22

6K 274 20
                                    

Nafisha pov.

Karena kita sudah sepakat untuk tidak mempublikasikan hubungan kita, tapi bukankah kabar baik harus disebarkan. Dan takutnya nanti terjadi fitnah kalau salah satu dari mereka tahu aku jalan sama mas adit,  jadi aku memutuskan untuk mengupload foto tanganku dan mas adit saat resepsi kemarin.

Nfs_kayla

Terimakasih atas semuanya, semoga Allah selalu meridhoi jalan kita kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih atas semuanya, semoga Allah selalu meridhoi jalan kita kedepannya. 
  
Tuban, 08-08-2018

Sengaja aku tidak mentag akun instagram mas adit.

"Kamu upload foto apa sha? " Tanyanya padaku.

"Ya liat sendiri dong mas, kamu juga pegang HP, kuota juga ada, sekalian dilike disave dikomen dishare kalo perlu " Candaku.

" Durhaka sama suami masuk neraka loh "

"Iya iya bercanda aku, ngancem nya gitu mulu dari kemarin,  udah ah fisha mau mandi dulu capek " Pamitku.

Tak butuh waktu lama untukku mandi karena memang aku tipikal orang yang tidak suka berlama-lama didalam kamar mandi,  aku keluar sudah lengkap dengan piyama panjang dan hijab instan.

"Kok pake masih pake hijab sha? Kan udah dalam kamar" Tanya mas adit padaku.

"ya nggak papa kan, nyaman aja udah kebiasaan dirumah ".

" Kan sekarang udah pindah rumah, pindah kebiasaan dong, pengen liat rambut kamu aku sha "

"Iya iya, ini dibuka "

"MasyaAllah cantiknya istri ku "

"Iya dong, fisha ke dapur dulu mau buat coklat panas ".

Aku mencoba berlama-lama didapur , dekat dengan mas Adit membuat jantungku tidak sehat. Tak beberapa lama terdengar langkah kaki mendekat, dan sudah ada tangan yang melingkar dipinggangku.

" Apaan sih mas? Aku lagi buat coklat, lepas dulu nanti tumpah ini airnya "

"Nggak bakal tumpah sha kan aku nggak megang tangan kamu, yang bekerja juga tangan kamu "

" Ish, kan akunya ga nyaman, kesiram nanti tangan kamu "

"Iya Iya aku duduk "

Aku bahagia dengan pernikahan ini ya walaupun bukan pernikahan impian ku, tapi aku bersyukur punya suami yang baik walaupun bermasa lalu yang suram, ada sedikit rasa takut yang menyelinap dihatiku, takut kalau mas adit kembali kedunia kelam itu. Dia orang baik tak seharusnya ada disana, mungkin ada baiknya aku meminta dia untuk merombak pertemanannya agar berteman dengan orang yang baik baik saja.  Bukankah jika kita berteman dengan penjual parfum kita juga akan punya bau yang harum? Begitupun sebaliknya, jika kita berteman dengan penjual kotoran pasti bau badan kita juga tidak sedap.

" Mas..  Aku mau ngomong sama kamu?",  Ucapku sedikit gugup, sambil membawa dua belas coklat panas ke meja makan.

"Ngomong aja sih sha...  Kaya sama siapa aja. Kenapa sayangku.. ?  "

"Ish mulai kan..  Fisha serius ini "

"Iya Iya..  "

" Mas gimana kalo mas adit sedikit menjauh dari teman teman lama mas adit "

" Emangnya kenapa sih sha?  Kan mereka baik juga ke kamu, nggak ada masalah kan sama kita "

"Bukannya gitu mas..  Kan mereka yang bawa kamu ketempat yang nggak seharusnya kamu ada disitu.  Aku nggak mau kamu terjerumus lagi mas, udah cukup kamu buat orang tua kamu kecewa,  coba pikirin ibu gimana perasaannya anaknya dididik baik baik, malah salah jalan gara gara salah pergaulan, pasti ibu sedih ngerasa gagal ngedidik kamu mas. "

"Oke aku akan coba tapi  aku nggak bisa janji untuk secepatnya tapi perlahan mereka juga akan pergi dengan sendirinya "

" Gitu dong anak baik "

Selang beberapa menit dari perbincangan kita, telfon mas Aditya sudah berbunyi, entah inisiatif dari mana dia sudah membawa hpnya dan hpku.

Mas Adit mengangkat telfonnya, nama viona yang tertera dalam layar hpnya, dia berjalan sedikit menjauh dariku.

" Hallo vio, ada apa?  "

"Ada apa kamu bilang?  Kamu ninggalin aku gaada kabar, nggak bilang nggak apa, tiba tiba pergi gitu aja "

"Iya maaf tapi aku udah nikah vio. "

" Apa??  Kapan dit?  Kamu gitu ya..  Kamu jadi nikah sama gadis kampung itu,  kamu ninggalin aku demi gadis kampung itu?  Cepet ke sini atau aku bakal jemput kamu ke apartemen "

" Nggak aku nggak bakal kesana, dan kamu, jangan pernah kesini, jangan ganggu rumahtangga aku, aku mau mulai hidup dari awal, terimakasih undangannya terimakasih, jangan hubungi saya lagi ". Ucap mas adit lalu mematikan hpnya.

Aku memang sengaja berdiri jauh dibelakangnya,  agar dia tidak tahu kalau aku sedang mendengarkan dia berbicara, aku tahu sebenarnya ini tidak baik, tapi melihat nama viona dilayar hpnya membuat ku takut kalau mas adit kembali ke mereka.

" Siapa mas yang telfon?  " Tanyaku

Ekspresinya sedikit kaget melihatku yang sudah berdiri dibelakangnya, bukannya menjawab pertanyaanku dia malah menghambur ke pelukan ku.

" Maaf sha,  bimbing aku, buat aku bahagia sampai aku lupa dengan mereka, jangan tinggalin aku dan buat aku gila lagi "

" Ssstt,  nggak akan, fisha tetep disini disamping mas adit kapan pun dan bagaimanapun nanti, kita belajar bersama raih syurganya Allah "

" Aku takut kamu marah aku angkat telfon dari viona "

" Nggak fisha nggak marah, kan bagaimanapun mereka teman mas adit kita nggak boleh mutus silaturahmi, tapi ya gitu dijauhin sedikit demi sedikit tapi tetep temenan,  doain mereka cepat dapat hidayah biar kita bisa sama sama ke syurga "

*****

Selamat berkangen kangen riya dengan cerita ini 😅 setelah sekian lama akhirnya update juga ya gais 😂

Aku juga rindu kalian pengennya cepet update tapi waktunya nggak ada, lagi sibuk sibuknya les, jam tambahan dll buat UN bulan Maret ini.

Terimakasih buat kalian yg mau menunggu cerita ini buat update

See you next time, aku nggak janji buat update cepet.

Danke ❤

Tuban , 25 Januari 2020.

assalamu'alaikum pak dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang