semakin ku tundukkan kepala ku, karena risih rasanya dilihat banyak orang apalagi laki laki, karena terlalu menunduk sampai aku tidak sadar kalau didepan ku ada orang, dan ya, aku terjatuh kerena orang tersebut juga buru buru. "Maaf, kamu nggak papa? " Sambil tangannya terulur ke arah ku brniat membantu ku berdiri. "Iya nggak papa kok saya juga salah",  aku mencoba berdiri tanpa menerima uluran tangannya karena memang dia bukan mahram ku walaupun agak kesusahan aku tetap berusaha dan alhamdulillah aku bisa berdiri, "maaf saya duluan ya, ada kelas pagi dan akan dimulai sebentar lagi ", kataku sopan.

Walaupun kita pelatihan tapi entah kenapa yang sekarang ini berbeda karena kita ditempatkan di basic kita masing-masing dan berbaur dengan mahasiswa baru, aku di teknik kimia,Rafli diteknik mesin, Elina geologi, dan Michelle di teknik informatika, dan yudha di teknik listrik industri. Kita memang bekerja di salah satu perusahaan dibidang migas yang lumayan besar, dan disini pelatihan kedua yang kami ikuti setelah dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember di surabaya. Karena jam masuk kita berbeda jadi tau lah kenapa aku berangkat sendiri.

Aku berjalan tertatih menuju gedung teknik kimia yang jaraknya lumayan jauh dari gerbang utama, dengan kondisi kaki yang mungkin terkilir berasa semakin jauh saja, andai aku dirumah pasti ayah sudah memarahi ku tapi juga mengurut kakiku entah dari mana ayah belajar, mungkin dari nenekku yang notabennya seorang bidan atau tante ku yang seorang perawat, ah entah lah, aku merasa rindu mereka.

Tanpa sadar aku sudah memasuki kelas, ada sekitar 50 orang yang berada dikelas ini, setelah beberapa menit aku mengistirahatkan diri dengan duduk disalah satu bangku yang ku pilih menjadi bangku ku selama aku mengikuti materi ini. Seorang dosen muda memasuki kelas kami dan betapa terkejutnya aku, ternyata dia yang menabrak ku  tadi pagi. Aku mencoba bersikap biasa saja seakan tak terjadi apa apa.

Tak ada materi dihari pertama untuk semua materi, dan untuk materi kali ini pun sama, pak Hans memperkenalkan dirinya, " Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Hans Tirta pratama, saya disini mengajar 2 mapel yang akan kalian ikuti yaitu kimia dasar dan kimia organik, saya akan menuliskan e-mail saya dan tugas yang saya berikan kalian bisa mengumpulkannya di alamat email ini, sekian dari saya apa ada yang mau ditanyakan? " Ada salah satu teman ku yang belum ku ketahui namanya mengacungkan tangan pertanda dia ingin bertanya, "alamat rumahnya dimana pak, nomer whatsapp sama setatus nya apa pak? " Kompak semua temanku riuh mendengar pertanyaan nya tadi "kalo itu mungkin privasi saya dan mungkin kamu bisa mendapatkan informasi itu nanti jika bisa menjadi murid spesial saya,ok selanjutnya kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing, dimulai dari........... Nafisha, silakan maju kedepan sebutkan asal sekolah nama dan alamat rumah serta motivasi masuk ke kampus kita tercinta " Rasa deg deg an itu muncul tapi aku mencoba bersikap biasa saja, anggap saja sedang presentasi didepan para petinggi perusahaan yang sudah biasa kulakukan dulu, "perkenalkan nama saya Nafisha Kayla Fadhilla al fafa fauzi, saya berasal dari kota tuban Jawa Timur,   alamat saya di mess karyawan PT. Pertamina Rosneft, sekian dari saya mungkin ada yang ingin ditanyakan? " Raut wajah teman teman ku seolah berpikir, ternyata pak Hans yang bertanya kepada ku "oh jadi kamu siswa pelatihan yang ditempatkan disini? Boleh bercerita banyak tentang pengalaman kamu selama pelatihan di ITS dan pengalaman kamu bekerja di Rosneft " Pinta pak Hans padaku, "saya pelatihan di ITS selama 6 bulan disana saya banyak diajari tentang alat alat industri yang juga pernah saya pelajari di SMK dan juga pernah beberapa kali saya operasikan diperusahaan, pelatihan saya di ITS sedikit berbeda dengan yang saya jalani saat ini, kalau disini seperti kuliah biasa sedangkan disana saya lebih banyak praktek dari pada materi seperti sekarang ini, saya bekerja di Rosneft baru satu tahun belakangan ini itupun hanya 6 bulan yang berada diperusahaan sedangkan 6 bulan nya saya di ITS sekaligus bekerja mengecek bahan baku PT. Rosneft sendiri yang dikirimkan dari berbagai wilayah" ,"Ada yang mau bertanya lagi mungkin" Tanya pak Hans, semua teman ku tak ada lagi yang  bertanya jadi dilanjutkan ke mahasiswa yang lain, kalau berbicara pekerjaan ku saat pelatihan aku teringat ayah, karena saat itu bertepatan ayah juga ditempatkan disalah satu perusahaan di surabaya, jadi kita lebih sering bertemu, kadang juga pulang bersama untuk mengunjungi bunda, bunda di tuban ayah juga sekarang di tuban, aku jadi ingin pulang berkumpul dengan semua keluarga ku. Jarak memang selalu memisahkan kita, ayah yang selalu berpindah kadang juga kami ikut, usaha bunda dibidang fashion yang mengharuskan bunda ke berbagai tempat untuk mengecek usaha nya, saudara kembar ku bang hafiz yang sekarang ingin mengikuti jejak ayah di  jakarta. Aku rindu kalian.

****
Hay semua lebih panjang nih ya walaupun belum sampai 1000 kata semoga kalian puas dan ini hanya fiktif belaka ya alias hanya hayalan 🤣 semoga suka jangan lupa tinggal kan jejak see you next chapter 🙏 selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan

assalamu'alaikum pak dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang