09

7.7K 351 4
                                    

Ketika kamu sudah meminta gadis pada orang tuanya, berarti kamu sudah siap menanggung semua tentangnya

-aditya-

Nafisha pov.

Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang, dan besok aku langsung pulang ke tuban, sebenarnya dokter masih melarang ku untuk pulang ke tuban tapi karena ayah dan bunda yang menyuruh ku pulang untuk dirawat dirumah, mungkin kembali setelah masa cuti ku habis.

Aku mengambil cuti satu bulan, sebenarnya bukan aku tapi perusahaan yang mengajukan karena memang kasus ku ini termasuk kecelakaan kerja, jadi pihak perusahaan yang mengcover semua, mulai dari rumah sakit, perawatan, obat obatan, sampai pengajuan cuti dan transportasi pulang semua ditanggung dan dibuat senyaman mungkin untukku.

Aku pulang diantar dokter Adit, dia mengajukan cuti seminggu untuk menemani ku pulang, katanya sekalian mau melamar ku secara resmi pada keluarga ku, ada rasa berbeda didalam dadaku entah rasa apa ini.

Sebenarnya bu tina juga mau menemani ku tapi karena beliau ditugaskan keluar kota dan kemarin sudah mengambil cuti untuk menjaga ku jadi hari ini dia hanya mengantarkan ku ke mess dan membantu ku membereskan barang barang yang akan ku bawa pulang.

"Udah siap semua kan nak " Tanyanya padaku. "Kamu juga dit udah siap semuanya kan?  Tinggal berangkat?, kamu disana seminggu ya, sekalian jagain fisha nanti ibu susul minggu depan sambil bawa hantaran buat fisha " Tanya bu tina antusias dengan wajah berseri sering.

"Ya ampun bu...  Ngapain disana seminggu, nanti aku bosen bu, lagian ibu juga, belum tentu fisha nerima lamaran Adit masa udah mau ke sana aja " Jawab Adit kesal dengan antusias ibunya.

" Kok kamu bilang nya gitu sih dit, doa itu yang baik baik sama fisha nya dirayu biar mau sama anak begajulan kayak kamu " Ucap bu tina menggebu gebu, "sha kamu bakal Terima Adit kan Sha?  Kamu udah bilang insyaallah loh sama ibu, InsyaAllah itu artinya banyak iyanya " Katanya memelas padaku.

"Fisha nggak jamin bu, fisha mau sholat Istiqhoroh dulu, biar Allah yang nentuin mana yang paling baik buat fisha " Kataku tulus.

"Tuh dit giliran kamu ngerayu Allah biar dijodohin sama fisha, biar kamu nggak mainin perempuan aja " Katanya menyinggung dokter Adit.

Sebenarnya aku sudah tidak kuat menahan tawa yang sudah siap pecah, melihat dia orang didepan ku beradu argumen, tapi aku masih menghormati bu Tina yang lebih tua.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 jadi kita memutuskan untuk segera berangkat, karena kita naik mobil tidak naik pesawat, dokter hanya mengizinkan ku naik mobil dan tidak naik pesawat dulu sampai 2 bulan kedepan entah ada apa dengan kepala ku, yang diberi tahu hanya dokter Adit.

Kami ber tiga, aku, dokter Adit dan satu sopir untuk bergantian nyetir sama dokter Adit. Perjalanan kami tempuh cukup lama mungkin jam 10 malam kita baru sampai di tuban.

Karena baru setengah jalan dan waktu dhuhur sudah tiba aku meminta mereka untuk istirahat sejenak untuk sholat dan makan, aku sudah cukup kenal dengan rumah makan ini. Dulu bunda sering mengajakku pergi ziarah ke makam para Wali Songo, menurut bunda tempat wisata sekaligus memberikan pendidikan ya ziarah selain berdoa, melihat tempt baru, dan kita bisa tahu bagaimana cerita nya dizaman dahulu, jadi aku mengenal rumah makan itu saat aku mau ziarah dan ayah mengajak kami mampir.

Makanan disini cukup nikmat untuk lidah ku yang rewel, dokter Adit pun menyukainya kami makan dengan khidmat, tak sampai 15 menit acara makan kami selesai, lalu kita pergi ke masjid dekat sini, saat aku sudah bersiap masuk ke shaf wanita ada yang memanggilku ternyata itu dokter Adit.

"Sha..  Tunggu saya ya, kita jama'ah" Ucapnya sedikit gugup.

"Iya dok, saya juga mau siap siap pakai mukena dulu, permisi " Ucapku canggung.

Tak ku sangka dibalik sosoknya yang membuat ku sebal, yang kurang sopan santun menurut ku, tapi bacaan alquran nya bisa menggetarkan hatiku, rabbi ada apa dengan jantung ku, kenapa ada yang lain rasanya.

Setelah sholat kita melanjutkan perjalanan, kita sampai di tuban 2 jam lebih awal yaitu pukul 8 jadi sekalian mengantarku dokter Adit langsung menemui ayah.

"Assalamualaikum om " Ucapnya sambil mencium tangan ayahku, yang ku ikuti dibelakangnya.

"Waalaikumsalam, jadi ini yang namanya Adit, lebih tampan ya " Ucap ayah diakhir dengan kekehan menggoda.

"Om bisa aja...  Nggak juga kok om, kedatangan saya disini selain mengantarkan fisha saya juga punya maksud lain om,  saya ingin meminta fisha untuk jadi istri saya " Ucapannya gugup.

"Jadi kamu punya apa sudah berani khitbah putri ayah? " Tanya ayah serius, walaupun aku tahu ayah hanya menggodanya saja.

"Maaf om, saya hanya seorang dokter yang hanya praktek dirumah sakit, tapi insyaallah cukup untuk menafkahi putri om " Ucapnya yakin.

"Maaf bukan itu yang saya tanyakan, maksud saya bekal agama apa yang kamu punya, saya hanya takut orang yang saya pilih tidak bisa membimbing putri saya " Diluar dugaan ku ternyata ayah menanyakan hal itu pada Adit.

"Saya orang yang sedang tersesat om dan bersama fisha saya bisa menemukan titik terang saya " Ucapnya gugup entah apa yang ada dipikirannya, cukup susah memang meyakinkan ayah tapi aku tahu ayah melakukan yang terbaik untuk ku.

"Ok kamu akan saya Terima jika kamu mampu menghafal 5 surat untuk putri saya, yasin, Al-Kahfi, al-mulk, waqi'ah, dan Ar-Rahman, tidak sulit bukan?  Permata saya terlalu berharga sebenarnya tapi kamu sudah berani datang jadi saya hargai perjuangan kamu " Tegas ayah, aku tidak mengira ayah akan memberi syarat sesulit ini untuk seorang Adit, aku tahu secara tidak langsung ayah memata-matai kami walaupun jauh jadi mungkin ayah mengetahui sifatnya yang sebenarnya.

"Baik om saya akan usahakan walaupun itu berat untuk saya ,kalau begitu saya pamit undur diri dulu om besok saya sudah harus kembali ke Jakarta" Ucapnya lesu, lalu mencium tangan ayah ku dan berjalan keluar dengan tatapan yang sulit ku artikan.

Hari semakin larut entah kenapa pusing dikepala ku terasa lagi dan saat ini cukup parah, aku berjalan ke dapur untuk mengambil minum tapi ditengah jalan mataku mulai kabur dan aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

****
Maaf dunia real ku lagi asik sampai lupa kalau punya project ini, yang seharusnya aku rajin update tiap hari, maaf yang sudah menunggu, selamat membaca,jangan lupa tadarus nya, see you next chapter, assalamu'alaikum 🙏

assalamu'alaikum pak dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang