Beberapa siswa-siswi berkumpul dengan suara heboh sekaligus terheran heran. Ada apa?
Di balik mading berlapis kaca itu terdapat foto-foto yang membuat mereka heboh. Bertepatan dengan Gina yang melihat nya, cewek itu langsung membubarkan kerumunan orang orang yang berada disana. Mencabut dengan kasar beberapa lembar foto dari balik kaca mading.
Gina berjalan dengan sangat kesal sekaligus geram. Entah ada apa dengan dia yang seperti itu hari ini.
"Maksud lo apa?!"
Vito terkejut dengan bentakkan yang dilakukan oleh Gina.
"Weits santai dong bro," ucap Revo.
"Iya ada apa emang?"
Gina menggertakkan gigi nya. "Dimana ketua lo?"
Vito dan Revo menggelengkan kepala nya bingung, sebenarnya mereka pun sedari tadi hanya berdua dan belum melihat tanda tanda Afra.
"Liat tuh, maksud nya apa coba?" Gina melemparkan foto foto yang ia cabut dari mading.
Vito mengambil foto foto itu,
"Apa?!"
⚫⚫⚫
Dibalik selimut yang tebal dan halus, disitulah Kinan sedang tertidur pulas. Ditemani Afra cewek ini kini merasa lebih nyaman.
"Kin, istirahat yang cukup ya. Gue janji abis pulang sekolah nanti gue bakalan dateng lagi kesini.
Afra menutup pelan pintu kamar Kinan, karna tak ingin ia membangunkan gadis itu.
"Bun, saya berangkat sekolah ya. Assalamualaikum." tak lupa untuk mencium punggung tangan Bunda Kinan.
"Eh iya waalaikumsalam, hati hati ya."
Afra bergegas dengan motorcycle mewah nya, melajukan motor besar nya diatas kecepatan rata rata. Biasa nya Afra datang sesuka hati, tapi kali ini ia datang hampir pagi.
Jalanan menuju sekolah pun terlihat sangat ramai. Gerbang sekolah yang hampir menutup, tak mengurangi rasa gugup dalam diri Afra.
"Pasti bakalan ke kunci." cewek berambut panjang sekaligus berponi itu terus meremas rok abu abu karena merasa gugup, dan rasa takut untuk dihukum mulai merata di seluruh pikiran.
Usaha nya sia-sia gerbang megah di hadapan nya sekarang ini sudah tertutup rapat, dan tidak ada celah bagi nya untuk masuk kedalam sana.
"Gimana ini?!"
"Naek ke motor gue,"
Cewek berponi itu terlonjak kaget. Tidak ada pilihan lain, mau tidak mau ia harus menaiki motor besar milik seseorang dibalik helm.
Tin!
Pak Budi selaku satpam sekolah, dengan sigap dan cepat membukakan pintu gerbang. Setelah Afra memasuki area lingkungan sekolah barulah Pak Budi menutup kembali gerbang masuk yang megah itu.
"Ma-makasih ya." ucap cewek berambut poni.
Afra tidak merespon, ia hanya fokus dengan tali helm yang sulit untuk ia buka.
"Sini biar aku yang bukain." Afra mencekal tangan cewek itu.
"Gausah."
Karena merasa geram, Afra mulai kehilangan kesabaran nya. Dan meminta cewek itu untuk membukakan tali pengait yang sudah mencekik leher Afra.
Devy membuka secara perlahan tali pengait yang terbelit satu sama lain.
"Kak Afra?" batin cewek itu, degupan jantung nya terasa sedang berlari sangat kencang.
"Nama aku Devy," Devy mengulurkan tangan kanan kepada Afra.
Afra menerobos uluran tangan Devy, meninggalkan cewek berponi itu di area parkir sendiri.
⚫⚫⚫
Bel istirahat berdering 11 menit yang lalu.
"Ha? Serius?" ucap gerombolan cewek di kelas IPA X.
"Emang gimana ceritanya, pasti lo deg deg an ya."
"Iya iya cerita dong." sahut cewek yang lain nya.
Devy menyilangkan kedua tangan nya di depan dada. "iya gue ceritain kok."
Devy mulai menceritakan kejadian tadi pagi kepada teman teman nya dengan raut wajah yang senang sekaligus tegang.
"Tapi, kalau menurut rumor yang gue tahu, kak Afra lagi deket sama kak Kinan lho." ucap Zahra.
"Iya rumor nya juga gitu, belakangan ini gue selalu lihat kak Kinan dianterin kak Afra ke rumah nya." ucap Anggi.
"Oh ya, emang nya lo tahu dari mana kalo kak Afra nganterin kak Kinan?" tanya Devy.
"Rumah gue sama rumah kak Kinan depanan, jadi gue gak sengaja lihat."
Devy dan Zahra mengucapkan nada 'o' sebagai jawaban.
Sementara Gina, saat ini cewek itu berada di dalam rooftop tempat Afra dan kawan kawan nya berkumpul.
Kebetulan hanya ada Afra di dalam sana.
Kan Afra sama Gina sekelas, trus kenapa gak ngomong dikelas aja? Ya karna Afra bolos pas pelajaran pertama.
"Fra!"
Afra yang sedang memukul samsak itu tidak berhenti ataupun menoleh kearah Gina.
Gina menunjukkan beberapa foto kepada Afra, cowok itu menatap tajam Gina. Merebut beberapa foto dari Gina lalu menyobek sampai kertas itu hancur.
"Apa yang laen udah pada tau?"
Gina menggeleng. "gue gak tau soal itu, tapi yang pasti semuanya udah menyebar secara cepat."
"Apalagi kabar yang kayak gini, kalian kan sama sama famous." ucap Gina menekankan pada kata famous.
Afra memutar bola mata nya kesal. "rahasia in ini dari Kinan, gue akan cari tau siapa yang udah ngelakuin ini."
Gina mengangguk dengan raut wajah sedih sekaligus kesal, bagaimana jika Kinan tahu?
Bel kembali berdering.
Jam 11.23 saat dimana seluruh siswa masih berada di dalam kelas.
Tak terkecuali cewek berponi yang sedang memegang kepala kedua tangan nya. Langkah kaki yang tak tahu ingin kearah mana, wajah yang pucat pasi, bibir kering, menandakan cewek itu sedang sakit.
Karena tak kuat menahan bobot badan nya cewek itu terjatuh dengan kasar, tak ada seorang pun yang berada disana.
"Lho? Ada yang pingsan?"
Dengan hati hati cowok itu menggendong tubuh milik cewek berponi sembari merebahkan nya diatas kasur UKS.
Setelah beberapa menit kemudian.
"Eh, kak..." ucap Devy dengan mulut menganga.
coba deh kalian komen cerita ini, biar semangat lanjut nya 🙃
don't forget for vote + comment, because vote + comment tu free 😌

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy vs Tomboy Girl
Teen FictionKinan cewek famous, cantik, segudang prestasi, siapa coba yang gak tertarik sama cewek yang satu ini? Ditambah lagi Kinan adalah sosok cewek yang kuat fisik dan juga menjadi kapten basket kedua Sedangkan, Afra cowok yang juga famous dan sering dijul...